part 4

6.4K 261 4
                                    

Keheningan mengisi ruangan walaupun adrian telah duduk lama di samping elin. Elin masih terlihat sibuk dengan layar hp nya. Dia tidak ingin mengganggu keseriusan gadis di hadapannya ini.

"Kamu gak pulang?"Elin membuka pembicaraan yang hening dari adrian masuk ke ruang rawat.
"Kan gue mengantarkan loe pulang,jadi gue nunggu loe?"
"Gak per_" penolakan elin terpotong.
"Gue antar"adrian berdiri dan langsung menarik tangan Elin yang langsung mengambil tas dan obatnya.
"Tapi??"
"Udah diam aja"

Mereka saling bergandengan keluar dari rumah sakit. Sunyi. Terlihat waktu menunjukan jam 1 dini hari. Elin semakin tidak nyaman dengan adrian.mobil pribadi putih sepertinya menunggu lama pemiliknya.setelah masuk di mobil menuju pulang. Adrian mengemudi keluar dari parkiran Rumah sakit dengan tenang. Jalanan juga terlihat sepi.

"Rumah loe di mana?"tanya adrian membuat Elin menarik nafas lelah.
"Aku Gak tau"

Ciiit

Adrian mengerem mobil mendadak,menepikannya dan memandang Elin bingung. Bagaimana bisa gak tau tinggal dimana? gadis ini gelandangan. Ya ampun! Apa yang telah di lakukannya?

"Aku baru datang kesini tadi pagi. Seperti merantau,aku baru pertama kali kesini. Dan tas berisikan baju dan uangku di rampok di depan bandara. Jadi aku gak tau harus kemana. Aku belum sempat cari kos an?"jelas Elin melihat raut bingung lawan bicaranya.
"Keluarga loe lagi krisis ya? Sampai loe harus merantau jauh gitu? Gak ada tujuan?ya kebanyakan orang memang merantau ke tempat yang berpotensi menghasilkan uang?" Tatapan tajam adrian meminta penjelasan membuat elin semakin salah tingkah.
"Hm. Hufh.Aku gak bisa bohong. Aku termasuk orang yang mampu untuk masalah uang. Hanya Hufh aku ada masalah keluarga yang membawa ku untuk ke sini?" Jelas Elin gugup.
"Terus loe kabur gitu?ceritanya"ledek adrian dengan tatapan geli.
"Iya"Elin menundukkan kepalanya
"Ya udah, loe tinggal di rumah gue aja dulu nanti gue cariin tempat tinggal"adrian langsung melajukan mobil nya ke rumahnya.

---

Rumah mini yang terlihat sedikit tidak biasa bagi elin. Ini terlihat lebih seperti vila di tengah hutan. Tetapi ini terlihat sempurna dengan taman mini yang asri. Elin dapat melihatnya walaupun dalam gelap.

"Seperti camp liburan"gumam Elin menatap rumah adrian.
"Hahaha iya, temanya sih begitu gue suka gaya berbeda dan bertema alam jadi ya begini.?"adrian menggaruk kepala
"Cantik" satu kata Elin membuat adrian bangga.
"Ayo masuk"adrian menarik tangan Elin tanpa sadar.

Ya allah jantung ku makin gak jelas gini

Elin semakin terpana dengan gaya rumah adrian yang tergolong unik. Bertema alam asri.walaupun hanya berlantai satu tetapi tidak menutupi mewah nya rumah ini. Terlihat sederhana dan bersih. Dia Menyukai tema rumah ini. Adrian juga merasa nyaman. Dia seperti seorang kekasih memperlihatkan rumahnya pada sang pacar.

"Ini kamar loe,kamar gue disana,kalau ada apa apa panggil gue."Adrian menunjukkan kamar di samping nya
"Iya"elin menganggukan kepalanya dengan senyuman anggun.

Ahh. Senyum yang manis

"Adrian?bisa Kamu lepaskan tangan mu?"pinta Elin menyadarkan adrian yang terpana oleh senyuman Elin.
"Ahh!maaf?"adrian langsung melepaskan tangannya.
"Oh ya,aku ambil baju gue dulu, soalnya gak ada baju cewek."Adrian langsung ke kamar

Dia membuka lemari pakaiannya. Memandang sekilas isinya. Dia mengambil kaos dan celana training sebagai pilihan dan keluar menyerahkannya pada elin.

"Nih.langsung ganti dan tidur,jangan lupa makan obatnya,aku mau istirahat juga"jelas adrian yang langsung ingin mengistirahatkan jantungnya yang berkerja tidak normal.
"Thanks"

Adrian menganggukan kepala sebelum kembali ke kamarnya. Elin membuka pintu kamar. Kamar yang sederhana dengan kamar mandi di dalamnya. Hanya terdapat tempat tidur dan lemari pakaian di sini. Dia ingin langsung beristirahat.

My Lovely Maid (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang