The Riddles Conspiracy (2018) ✔

Riddle S

Sepanjang sejarah, S dibutuhkan dalam setiap bidang kehidupan manusia.
Jika untuk tujuan kebaikan, fungsinya untuk mengatur masyarakat,
dengan membuat batasan-batasan yang sangat jelas.
Tapi, jika dipakai untuk kepentingan sebaliknya,
monopoli atau stereotipe, atau bahkan tirani yang terjadi,
berubah menjadi suatu bentuk dominasi yang sangat merugikan,
menyakiti hati banyak orang di luar dirinya.
Sehingga S lebih mudah ditebak bagi orang-orang seperti kalian yang bergerak di bidang hukum, selain tentunya pemerintahan.
Gampang sekali bukan?

Riddle yang tertempel di salah satu dinding ruang pengadilan Region Asia Tenggara ini mengejutkan para penegak hukum yang ada di situ.

Tiba-tiba saja kertas bertuliskan tinta merah cabai itu menunjukkan eksistensinya di sana -- menancapkan taringnya untuk menghujam perhatian publik.

Jauh berbeda dengan rangkaian teror riddle sebelumnya yang hanya ditujukan untuk (mayoritas) satu, atau dua orang saja. Untuk kali ini, si King of Riddle -- atau lebih tepatnya kelompok The Riddles Conspiracy -- membuka serta menampilkan keberadaan karya-karya mereka ke ranah publik.

Lantas kasak kusuk mulai terjadi dan berkembang di seputar lingkungan kecil dunia hukum Region Asia. Sebagian menganggapnya sebagai ulah orang iseng saja, namun berbeda halnya pada pandangan sebagian yang lain. Sehingga mendorong mereka untuk tidak mengungkapkannya langsung ke dunia pers dahulu.

Nama besar Sarron Cherlone terlupakan begitu saja di tengah padatnya informasi serta kesibukan di 'sana'; sementara yang bersangkutan mulai mendekati rumah Jeanette Johanson bersama Valenzo -- paman si pemudi malang itu.

Di lain tempat, Chester berhasil menyusul Cheryl sebenarnya. Namun, diputuskannya untuk membiarkan saja si saudari kembar tidak mengetahui keberadaan dirinya. Kau pasti tahu apa yang tengah dilakukannya saat ini di Area Jepang.

"...kau lihat arah pukul lima? Nona cantik itulah sasaran kita."

"Seleramu boleh juga, bro. Tapi sekarang bukanlah saat yang tepat bagi kita membicarakan cewek idaman."

"Ayo kita tuntaskan misi kita yang separuh berjalan ini."

Di kejauhan sana, Cheryl tidak menyadari bahwa langkah sepasang kakinya sudah memasuki daerah yang membahayakan keselamatannya. Dirinya yang lelah mengabaikan sebersit firasat aneh dalam hatinya.

Sekian kilometer jauhnya di belakang Cheryl, Chester dihadapkan pada sebuah dilema. Antara menyelamatkan kembarannya dari penculikan, atau menyingkap keseluruhan konspirasi yang sedang terjadi. Tapi, bukan Chester namanya kalau tidak bisa memilih yang terbaik. Bagi dirinya, pilihan ini sebenarnya masih dalam level yang gampang.

Perhatian Cheryl sengaja dipancing oleh kehadiran sinar laser misterius di dinding dekat tempatnya berdiri. Sinar yang lemah itu bergerak-gerak berputar mempermainkan siapa pun yang melihatnya. Memang si kembaran Chester ini saja yang berada di situ.

Tentu saja sepasang matanya mencari-cari arah yang menjadi sumber sinar. Sepasang kakinya menuntunnya ke sana -- hilang dari pantauan Chester di kejauhan. Sebuah blok yang sunyi dari keramaian umum.

Dasar Cheryl yang terkadang kurang cerdik dalam berpikir, terdorong oleh rasa iseng bercampur penasaran, ingin diketahuinya benda yang memancarkan sinar itu. Ternyata, benda tersebut tidak jelas terlihat tertutup oleh kegelapan, apalagi hari memang sudah mulai malam.

Cheryl memasuki kegelapan yang memang sengaja mengundang dirinya untuk terjebak di sana.

Tiba di suatu titik yang diyakininya sebagai asal datangnya sinar, dia berhenti dan terdiam. Sinar itu berhenti menyala. Sebagai gantinya, sepasang tangan laki-laki yang kuat mendadak membekap kepalanya dari belakang.

Empat pasang tangan kekar yang lain melumpuhkannya dengan membatasi pergerakan tangan dan kakinya -- masing-masing satu tangan. Tanpa membuang waktu lagi, mereka menghilangkan kesadarannya dengan cara membius.

Lain halnya lagi dengan Jeanette. Pemudi ini tidak berhasil ditemukan oleh Sarron dan Valenzo di rumahnya dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Entah sudah berada di mana keberadaan dirinya yang malang. Beberapa tetangga yang ditanyai tidak melihat keponakan Mr. Johanson sepanjang siang hingga sore itu.

Sebagai gantinya, mereka menemukan teka-teki yang lain dari King of Riddle.

Riddle T

♤♤♤♤♤♤♤♤♤

Lihatlah,
tidak ada seorang pun yang dapat mencegah misi brilian kami.
Teror riddle disembunyikan dari dunia pers.
Mereka ingin mengatasi dengan cara terbaiknya masing-masing.

Lantas, dengan mudahnya,
kami menyesatkan Jeanette,
menghilangkan Cheryl,
membingungkan Sarron dan Valenzo,
dan membuat Chester dan Fredderick tidak dapat berbuat apa-apa.
Chester pasti menduga kembarannya pulang dengan selamat.

Publik dunia hukum geger,
tapi mereka tidak tahu apa yang tengah terjadi.
Persaingan calon senator Region Asia Tenggara berjalan seperti biasanya.
Ah, teror riddle ini cuma kerjaan iseng orang yang pengangguran saja.

Pengangguran -- ya, kaum pengangguran.
Kami membela putusnya harapan hidup mereka.
Kami, para pendobrak tatanan kehidupan,
The Riddles Conspiracy