"Fynia! "Panggil seseorang yang buat semua orang kaget.
Tubuh Fynia melemas saat melihat seseorang yang ada didepan kelas,itu Bryan Justin Alexander. Dia orang yang dulu membuat Fynia sangat menderita. Fynia sangat membutuhkannya dulu, tapi tidak untuk sekarang. Bryan sahabat dekatnya Bryan, tapi suatu hari Bryan menghindar darinya dan hilang gak tau kemana.
Sahabat sahabat Fynia tau siapa Bryan,mereka mencoba melindungi Fynia dari orang itu. Fynia pernah bersumpah,suatu saat dia menemukan Bryan dia bakal membenci orang itu dan gak bakal pernah kenal sama orang itu lagi.
Fynia meneteskan air matanya.
"Lo? Lo! Yang udah ngancurin hidup gue! Lo! Lo gak berhak hidup! Lo gak berhak hidup! " tangisan Fynia pecah, dia sangat membenci Bryan.Saat Bryan menghindar darinya Fynia gak tau harus gimana, dia mencoba ngubungin Bryan tapi gak diangkat, dia coba kirim pesan tapi gak dibalas, bahkan dia pernah kerumah Bryan langsung tapi tidak ada respon.
Saat Bryan hilang, dia sangat gila. Dia bertanya keorang yang dekat dengannya, apa salah nya? Kenapa Bryan menghindar?. Kehilangan Bryan buat hidup Fynia hancur, dia gak sekolah selama seminggu karna orang itu, dia gak makan selama seminggu karna orang itu.
Bryan diam sejenak dan berkata
"Maafin gue Fyn, maafi--" perkataanya terpotong karena sebuah kepalan yang mendarat dipipi Bryan, Zyan."Lo mikir Bryan! Lo mikir!" kali ini tidak hanya Fynia yang emosi melihat orang itu,Sahabat sahabatnya pun terlihat emosi terutama Zyan. Dia salah satu sahabat Fynia yang berani sama orang yang nyakitin Fynia dan sahabat sahabat lainnya.
"Lo mikir! Lo buat Fynia menderita, Lo menghindar dan menghilang dari Fynia tanpa alasan,dan Lo kembali dengan memohon mohon agar Fynia mau maafin Lo!Lo bodoh!" emosi Zyan
"Sekarang gue minta ke Lo pergi dari hadapan gue" suara itu bukan suara Zyan melainkan Fynia.
"Lo pergi dari kehidupan gue, Lo pergi sekarang juga! " ucap Fynia.
"Gue akan pergi untuk saat ini Fynia, tapi tidak untuk lain hari" ucap Bryan dengan santai sambil memegang pipinya.
Bryan keluar dari kelas Fynia. Janshen yang melihatnya dari luar terlihat bingung karena keramaian didalam kelas Fynia.
Janshen masuk kekelas Fynia, dan menemukan Fynia sedang menangis, sahabat sahabatnya ikut menenangkan Fynia.
"Kenapa? Ada apa ini? Kenapa Fynia nangis? " tanya Janshen heran.
****
Setelah mendengarkan penjelasan dari Zyan, Janshen yang Tampan berubah menjadi Janshen yang garang.
Bel pulang berbunyi. Janshen meminta supirnya membawa mobilnya, sedangkan ia pulang bareng Fynia.
"Fyn, Lo gapapa kan? " tanya Janshen.
Fynia mengangguk sambil tersenyum tipis kearah Janshen.
Drrrtt... Drrrtt...
Ponsel Fynia bergetar, terdapat nomor Clara dilayarnya.
Fynia mengangkatnya.
"Hallo? ""Hallo Fyn, Lo bareng Janshen kan? " tanya Clara.
"Iya, emang kenapa? " tanya balik ke Clara sembari menatap Janshen.
"Begini, kayanya Gue ada urusan mendadak tentang perusahaan papa, jadi Gue harus berangkat ke luar kota" Jelas Clara.
"Oo yaudah gih pergi,gue gapapa kok, trus ngomong ngomong apa hubungannya sama Janshen? " tanya Fynia, Janshen yang mendengar namanya itu langsung menoleh ke arah Fynia.
"Gue bisa ngomong sebentar sama dia? " tanya Clara.
Fynia yang mendengarnya langsung memberi ponselnya keJanshen, Janshen bingung.
"Clara mau ngomong sama Lo" ucap Fynia.
"Ha? Gue? " tanya Janshen, Fynia mengangguk.
"Hallo? " ucap Janshen.
"Iya,Gue boleh minta tolong gak Jans?" tanya Clara dari seberang telepon.
"Minta tolong apa? " tanya Janshen.
"Lo bisa jagain Fynia untuk sementara kan? Gue harus keluar kota untuk nyelesain masalah perusahaan papa gue" ucap Clara.
"Oh bisa bisa aman kok santai aja" jawab Janshen.
"yaudah kalo gitu makasih yah, gue matiin dulu ya" --Clara.
***
Fynia sampai dirumahnya, Fynia dan Janshen terlihat bingung dengan seorang lelaki yang duduk didepan pager rumah Fynia.
Fynia tidak asing lagi dengan orang itu, Bryan.
"Jans, tolong Lo jangan terlalu egois ya" ucap Fynia sebelum menghampiri lelaki itu.
Janshen dengan bingung hanya mengiyakan kata Fynia aja.
Fynia dan Janshen menghampiri Bryan,Bryan yang menyadarinya kini berdiri.
"Hai, " sapa Bryan dengan santai dan melambaikan satu tanganya ke arah Fynia.
"Ngapain Lo disini? Lo gak puas buat nyakitin Gue lagi? " tanya Fynia yang setengah menyindir.
"Nyakitin? " bisik Janshen yang ada disamping Fynia.
Fynia hanya menoleh dan mengisyaratkan Janshen untuk diam.
"Niat Gue kesini baik lo, Gue mau minta maaf atas perbuatan Gue ke Lo Fyn" ucap Bryan.
Fynia yang muak akhirnya berkata.
"Oke oke Gue maafin, sekarang Lo bisa pergi sebelum Gue nyeret lo untuk pergi" ancam Fynia yang udah muak dengan wajah melas Bryan."Oke Gue pergi, tapi dengan satu syarat" ucap Bryan.
Fynia menghembuskan nafasnya kasar dan berkata.
"Gue gak butuh syarat Lo, terserah sama Lo mau pergi dari sini atau enggak, itu bukan urusan Gue, dan Lo gak berhak lagi Buat ganggu kehidupan Gue karna Gue udah bahagia tanpa Lo" ucap Fynia, dari perkataan Fynia dia setengah bohong setengah fakta.bohongnya,Fynia tidak bahagia.Janshen yang melihatnya sedari tadi pun ikut muak.
Mereka memarkirkan mobil terlebih dahulu, lalu masuk kerumah Fynia.
"Gue mau kita jalin persahabatan kayak dulu lagi Fyn!" ucapan Bryan itu membuat Janshen dan Fynia mengehentikan langkahnya.
"Lo mau kan kita ulang dari awal lagi?" perkataan dan pertanyaan Bryan sangat percaya diri sekali.
Fynia berbalik dan berkata.
"Woi, Gue maafin Lo. Tapi,bukan berarti Gue mau punya sahabat kayak Lo lagi!" ucapan Fynia membuat Bryan diam sejenak."Dan satu lagi, Lo pergi dari hadapan Gue dan jangan pernah kembali lagi" ucap Fynia.
***
"Fyn,orang tadi itu siapa Lo? " tanya Janshen.
"Gue gak mau bahas dia dulu Jans, Gue bisa jelasinnya lain kali aja ya,dan Lo gak perlu khawatir sama Gue, Gue gak apa apa dan gak akan ngelakuin yang macem macem lagi, Gue Janji" ucap Fynia.
-TO BE CONTINUE-
Makasih udah baca guys.
Kasih suaranya ya, pijit bintang dipojok kiri bawah.
Terimakasih.
.
.
Coming soon
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUSTASI
Teen FictionSeorang gadis yang ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi, dan itu membuat dia semakin frustasi dan mencoba melakukan hal hal negatif seperti bunuh diri dan semacamnya yang menyakiti dirinya sendiri. *** Penasaran sama cerita lengkapnya? i...