Riddle J

59 5 0
                                    

J akan mengantarmu pada sebuah aktivitas paranormal;
mungkin GAIB lebih tepatnya.
Aktivitas ini secara umum bisa ditemukan di berbagai belahan dunia,
namun medium si J berasal dari negara yang kumaksudkan di Riddle A.
Kalau kau berhasil mendapatkan si J, berhati-hatilah,
sebab mereka yang tidak kau undang akan datang menghampirimu,
dan pergi sesuka hati mereka.

Apa? Dunia gaib?
Dunia sudah hiper-modern gini, penulis teka-teki ini masih percaya hal-hal berbau mistik dan gaib?
Nonsense!

Pria yang baru kemarin berusia tepat tiga puluh tahun itu beranjak dari duduknya.

Riddle A? Teka-teki apa lagi ini? Di mana aku harus mencari keberadaannya?

Dia mendengus kesal. Hari gini masih ada juga orang yang mengiriminya surat kaleng, dan surat itu ternyata berisi teka-teki.

Apa aku harus percaya surat beginian, dan juga pada penulisnya?
Jangan-jangan, ini cuma lelucon murahan ala April Mop saja.

Seorang staf masuk ke dalam ruangan Valenzo. Perempuan berwajah tegas dengan rambut blonde itu bernama Sherlyn.

"Ada yang ingin menemui Anda, Mr. Johanson," katanya memberitahu.

"Apakah Mr. Frank?"

"Sayang sekali, dia yang Anda maksud belum datang," ungkap Sherlyn dengan nada datar, "Di luar, telah menunggu seorang laki-laki cukup berumur yang mengaku punya hubungan kerabat dengan Anda. Namanya C. Gerson."

"C. Gerson -- itu yang dikatakannya padamu?"

Sherlyn mengangguk yakin.

Gerson -- aku belum pernah mendengar nama itu. Lalu, C itu singkatan dari apa?

"Suruh dia masuk, Sher!"

"Sayang sekali, justru dia menginginkan Anda untuk keluar menemuinya," jawab Sherlyn lugas.

"Apa-apaan ini? Bukankah status dia di tempat ini cuma tamu, dan kau ini..."

"Jangan salahkan dia, Valenzo," suara pria yang dimaksud memotong kalimatnya, membuatnya kebingungan karena sosok itu sudah memasuki ruang kerja yang jelas-jelas merupakan wilayah privasi.

"Jangan terlalu tegang begitu, Brock. Santai saja. Kendurkan urat sarafmu," dengan seenaknya saja C. Gerson memerintah Valenzo.

Valenzo mendadak merindukan bantal, namun rasa penasarannya akan apa nama panjang dari huruf C pada C. Gerson menahan laju kantuknya.

"Ternyata kau masih penasaran dengan kepanjangan dari nama depanku," ujar si Gerson tertawa, "Baiklah, C itu akronim dari Clayton. Aku bisa mengetahui alamat krestle-mu ini dari si Tuan Pengacara Cherlone."

"Apa yang Anda inginkan dariku, Clayton Gerson?" kalimat yang keluar terakhir dari mulut Valenzo tadi berupa pertanyaan itu. Kemudian, badannya terjungkal ke belakang, dan 'mendarat' dengan mantap di atas kursi kerjanya.

Sherlyn hanya bisa termangu tanpa ekspresi menyaksikan pemandangan itu. Lalu, Clayton membisikkan sebuah pertanyaan ke dalam satu telinganya, "Siapa nama keluarga Valenzo Brock yang kau kenal?"

"Jeanette -- Jeanette Johanson," jawab Sherlyn tanpa mengubah ekspresi wajahnya.

"Apa hubungan mereka berdua?"

"Paman dengan keponakan -- cuma itu yang kutahu, Tuan."

"Bagus sekali, Nona Sherlyn. Terima kasih, tapi ingatlah ini," kata Clayton yang lalu mengangkat satu telapak tangannya ke hadapan wajah perempuan malang itu,

"Kau akan melupakan semua peristiwa aneh ini, dan percakapan kita barusan. Jika Brock terbangun dari tidurnya, bilang saja kalau dirimu berada di luar terus. Nasihati dia supaya jangan kecanduan alkohol lagi."

Segera Clayton menjentikkan jarinya sehingga kesadaran Sherlyn menjadi goyang. Dengan penuh kesabaran dia menuntun bawahan Valenzo ini ke kursinya semula yang terletak di bagian depan krestle.

"Aku memang tamu tidak diundang, Brock. Dan begitulah, aku akan pergi darimu sesuka hatiku sendiri," kata penutup dari Clayton pada Valenzo yang masih belum sadar di kursinya itu, sebelum beranjak keluar dari ruangan itu.

Dia tidak tahu jika Valenzo Johanson mendapatkan Riddle J dari King of Riddle, yang ternyata 'meramalkan' kedatangannya ini.

♤♤♤♤♤♤♤♤♤

Memang, kedatangan riddle dari kami tak diundang,
tapi semua teka-teki itu tidak pergi begitu saja.
'Mereka' pasti 'mengerjakan tugasnya dengan sangat baik' dengan cara mengendap di kepala masing-masing penerimanya.
'Mereka' pun tidak usah dijemput oleh seseorang;
pada saatnya yang tepat nanti, 'mereka' akan 'pergi dengan sendirinya.'

Begitu juga dengan misi kami
-- meneror kalian dengan serangkaian teka-teki misterius ini.
Kami ada dan beraksi berkat kalian,
dan kami berhenti juga karena kalian.
Keluarga Cherlone juga kami anggap sebagai bagian dari 'kalian.'

Salam riddle dari kami,
The Riddles Conspiracy

Catatan penulis;
Kira-kira siapa saja yah 'kalian' dalam lingkup cerita yang dimaksud kelompok ini?

The Riddles Conspiracy (2018) ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang