AUTHOR POV
Akhirnya Boy tiba dikampus Fynia, Kezia dan Irene pun kini lega atas kedatangan Boy.
"kenapa lama sekali? " tanya Fynia kesal. Boy yang melihat tingkah Fynia pun terkekeh pelan.
"sorry, tadi pelanggan cafe sangat ramai" ucap Boy. Fynia pun memakluminya, dia ingin naik kedalam mobil Boy tetapi dia sedikit tidak enak dengan Kezia dan Irene yang menunggu Boy menjemputnya.
"Kezia,Irene,aku tinggal gapapa kan?" tanya Fynia canggung. Kezia dan Irene pun tertawa.
"yaampun Fyn kaya baru kenal aja, yaudah gapapa kitakan berdua" ucap Kezia yang diangguki Irene.
"yaudah kalau begitu aku masuk dan nanti kalau ada apa apa langsung calling aja ya" ucap Fynia. Setelah Kezia dan Irene mengangguk, dia masuk kedalam mobil Boy dan mobil itu melaju meninggalkan Kezia dan Irene.
===
Setelah sampai dicafe, Fynia bersiap siap untuk melanggani pelanggan cafe tersebut. Saat tengah mengganti baju diruangan loker, ponsel Fynia berdering.
Nomor yang tidak ia ketahui,dia menerima panggilan itu.
"Fynia" ucap seseorang dibalik panggilan itu. Fynia langsung menjatuhkan ponselnya, dia mendengar suara Aldo.Kini ia merasakan sesak dan nyeri dikepalanya. Tubuhnya refleks terduduk disebuah kursi panjang diruangan loker cafe ini. Ia memegangi dadanya yang terasa sakit itu. Ia berpikir, kenapa hidupnya tidak bisa tenang baik di Indonesia maupun diSwiss?.
Setelah beberapa menit setelah Fynia tenang, dia pun keluar dari ruangan loker dan menghampiri Boy yang tengah melanggani pelanggan sendirian.
"apa yang bisa kubantu? " tanya Fynia. Boy pun mengarahkan agar Fynia melakukan yang pelanggan inginkan.
Fynia membuat pesanan pelanggannya, tiba tiba Boy menghampirinya, Fynia pun terkejut. Dia tersadar bahwa dia sedari tadi melamun.
"apakau baik baik saja? " tanya Boy. Boy khawatir jika terjadi hal tidak mengenakkan dengan Fynia. Fynia pun mengangguk atas ucapan Boy dan kembali beraktivitas.
Pelanggan dicafe pun mulai sepi, hari sudah gelap. Kini saatnya cafe ini harus ditutup, Fynia duduk ditempat duduk pelanggan, dia sedang menunggu Boy membereskan cafe ini.
Fynia berpikir keras tentang suara yang menyerupai Aldo itu. Dia berharap bahwa suara itu hanya halusinasinya saja. Boy sudah siap membereskan semua yang ia bereskan.
Mereka kini ada dimobil,mobil itupun melaju. Saat tengah perjalanan, ponselnya mendapatkan notifikasi pesan. Ia melihat dari siapa pesan ini. Itu dari Kezia. Dia membukanya.
Fynia, jaga diri kamu jangan sampai terjadi apa apa dengan kamu okey?.
Fynia tersenyum tipis setelah membaca pesan dari Kezia. Lalu mengetik balasan pesan untuk Kezia.
Kau juga harus jaga diri, jangan terjadi apa apa denganmu, mengerti?
Tidak lama Fynia mau mematikan ponselnya, ia kini mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenal. Sebenarnya Fynia tidak ingin membukanya, tapi dengan kepercayaannya dia membukanya.
Kuharap kamu harus segera sadar bahwa ada hati yang menunggu disini.
Fynia langsung mematikan ponselnya dan memeras ponselnya, dia merasa ada sesuatu dalam hidupnya yang bikin dia tidak nyaman.
Boy yang melihat kegelisahan Fynia langsung bertanya kepadanya, "ada apa Fyn? " tanyanya. Fynia sedikit terkejut dengan pertanyaan Boy, dia ingin menjelaskan semuanya ke Boy, tetapi hatinya belum mengizinkan untuk menjelaskan semuanya kepada Boy, "Fyn? " suara itu membuat Fynia sadar dari pemikirannya.
"gapapa Boy, aku cuman berpikir kenapa ada orang sebaik kamu yang bisa perhatian sama aku" jawabnya bohong. Boy pun terkekeh dengan jawaban Fynia, ia tertawa seakan ada yang lucu dengan ucapan Fynia tadi. Fynia pun meliriknya kesal, "ada yang lucu?" tanyanya yang melemparkan tatapan tajam kepadanya, diapun berhenti tertawa, saat melihat tatapan tajam dari Fynia.
"iya iya maaf" lirihnya. Fynia pun kembali dalam pemikirannya, dan tanpa sadar merekapun sampai dirumah. Setelah berterima kasih kepada Boy yang sudah mau mengantarka Fynia pulang, Fynia masuk kerumahku, lalu kukunci pintu rumahnya dan langsung menuju kamarnya lalu membuka pintu kamarnya dan masuk kekamarnya. Fynia mencampakkan tubuhnya diatas kasur yang selama ini menemaninya. Fynia berpikir kembali, siapa yang mengirimkan pesan itu, Fynia tidak ingin sesuatu terjadi lagi dengannya. Yap, dia harus melupakannya.
Ponsel yang kini berada disampingnya bergetar. manandakan notifikasi pesan, Fynia langsung meraihnya, dan melihat dilayar itu pesan dari Clara. Fynia membukanya.
Hello Fynia, apakah harimu menyenangkan? Aku harap harimu menyenangkan disana. Oya, aku sudah memesankan tiket pesawat untukmu pulang ke Indonesia. Iya, dua hari lagi hari dimana aku akan menikah dengan El. Bersiap siap lah Fynia.
Fynia terkejut membaca pesan darinya, selama ini jarang bagi merrka saling berbagi kabar, karena ada kesibukkan diantara mereka berdua. Fynia sudah mendapat kabar bahwa Clara akan menikah dengan Dokternya namanya El, tapi, Fynia tidak begitu tau mengenai jadwal hari nikahnya. Fynia pun berdiri dengan malas malasan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih dahulu. Setelah itu Fynia akan packing beberapa pakaian yang harus dibawa ke Indonesia. Fynia belum siap ke Indonesia, Fynia masih ingin di Swiss. Tapi, mau tidak mau ia harus menjalaninya.
Fynia selesai bersih bersih, ponsel yang terletak dinakas dekat kasurnya pun bergetar, ada notifikasi pesan disana. Fynia membukanya.
Sampai jumpa di Indonesia Fynia
Seberat apapum masalahmu jangan pernah ditimbang, gak bakal laku!
-author-
-ToBeContinue-Thanks for reading, agak lama ya updatenya? Sorry sibuk, bab selanjutnya aku usahain untuk cepet update.
Thanks for 140 readers
Terimakasih sudah baca guys, seneng banget akunya.Oyah jangan lupa juga buat follow ig aku :@nazzwaaaa_
Dan jangan lupa buat follow ig temen aku yang paling bawel guys
Follow dia yahh, ga difollow juga ga papa, kalok bisa diblok, hehehe:D gak kok bercanda.
Follow aja okee
Sekali lagi terima kasihh
.
.
Coming Soon
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUSTASI
Teen FictionSeorang gadis yang ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi, dan itu membuat dia semakin frustasi dan mencoba melakukan hal hal negatif seperti bunuh diri dan semacamnya yang menyakiti dirinya sendiri. *** Penasaran sama cerita lengkapnya? i...