"Den?dipanggil bapak di dalam?"seorang wanita paruh baya memanggil adrian.
Adrian menganggukan kepalanya. Dia menggenggam tangan Elin untuk berdiri. Mereka berjalan pelan menuju orang tua adrian. Mata adrian penuh keyakinan. Dan dia jugalah harus meyakinkan orang tuanya.
"Apapun yang akan terjadi aku tetap menikahi mu walaupun tanpa restu"tegas adrian
"Tidak!itu tidak baik!"Elin kaget dengan ungkapan adrian.
"Aku tidak peduli!"Adrian menarik tangan Elin menuju meja dengan dua pasang suami istri di sana. Adrian penuh emosi memandang orang tuanya. Elin yang melihat jelas kedua orang tuanya duduk satu meja dengan orang tua adrian bingung.
"Mommy?daddy?"gumam Elin
Adrian memandang Elin bingung. Elin memastikan dirinya. Semua nya di perkirakannya. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Sayang?"pekik mommy langsung memeluk Elin setibanya di meja.
Adrian semakin bingung dengan keadaanya sekarang.
Ada apa sebenarnya?
"Apa kabar? Gimana rencana kaburnya? Sepertinya gagal?"gurau daddy yang juga memeluk Elin melirik adrian sekilas.
"Gagal?"tanya Elin. Ia memperhatikan sekitar nya.Orang tua adrian hanya tertawa kecil dan adrian memandang bingung semua yang ada di depannya. Dia duduk di samping mamanya.
Elin dan orang tuanya duduk setelah melepas rindu.
"Bisa jelaskan!"tegas adrian.
"Kayaknya memang jodoh ya jeng!"pekik mommy pada mama
Adrian dan Elin hanya diam memandang orang tua mereka masing-masing.
"Mereka siapa?"tanya adrian pada sepasang suami istri di samping orang tuanya.
"Mertua kamu"jawab mama
"Hubungan nya apa dengan mu sayang?" Tanya adrian pada Elin. Elin yang hanya tersenyum manis setelah mengerti keadaannya sekarang.
"Orang tua ku"jawab ElinAdrian yang mendengar kan jawaban Elin langsung kaget. Kemudian dia tersenyum penuh kemenangan. Ternyata perjalanan cintanya tidak seruwet bayangannya.
"Oke!papa jelaskan! Kalian sebenarnya lah yang kami jodohkan.Tetapi kalian berdua malah kabur karena tidak mau di jodohkan. Tetapi seperti nya memang jodoh tidak akan lari kemana !?. Sekarang malah kalian yang mengajukan diri untuk menikah" jelas papa geli. Para orang tua pun hanya bisa tersenyum bahagia.
"Aku mau mereka menikah minggu depan. Aku gak mau mereka kabur lagi?"gurau daddy.
"Itu bisa di pastikan!"Sahut papa.Para mama hanya tertawa mendengar ucapan para papa. Adrian dan Elin hanya saling pandang dan tersenyum menggenggam tangan masing-masing
---
"Saya terima nikahnya Elina angelina binti pamungkas dengan mas kawin 150gr dan seperangkat alat sholat di bayar tunai"
Satu kali tarikan nafas suara akad menggema di ruangan rumah Elin."Sah?"pak penghulu sebagai pengamat bertanya.
"Sah!"teriak semua orang di ruangan.
Do'a-do'a berkumandang di seluruh ruangan. Acara pernikahan dan resepsi akan di laksanakan di kediaman rumah Elin. Tidak terlalu mewah. Itulah keinginan Elin.
Mereka berdua bertukar cincin. Elin menangkup tangan adrian dan menciumnya. Adrian memegang kedua pipi Elin mencium kening,kedua mata dan bibir Elin.
"Aku mencintaimu MY LOVELY MAID" bisik adrian
"Woi! Nanti malam aja!Sekarang kita makan dulu!"teriak dilan yang membuyarkan suasana romantis kedua mempelai.
"Hahahahaha"
---
"Capek sayang? Istirahat aja dulu?" Pinta adrian melihat Elin terlalu lelah.
"Gak papa bentar lagi selesai kan" Elin tersenyum.Resepsi di lakukan di hotel dengan tamu yang tembus 2000. kebanyakan relasi bisnis keluarga. Tidak di laksanakan di rumah elin. Ini semua rencana dadakan para mama tanpa pemberitahuan. Elin hanya bisa menurutinya.
"Woi! Elin!" Teriak seorang wanita dengan gaun hijau nya mengkilap satin.
"Selamat ya? Tuh gue bilang juga apa? Kalau cakep mah terima aja. Kan jatuhnya sama padahal udah kabur jauh-jauh!"pekik prili memeluk Elin.
"Iya. Namanya juga jodoh. Makanan cukup kan?"tanya Elin. Resto nya yang menyajikan makanan untuk acara ini.
"Tenang aja!Aku yang handle mah ok aja!"bangga prili.Prili melirik adrian yang hanya tersenyum melihat interaksi dua sahabat itu.
"Hallo cakep! Kok lo mau sih sama pembantu? Hahaha"prili menggoda nya.
Semua sudah mengetahui kisah pertemuan adrian dan Elin yang berujung ketawaan dari keluarga. Cerita yang sungguh menggelikan. Bahkan prili yang mendengar cerita lengkap itu hanya bisa memegang perutnya tertawa keras tanpa berkomentar apapun.
"Iya. Pembantu gue ternyata punya resto berbintang" adrian membalas uluran tangan prili.
"Tapi selamat ya? Gue mau ponakan yang banyak!"pekik prili yang berdiri di samping Elin. Agar tidak menghalangi tamu untuk bersalaman.
"Kamu aja nikah! Bikin anak banyak!Aku cukup DUA!"tegas Elin.
"Hehehe. Aku jodohnya belum ketemu,hehehe"prili hanya terkekeh.
"Aku mau mantau dulu ya? Takutnya ada yang kurang"pamit prili.
"Iya, nanti selesai acara ngumpul ya?"balas Elin.
"Iya. Dadah"
Prili langsung berbalik turun dari pelaminan. Sambil menghindari beberapa tamu yang berjalan berlawanan arah.
"Prili!"teriak Elin sebelum prili jauh.
Elin langsung melempar buket bunganya pada prili yang siap di tangkapnya. Prili melompat dengan sepatu hak tingginya meraih buket bunga. Tetapi keseimbangannya kurang hingga tanpa sadar dia terjatuh ke samping menimpa seseorang.
"ouch!"
"Aduh!"Prili memandang pria yang di timpa nya. Pria berkacamata itu pun memandangnya heran. Mereka berdua sama dan meringis kesakitan.
"lo gak papa?"tanya sang pria
"Akh!sorry" prili mencoba bangkit.Sang pria masih memegang posesif pinggang prili walaupun mereka telah berdiri. Saling memandang bahkan tanpa memperdulikan orang yang bertanya mereka baik baik aja.
"WOI!" Teriakan keras dari dilan menyadarkan dua sejoli yang masih terlihat berpelukan.
"Akh!sorry!"Niko melepaskan pelukan nya di pinggang prili.
"Gak papa,gue juga sorry"balas prili.
"Dunia serasa milik berdua nih!"ucapan tegas itu membuat prili dan Niko memandang adrian yang turun dari pelaminan."Kalian gak papa? Sorry ya?"pinta Elin khawatir.
"Gak papa lah, yang ada mereka cinlok sayang"balas adrian sewot.
"Hehe" balas prili terkekeh.Niko hanya menggaruk tekuknya salah tingkah. Melirik gadis bergaun hijau itu dengan penuh minat.
"Ya udah gue mantau ya?"prili langsung berlari kecil meninggalkan kumpulan nya.
"Prili nama nya" kata Elin melihat wajah Niko yang penasaran.
"Iya" balas Niko yang masih memandang prili dari jauh.
"Deketin aja. jomblo kok" balas adrian menepuk bahu Niko. Mengaitkan lengannya pada pinggang Elin."Ayo sayang?"ajak adrian yang di balas senyum penuh arti dari Elin yang memandang pasangan sejoli yang saling memandang dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Maid (Complete)
Storie d'amoreAssalamualaikum! "perasaan aku tuh cantik,sexy,banyak yang suka cuman memang aku nya aja pemilih,hehehe. tapi gak di jodoh-jodohin juga.kayak gak laku" "kalau ortu masih maksa mending pergi aja deh dari rumah,hihihi dada mam,dad?" "loh,kok aku ada d...