The Riddles Conspiracy (2018) ✔

Riddle P

P akan membuat kalian mengenal dunia seni -- khususnya lukisan.
Lebih tepatnya inisial ganda -- seperti halnya pada Riddle D.
Lahir dari seorang ayah yang profesor seni,
sosok ini mengubah persepsi publik akan suatu keindahan karya seni pada zamannya.
Dia punya seribu satu gaya serta cara untuk menghasilkan karya lukisan dengan kualitas tinggi.
Dia tinggal di kota tempat menara yang kumaksudkan pada Riddle E berada.
Sungguh mudah menebak tokoh bersejarah dunia ini bukan?

Pertemuan mereka langsung disambut dengan kehadiran riddle yang ditujukan pada keduanya -- tertulis kata 'kalian' di situ.

Sarron Cherlone dan Valenzo Johanson. Si Tuan Pengacara Cherlone kian jengkel saja karena sudah mendapat empat buah riddle sebelumnya. Valenzo baru satu -- Riddle J yang bernuansa mistis. Sebenarnya mereka sengaja 'dipertemukan' oleh Clayton Gerson dengan sebuah teknik yang cerdas sekaligus licik.

Teknik yang sama yang dipakai King of Riddle untuk menaklukkan Jeanette -- keponakan dari Valenzo. Sang paman sudah menghubungi pemudi korban perudungan ini, namun tak sempat berbicara banyak dengannya. Tak lama kemudian, Sarron menghubungi kliennya yang satu ini untuk mengajak bertemu di suatu tempat -- ternyata dekat rumah Jeanette.

Tentu ada niatan di hati Valenzo untuk berkonsultasi seputar masalah keponakannya pada Sarron. Tetapi, begitu keduanya tiba di lokasi hasil kesepakatan bersama, terpampang jelas naskah Riddle P menempel di dindingnya.

Keduanya memang penyuka seni. Lagi-lagi si pembuat teka-teki mengetahui persis bidang favorit 'korban' sasarannya.

"Sepertinya orang ini harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib," komentar Valenzo merasa geram. Sesuatu dalam hatinya mengisyaratkan bahwa sang keponakan juga menjadi korban pelaku yang sama.

Sarron meremas kertas naskah riddle itu -- hendak menyingkirkannya. Valenzo segera mencegah dengan berkata, "Mr. Cherlone, jangan bertindak bodoh. Ini kan bisa menjadi bukti teror yang dilakukan orang misterius itu."

"Teror?" Sarron terperangah, tanyanya, "Apakah kau mendapatkan teror teka-teki yang sama? Justru aku baru akan mau membicarakan hal ini."

"Oh, begitu?" Valenzo merasa mendapat seorang teman dalam keadaannya sekarang ini, lalu menyambung, "Aku juga mendapatkan satu teka-teki yang sama -- Riddle J, dan keponakanku si Jeanette -- sepertinya dia menjadi korban orang aneh ini pula."

"Jeanette -- Jeanette Johanson yang pernah kau ajak serta ke rumahku beberapa tahun lalu?" tanya Sarron sambil mengenang masa lalu.

"Benar, Mr. Cherlone," jawab Valenzo senang. Kemudian dia mengeluarkan serta menyodorkan selembar surat kaleng sambil berkata, "Kumohon, bacalah dahulu Riddle J yang kuterima siang ini, tuan."

Sarron mengambil surat itu, dan membaca isinya dalam hati.

"Berarti kau salah satu penerima rangkaian riddle misterius sepanjang hari ini yang di berada luar 'lingkaran' kami. Nanti akan kujelaskan maksudnya. Tapi sekarang, mendadak diriku juga berminat menemui Jeanette. Apa kau ingin menemuinya pada detik ini juga?"

"Aku sangat mencemaskannya, Mr. Cherlone," jawab Valenzo dengan galau, "Akhir-akhir ini dia mendapat perudungan dari beberapa orang di lingkungan sekitar rumahnya. Aku mengenal dirinya dengan cukup baik -- bukan tipe pembalas atau pemberontak. Namun, beberapa jam lalu -- sewaktu kutelepon, dia menjawab akan membuat perhitungan dengan para pelakunya."

"Gawat -- apakah mereka kaum pria?" tanya Sarron, ikut merasa simpati, "Tapi zaman sekarang, laki-laki atau perempuan sama saja kok."

"Rumah Jeanette tidak jauh dari sini," sahut Valenzo mengharapkan semacam pertolongan untuk menemani dirinya ke sana.

"Baiklah, ayo kita ke sana," ajak Sarron dengan lembut, "sebelum sesuatu yang buruk menimpa keponakanmu. Tunjukkan jalannya sekarang juga."

♤♤♤♤♤ ♤♤♤♤♤♤♤

Sarron dengan Valenzo...
duo tokoh publik yang cukup terpandang -- yang justru sama-sama bodoh, menurutku.
Biarlah si Tuan Pengacara Cherlone dipertemukan dengan orang yang sebanding dengannya, sehingga terpisah dari pasangan adik kembarnya...
kerjamu layak mendapatkan tepuk tangan meriah, Clayton.
Mereka pastinya akan mengambil langkah-langkah yang lebih bodoh lagi dari dugaan dan pikiran kita.

Mereka sudah kubelokkan untuk menjauh dari penciuman siasatku mengubah dunia,
siasat lihai dari sang ketua The Riddles Conspiracy,
King of Riddle