Prolog

5.3K 460 149
                                    

Jika sendiri hanya mampu melangkah, kenapa kita tidak bersama? Kemudian berlari untuk menggapainya ... pasti lebih manis rasanya.

--GLIMMER--

Gavin tidak akan melupakan siang itu, di mana dia terpaksa berkunjung ke kediaman Erland--sepupunya. Bukan untuk mengunjungi Erland, melainkan ibunya.

Siang di mana teriknya mentari menjadi saksi mewakili semesta, akan kejinya seorang Tyo.

Ruang tamu keluarga Erland tidak kalah megah dengan milik Gavin. Tidak kalah sejuk dengan miliknya. Namun, siang itu Gavin enggan menikmatinya. Seolah semua indera perasanya lumpuh, saat Tyo menyodorkan setumpuk dokumen dengan sombongnya. Dokumen kepemilikan rumah singgah tempat gavin membangun keluarga barunya.

"Maaf, Sayang. Tante, yang akan ambil alih mulai sekarang!"

Begitu selesai berucap, Tyo berdiri. Dia merapikan dress floralnya, kemudian melangkah angkuh meninggalkan Gavin.

Tersisa gema dari ketukan heels Jimmy Choo yang Tyo kenakan. Bunyinya seolah menertawakan Gavin.

Gavin meremas dokumen tersebut, sambil mengikrarkan janji dalam hatinya ... bahwa tidak akan dia biarkan siapapun menyentuh rumah singgah, tidak akan pernah.

Siapapun orangnya.

Gavin tidak akan tinggal diam.

___________________

GLIMMER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang