Genre: Romance, Crime, School-Life
Rate: T+
Length: Oneshot
Author: CathRsa
Note: inspired by Shibatora (a supranatural humanity detective manga, try to read it) whichever Shibatora's scenes that appear in here are credit to rightful owner"Sersan Lee Felix!"
"Siap!" Felix yang sedang memeriksa dokumen-dokumen kasus spontan bangkit dari duduknya dan berdiri tegap menatap Kim Woojin —inspektur di Divisi Dua tempatnya bekerja— lalu memberi hormat.
"Selamat, pengajuan dirimu sebulan lalu telah disetujui Komisaris Park. Mulai sekarang kau bertugas di Unit Remaja." Woojin tersenyum seraya menyerahkan sebuah map coklat bersegel pada Felix yang menerimanya dengan wajah berseri-seri. "Kau bisa melapor pada Chan sekarang."
"Siap! Terimakasih banyak, inspektur." Felix menerima map coklat itu dengan senyuman lebar.
"Aku tidak menyangka," Woojin tersenyum, kali ini lebih lembut. "Kalau kau mau mengikuti jejak ayahmu. Beliau pasti bangga melihatmu dari atas sana."
.
[Redamancy]
.
"Kau gila, man?"
Felix menoleh saat bahunya ditepuk disertai seruan heboh yang sama sekali tidak santai. "Apa?"
"Semua orang di kepolisian ingin masuk ke divisi kita, tapi kau lebih memilih pindah tugas ke Unit Remaja? Kau tahu sendiri mereka sering mendapatkan kasus remeh yang melibatkan remaja salah asuhan. Ribet!" Moon Kevin—salah satu detektif di Divisi Dua yang memang dekat dengannya mulai mencerocos.
Felix tersenyum kecil. Kevin adalah orang ke sekian yang mempertanyakan pilihannya untuk mengajukan diri dipindahkan ke Unit Remaja yang notabene dihindari oleh banyak anggota kepolisian. "Kau tahu sendiri kan, para penjahat yang pernah ditangani divisi kita, kebanyakan memang sudah menjadi berandalan sejak remaja. Kupikir, bila aku masuk ke Unit Remaja dan bisa memperbaiki sikap para remaja bermasalah di sana, mungkin akan ada perubahan. Mungkin para penjahat akan berkurang karena bibit mereja sudah tidak ada. Umpamanya, seperti membawa bibit tanaman yang jelek ke arah matahari, agar dia tumbuh menjadi bunga yang indah."
Kevin menganga mendengar penjelasan Felix. "Kau seharusnya menjadi pendeta, Felix. Bukan polisi. Anyway, selamat atas pengajunmu. Sering-sering kunjungi kami kalau kau patroli, ya?" Kevin menjabat tangan Felix dengan senyum simpatik di wajahnya. "Kau akan melapor ke kanit berwajah angker itu, ya?"
Felix tertawa mendengar pertanyaan Kevin. Kepala Unit —atau biasa mereka sebut kanit— Unit Remaja adalah Bang Chan, seorang pemuda berpangkat inspektur yang sudah sejak lama akan dipromosikan menjadi komisaris dan dipindahkan ke divisi lain, namun dia menolaknya entah karena apa. Menjadi Kepala Unit Remaja membuatnya memiliki kepribadian tegas serta wajah tanpa ekspresi, karena itulah ia disegani. "Iya, mau ikut?" Felix tertawa saat Kevin menggeleng-geleng cepat. "Baiklah, aku duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
LA VIE EN ROSE • HAREM!FELIX
Fanfictie•×• 1ST COLLABORATION PROJECT •×• Harem!FELIX; Uke!FELIX Oneshoot/2Shoot/3Shoot • T - M [WARN! NC SCENE INCLUDED! MATURE CONTENTS! 18+ REQUIRED!] • Various Genre STRAY KIDS IN YOUR AREA