part 2

8.4K 295 1
                                        

Elin berbicara via telepon dengan prili di balkon kamar nya. Membicarakan masalah yang sedang duduk di bahunya dengan beban berat. Prili yang awal nya tertawa akhirnya merespon dengan serius. Bahkan berita yang di bawa elin saat ini tidak bisa menjadi candaan.

Frustasi berat karena pertunangan nya akan dilangsungkan besok.
Dua hari yang lalu dia diberitakan daddy untuk tunangan minggu ini. Awal nya menolak tapi dengan tekanan daddy akhirnya dia diam,bahkan mommy tidak berkomentar apapun. Dia semakin membenci suasana ini.

"are you crazy!! Gak takut dosa apa!! Kabur dari rumah!?"omel prili
"Mau gimana lagi, aku bingung!!aku kan gak terima, lagian daddy keras kepala banget!!!"
"Terus mau kabur kemana kamu?"
"Ke sulawesi,ada temanku disana, aku numpang sama dia"
"Resto gimana??"rajuk prili
"Kamu yang urus, kan saham kita berdua??Nanti kalau ada problem kamu kasi tau aja?" Elin memijat pelipis nya.

Tok.tok.tok

"Udah ya?"
"Mmm"

Prili menutup telepon. Elin meletakan hp di meja rias,membuka pintu. Wanita paruh baya menatap sendu putrinya yang terlihat kesal. Elin hanya menghembuskan nafas lelah. Dia juga tau mommy nya pasti telah berusaha keras membujuk daddy nya.

"Mommy,masuk"
Elin duduk di kursi meja rias,mammy duduk di tepi kasur.
"Maafkan kami sayang? Mommy udah berusaha membujuk daddy,tapi kamu sendiri tau daddy gimana?"mommy menatap nanar Elin
"Iy,aku tau mom, daddy ngomong gak maksa tapi esok udah tunangan aja" keluh elin.
"Ya udah, mommy harap kamu ikhlas, sekarang istirahat aja, jangan dipikirkan"
"Mmm"

Mommy memandang putrinya sekilas dan keluar kamar. Elin bersiap-siap. Rencana kabur memang udah disiapkannya dua hari yang lalu. Hanya berbekal pakaian uang tunai dan hp yang udah disiapkan no baru. Dia sedikit menyesal mengambil jalan ini. Tetapi dia ingin daddy nya mengerti.

"Maafkan aku mommy,daddy?"

Air mata mengalir dengan surat kecil diatas meja rias.
Elin turun pelan menuju keluar,rumah sangat sepi, memang jam 11 begini rumah sangat sepi. Dia melewati pintu pagar belakang untuk tidak terlihat satpam. Diluar ojek online yang di pesannya sudah cukup lama menunggu.

"Lama amat neng?jamuran saya menunggunya"
"Ya allah kang, aku tambahin kok biaya nya?"
"Oke!" Kang ojek mengangkat jempolnya.

Motor melaju sedang ke bandara. Keberangkatannya tepat pukul 7 pagi besok. Elin melihat kebelakang dan tersenyum pelan. Hanya tatapan sendu yang membawanya pergi. Dia harap semua akan baik baik saja.

---

di sulawesi/makassar.

Pria gila kerja yang tampan sibuk dengan urusan nya. Menghindari masalah yang di buat orang tuanya. Membuat orang tuanya meradang. Urusan kerja yang banyak menjadi alasannya untuk berada di sini.

"Adrian?? Memang nya pekerjaan mu gak bisa diundur apa??besok mau tunangan cepat pulang?papa udah marah-marah tuh?"omelan mama via telepon
"Iya ma, aku usahakan, pagi ini pulang,lagian kan udah dibilang tadi malam,ini kenapa subuh begini mama telepon lagi?"adrian baru tidur jam 1 dini hari,rasa ngantuk nya terlalu berat untuk melayani omelan mamanya
"Iya deh,mama tutup, kamu pulang nanti! Istirahat yang cukup!"
Mama menutup telepon. Adrian menatap hp sendu.
"Maafin adrian ma?"

Sesuai pernyataan dengan sahabat nya. Tiga hari setelah kabar itu dia berangkat ke sulawesi. Awalnya papa dan mama nya tidak setuju,tapi dengan alasan cabang sulawesi ada masalah,akhirnya diizinkan dengan syarat waktu pertunangan nanti adrian pulang.

Niat pulang nya sama sekali tidak ada. Bahkan dia berencana akan ada urusan penting mendadak demi mengacaukan acara itu. Dia ingin orang tua nya mengerti bahwa dia harus memilih sendiri hatinya. Dia tidak ingin di paksa kali ini untuk urusan hatinya.

My Lovely Maid (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang