Fynia tengah bingung didalam ruangan yang memiliki lampu yang cukup redup. Hanya ada dia dan seseorang didepannya,Fandi. Fandi adalah seorang pengacara yang dipercayai oleh keluarga Carpenter,yaitu keluarga Fynia sendiri,selain itu Fandi juga teman baik Aldo. Fynia tengah berhadapan dengan Fandi,yang dipantau kamera cctv. Dia sedang menjalani wawancaranya. Fandi cukup memakhlumi keadaan,dia sudah beberapa kali menanyakan hal yang berbeda kepada Fynia,tapi tetap Fynia tetap menjawab "aku tidak melakukannya".
Didalam pikirannya saat ini bercampur,dia memikirkan bagaimana bisa kakaknya sendiri menuduh adik satu satunya. Dia juga memikirkan Janshen yang tengah menjalani masa kritisnya dirumah sakit. Dia juga khawatir akan keadaan Tiara, dia berharap Tiara lekas sadar dan menjadi salah satunya saksi bahwa Fynia tidak melakukannya.
"baiklah,kalau begitu kita lanjutkan saja" ucap Fandi.
"aku pikir kau lah satu satunya orang yang percaya bahwa bukan aku yang melakukannya" ucap Fynia pelan. Fandi cukup mendengarnya pasti.
Fandi tau,Fynia pasti sangat kecewa dengan Clara. "akan kucoba" jawab Fandi atas ucapan yang dikeluarkan oleh mulut Fynia.
"malam itu,sehabis dari rumah sakit sekitar pukul 22.45 aku sampai dirumah,malam itu keadaan terlihat baik baik saja. Aku menuju kamarku lalu berbaring sembari menatap langit langit. Setelah itu aku menerima panggilan dari sahabatku,Fadil. Tidak sampai dua menit aku melakukan panggilan itu," Fynia menarik nafas sejenak sambil menahan air matanya,"aku berniat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri,aku mengambil pisau buah yang terjatuh dilantai saat aku ingin meletakkannya dimeja,aku mendengar langkah kai yang setengah berlari,aku mencoba melihatnya,saat itu lah aku melihat Tiara yang terkapar dilantai. Tentu saja aku terlihat kebingungan dan tanpa sadar ditanganku ada pisau. Saat itu pikiranku sangat sangat kacau ,aku terlihat kebingungan harus apa,mereka salah paham." Jelas Fynia panjang lebar,Fandi yang mendengarnya pun terlihat makin bingung harus percaya dengan siapa.
"Baiklah,terima kasih atas penjelasanmu,aku akan mengakses laporan ini,lalu kita akan menjalankan sidang ketika semuanya sudah terkondisi" ucap Fandi, Fynia menghembuskan nafas lalu meneteskan airmata yang tadi ia tahan.
***
Clara tengah khawatir akan keadaan Fynia,disisi lain dia juga sangat kecewa dengan Fynia. Dia terlihat kebingungan,melakukan hal hal yang tidak penting untuk dilakukan. Dia mencoba untuk tetap tenang tapi tidak bisa, El yang melihat Clara yang sedang berjalan bolak balik seperti itupun hanya diam membeku,dia tidak bisa berkata kata lagi selain berdiam dan berpikir.
Tiara belum juga pulih dari masa kritisnya,Clara dan El masih tengah menunggu hasilnya. Clara melihat seseorang yang sedang berjalan kearahnya, lelaki itu tengah menatapnya dengan tajam,Clara belum bisa melihat jelas siapa dia. Sampai akhirnya Clara terkejut akan hadirnya sosok Aldo yang tengah berdiri tegap didepannya. El yang khawatir langsung menarik Clara menjauh dari Aldo.
"mau apa kau disini?" tanya Clara yang masih dirangkul oleh El.
Aldo yang mendengar pertanyaan dari Clara pun tertawa kecil. "apa kau berpikir aku kesini untuk menyakiti dirimu?" tanyanya balik.
"mungkin begitu" jawab Clara yang cukup gugup,tapi dia mencoba untuk mengontrol dirinya.
"tidak usah gugup,aku kesini hanya untuk menyuruhmu berpikir" ucapnya santai.
"apa maksudmu?" tanya Clara.
"berpikirlah sebelum bertindak, apa kau tega menuduh adikmu sebagai pelaku percobaan membunuh Tiara?" tanya Aldo yang sebenarnya sangat emosi,tapi ia menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUSTASI
Ficção AdolescenteSeorang gadis yang ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi, dan itu membuat dia semakin frustasi dan mencoba melakukan hal hal negatif seperti bunuh diri dan semacamnya yang menyakiti dirinya sendiri. *** Penasaran sama cerita lengkapnya? i...