Setelah sampai dicafe Boy memandangiku heran,aku sedikit malu saat ini,dia menanyakan sesuatu usai pelanggannya pergi.
"kenapa cepat sekali datangnya? " tanyanya.
Aku memang dekat dengan Boy tetapi,aku selalu cuek atau cerewet jika dia menanyakan atau bercerita bersamaku, tapi yang membuat aku semangat, dia tidak membenciku walaupun aku bersikap seperti itu kepadanya.
"kamu bisa liat tuh diluar hujan," ucapku, lalu dia melihat kearah luar "perjalanan kemari sangat cepat jika menggunakan bus, tapi jika jalan juga aku bakalan kehujanan" ucapku sambil berjalan menuju tempat dimana aku membuat cafe pelangganku.
"kenapa tidak ketokoh buku? " tanyanya.
"Hello Boy Orbeth, tokoh buku buka pada hari apa? " tanyaku balik dengan kesal.
Dia berpikir dengan siku yang menyandar dimeja kasir.
"Senin, Selasa,Kamis,Sabtu kan? " ucapnya."Ini hari apa?" tanyaku dengan nada yang kesal.
"Rabu" ucapnya tanpa merasa bersalah.
"terus kamu nyuruh aku buat ke tokoh buku, sementara tokoh buku itu tutup gitu? " ucapku yang ingin menoyor kepalanya itu.
Dia menyengir lalu merapatkan giginya. Jika dia bukan temanku udah aku tonjok wajahnya yang lumayan ganteng itu.
***
Tiffany sudah balik ke Indonesia,tapi dia disana cuma sebulan aja, aku sementara ini lebih fokus kesekolah dan cafe aja, band kami memang masih terbentuk, tapi karena Tiffany balik ke Indonesia, semua memutuskan untuk istirahat dahulu, dan kini aku memilih pindah sift, karena sekolahku sering masuk pelajaran tambahan jadi aku pulang jam 2.
Kalau hari seperti biasa aku pulang jam 1. Enak bangetkan sekolah diluar negri.
Aku memilih untuk pulang kerumah karena sift bekerjaku sudah habis, aku lagi lagi diantarkan Boy pulang, dia sudah menjadi supir setiaku, walau aku sangat cerewet kepadanya, tapi dia tetap mau bantuin aku. So good kan?
Sesampainya aku dirumah, perutku sangat lapar, dan aku memesan makanan lewat dilevery,untungnya jam segini masih ada yang buka dilevery, kalau tidak,apa jadinya perutku ini.
Aku menunggu pesananku, tiba tiba aku berpikir untuk ngeaktifkan ponselku yang lama. Aku membuka laci mejaku tempat dimana ponsel itu kuletak, aku melihat ponsel lamaku yang sudah berdebu.
Aku mengambilnya dan mengelapnya dari debu dengan tissue yang ada di mejaku, aku mengaktifkannya, saat aktif ponsel lamaku langsung bergetar tidak karuan, karena notifikasi entah dari siapa itu.
(Zyan, mengirimkan 112 pesan)
(Wilona, mengirimkan 203 pesan)
(Natasha,mengirimkan 1140 pesan)
(Viona,mengirimkan 800 pesan)
(Aldo,mengirimkan 457 pesan)
(Janshen, mengirimkan 10058 pesan)Membaca nama Janshen aku langsung mematikan kembali ponselku, aku langsung melemparnya kelaci mejaku.
Bel rumahku berbunyi,mungkin ini makanan yang kupesan sudah datang, aku langsung membukanya, dan aku menemukan lelaki yang mengantar makananku.
"dengan nama Fynia Jasmeen Carpenter benar? " tanyanya dengan bahasa inggris.
"iya benar, semuanya berapa? " ucapku.
Dia mengucapkan jumlah harga makanan yang aku pesan. Saat aku melihat wajahnya aku terperanjat, dia Aldo. Aku langsung cepat cepat memberi uang itu, dan langsung menutup pintu rumahku.
Aku berpikir keras, kenapa dia bisa ada disini? Aku segera mencari ponselku. Saat aku menemukannya aku mencari kontak seseorang. Aku menekan kontak kak Clara.
Dia tidak menjawab panggilanku. Aku merasa tidak nyaman. Ya tuhan, ada apa dengan kehidupanku ini? Tolong berikan aku kebebasan satu kali saja.
Aku menangis disudut kamarku, seakan nafsu makanku hilang karena dia.
***
Pagi ini aku bersiap siap untuk sekolah, beberapa bulan lagi aku akan tamat. Aku masih memikirkan kejadian tadi malam, aku berusaha melupakannya dengan segala hal. Tapi,itu tidak berhasil.Sekarang aku benar benar risih, aku mencoba mengusir segala kerisihan ini dengan mendengarkan lagu menggunakan earphone ku.
Sesampainya aku disekolah, aku melihat Kezia dan Irene yang tengah mengobrol sambil tertawa. Sebenarnya aku ingin menghampiri mereka. Tetapi,karena ketidak mood -an ku aku mengurung niatku.
Aku sampai diruangan kelasku. Sambil aku menunggu guru masuk, aku membuka novelku. Aku membacanya satu persatu kalimat.
Guru bimbingan belajar dikelas kami sudah masuk, aku melihat Kezia dan Irene yang masuk kelas bersamaan. Aku bisa membaca wajah mereka satu persatu, aku melihat wajah mereka bertanya tanya tentang aku yang bisa ada disini.
Kezia menghampiriku, kebetulan tempat duduk mereka tidak jauh denganku Kezia menanyakan sesuatu.
"sejak kapan kau tiba disini? " tanyanya. Aku ingin menghindar dari pertanyaan itu tetapi itu sulit bagiku.
"sejak tadi" ucapku datar. Aku bisa melihat kekesalan dari wajah Kezia terhadapku.
"kami tidak melihatmu" ucap Irene. Aku menghela nafas.
"karena kalian tidak menyadariku" ucapku. Mereka mengangguk dan membenarkan posisi mereka.
Pelajaran selama 4 jam membuat otakku ingin pecah, belum lagi ditambah pelajaran tambahan. Semalam aku memutuskan untuk keluar dari bandnya Tiffany. Jadi aku bisa mempunyai waktu untuk beristirahat.
Kini saatnya aku pergi kecafe, mood ku untuk ketokoh buku sangat buruk. Aku melangkah menuju cafe.
Setelah 10 menit aku melangkah, aku merasa ada seseorang yang mengikutiku. Aku mencoba berpikir positif. Kali aja itu halusinasiku.
Aku sangat tidak nyaman, aku mempercepat langkahku, setibanya aku dicafe, aku langsung berlari menghampiri Boy, yang tengah sibuk dengan kopinya.
"Boy! mulai besok kau harus bersiap menjadi supirku, dengan menjemputku untuk sekolah, mengantarkanku kecafe, dan lain lain" ucapku penuh penekanan. Dia yang melihatku hanya tercengang.
"Boy kamu dengarkan? " tanyaku. Dia masih berpikir keras dengan apa yang aku ucapkan kedia.
"kalau aku menjemputmu kesekolah bagaimana dengan pelangganku-" jawabnya. Ucapannya terpotong karena aku langsung memotong ucapannya.
"kan ada Steven" potongku, "dia bisa menggantikanmu selama beberapa menit, lagian pun sekolahku tidak jauh dengan cafe kita" ucapku. Dia hanya mengangguk atas apa yang aku katakan kepadanya. Aku merasa sangat lega. Boy itu memang teman yang baik sekali.
-ToBeContinue-
Terimakasih yang udah baca, jangan lupa votenya yah
https://my.w.tt/XixZbAUEXS
Itu cerita keduaku setelah cerita ini, kali aja kalian suka, chek yahh jangan lupa vote juga.
.
.
Coming Soon
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUSTASI
Teen FictionSeorang gadis yang ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi, dan itu membuat dia semakin frustasi dan mencoba melakukan hal hal negatif seperti bunuh diri dan semacamnya yang menyakiti dirinya sendiri. *** Penasaran sama cerita lengkapnya? i...