Sidang berjalan dengan lancar,tapi masih ada sidang selanjutnya. Sidang kali ini akan menjadi sidang pertama dan terakhir jika ada barang bukti yang pasti. Rekaman cctv yang diberi Clara untuk jadi barang bukti bahwa Fynia yang membunuh Tiara, tidak lah cukup. Karena rekaman tersebut sangat sulit untuk dipecahkan. Tentu ini membuat Aldo akan bekerja sangat keras.
Fynia menghembuskan nafasnya saat sidang pertama ditutup. Tentu dia sangat sangat kecewa akan perbuatan kakaknya yang menuduh dia sebagai pelaku pembunuhan Tiara. Alibi yang diberikan Fynia juga cukup membuat Fandi yakin bahwa Fynia bukan pelakunya.
"Terima kasih atas kerja kerasnya, Fan" Fynia yakin bahwa Fandi lah orang satu satunya yang percaya bahwa dia bukan pelakunya.
"Sama sama Fyn. Pokoknya kamu tenang aja,ini akan terselesaikan dengan baik kok" Ucapan Fandi terdengar sangat tulus, yang membuat Fynia makin ingin berterima kasih dengannya.
Fynia kembali dibawa kepertahanannya, dengan lemas karena kasus yang dialaminya, dia pun berdiri dengan dibantu petugas yang ada dikanan dan kirinya. Bisa terlihat olehnya,dia melihat Clara yang duduk paling belakang dengan wajah merasa tidak bersalah. Hal itu membuat Fynia makin sangat membenci kakaknya itu. Rasa dendam dibenaknya tentu tumbuh dengan sendirinya, tetapi dia berusaha menanamnya lagi dengan baik agar tidak tumbuh denga jahat. Tatapan yang diberi Fynia kepada Clara sangat sangat tajam, dan tentu itu membuat Clara takut.
-
Clara duduk dibangku yang ada didepan rumahnya, dia termenung seperti orang sangat sangat frustasi dengan keadaan, ralat dia memang sudah frustasi dengan keadaan yang dialaminya. Rasanya dia ingin melihat sidang pertamanya Fynia, tetapi dia tidak kuat dan tidak sudi melihat wajah adik yang dulu ia sayang.El datang membawa segelas air untuk Clara, agar dia merasa tenang walau hanya sedikit.
"minumlah," tawaran El tentu diterima oleh Clara.
Clara meminum air yang dibawa oleh El untuknya, "apa aku harus melihat sidangnya Fynia?" tanya Clara kepada El yang masih memandang kedepan dengan pandangan kosongnya.
El tentu kesulitan menjawab pertanyaan Clara, ia hanya takut Clara membuat kerusuhan disana. El berpikir itu tidak baik untuknya.
"Tidak usah, kita menunggu kabar dari Fandi saja" ucapnya. Kebetulan sekali Fandi dan El cukup kenal,tapi tidak seakrab seperti Aldo dan Fandi.
"tapi aku harus kesana melihatnya, bagaimanapun dia tetap adikku" Suara Clara saat mengucapkan itu cukup meninggi dan membuat El hanya pasrah dan mengikuti kemauannya Clara.
"Oke kita kesana, tapi kita hanya melihatnya tidak lebih" jawab El, lalu berdiri untuk bersiap ke persidangannya Fynia.
Mereka telah tiba dipersidangan Fynia, El sengaja memilih tempat duduk paling belakang agar emosi Clara bisa terkontrol saat melihat wajah Fynia.Clara meneteskan air mata saat Fynia masuk dengan dua orang polisi yang memegangnya dikanan dan kirinya Fynia. El yang menyadari bahwa Clara menangispun mencoba untuk menenangkannya.
Clara mencoba duduk dengan tenang tanpa harus memasang raut wajah sedih, persidangan Fynia terselesaikan dengan cukup baik, tapi belum sampai disitu. Fynia harus melanjutkan sidang keduanya yang akan dilaksanakan empat hari kedepan. Saat Fynia ingin keluar dari ruangan persidangan, bisa dilihat Fynia menatap Clara dengan tatapan tajamnya. Hal itu membuat Clara makin gugup saat melihat tatapan itu, tidak biasanya dia melihat tatapan tajam seperti itu dari seorang Fynia. Emosi tentu emosi, tapi jika saja tidak ada El Clara akan berlari kearah Fynia lalu menjambak rambut panjangnya itu. Emosi Clara hanya bisa dilampiaskan dengan menangis, menangis, dan menangis.
"Masalah ini akan terselesaikan dengan cepat, kamu tenang aja" ucap El mencoba untuk membuatnya tenang.
Pagi hari didalam ruangan yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar dengan pintu besi jarang jarang warna hitam, yang membuat Fynia muak dengan tempat ini. Jika saja ia mempunyai kekuatan super, dia akan kabur dari tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUSTASI
Teen FictionSeorang gadis yang ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi, dan itu membuat dia semakin frustasi dan mencoba melakukan hal hal negatif seperti bunuh diri dan semacamnya yang menyakiti dirinya sendiri. *** Penasaran sama cerita lengkapnya? i...