FOCUSED

328 14 0
                                    

Janshen membuka pintu kamar Fynia. Clara yang melihatnya terlihat kebingungan,apa yang harus ia lakuin saat ini.

Fynia terkejut saat melihat seseorang membuka pintu kamarnya tanpa mengetok. Seharusnya Fynia takut akan kehadiran Janshen, tapi sebaliknya ia malah santai dengan kehadiran Janshen disana.

Aldo yang duduk disamping Fynia hanya menoleh kearah pintu dan kembali menatap Fynia yang sedari tadi enggan meminum obatnya. Clara hanya diam ditempat sambil memejamkan matanya, dan mempersiapkan telinganya mendengar semua keributan disana, tapi dia bingung sekaligus bertanya tanya,kenapa keadaan malah hening disini?.

Clara yang penasaran perlahan membuka matanya pelan dan melihat apa yang terjadi. Yang dilihat Clara hanya Janshen yang masih diam didepan pintu kamar Fynia, dan Fynia juga Aldo yang didalam kamar tidak melakukan apa apa mereka sangat datar.

"Apa yang kalian lakukan disini? " tanya Janshen yang memecahkan keheningan.

Aldo dan Fynia berdiri,mereka menuju keluar kamar dan duduk disofa yang berada diruang tengah.

Fynia angkat bicara tentang pertanyaan Janshen tadi.

"Kenapa? Aku berhak dia pacarku" jawab Fynia datar.

Terlihat diwajah Janshen dia sangat marah,wajahnya kencang tidak seperti biasanya.

"Gue pacar lo! Bukan dia! " bentak Janshen ke Fynia.

"Pacar apaan? Yang tega ngesiksa pacar sendiri, begitu?!" teriak Fynia.

"Apa maksud Lo? " tanya Janshen yang kini suaranya menurun.

"Pikir sendiri! Semua orang udah tau sikap Lo! " bentak Fynia lalu melanjutkan perkataannya "Bahkan adik kandung Lo sendiri udah Lo bunuh,semua udah tau sikap Lo Jans" ucap Fynia.

Janshen tidak bisa berkata kata,dia yang emosi kini mendekat kearah Fynia dan menampar pipi kanan Fynia dengan keras. Fynia yang merasakan perih dipipinya tanpa sadar ngeluarin air mata.

Clara yang melihatnya langsung mendekat ke Fynia untuk menenangkan Fynia, Aldo yang melihatnya hanya diam.

"Gue adiknya Janshen Fyn... " ucap Aldo pelan, tapi tetap saja Fynia dan Clara langsung menoleh kearah sumber suara.

"Maksud Lo? " tanya Fynia ke Aldo.

"Saat itu gue mencintai Lo, sebelum gue mendengarkan percakapan Lo sama Clara gue udah ngedengerin percakapan orang tua gue tentang pernikahan lo dengan Janshen, saat itu papa gue hanya bilang bahwa Janshen akan dijodohkan dengan perempuan dari keluarga Carpenter, gue baru sadar kalau itu keluarga lo, tapi gue yakin itu Clara bukan lo,saat gue kerumah lo niatnya gue ingin ngajak lo kesuatu tempat kerumah gue untuk gue kenalin ke keluarga gue bahwa lo orang yang gue sayang, setelah gue kerumah lo gue langsung pergi kerumah Bryan, gue cerita semuanya kedia, saat itu Bryan cerita kegue kalau dia punya penyakit yang harus disembuhkan keluar negeri,penyakit itu penyakit kanker otak,saat itu gue berniat untuk ikut dengan Bryan ke London, dan lo Jans, maaf udah ngambil atm lo tanpa sepengetahuan lo karena gue bener bener bingung waktu itu" jelas Aldo.

Fynia langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung pergi mengambil jaket lalu pergi entah kemana, saat Aldo ingin menghampirinya Clara dengan cepat menahannya dan bergeleng agar Aldo tidak mengikutinya. Dengan situasi seperti ini Clara tau bahwa Fynia tidak bisa diganggu.

"Dia pengen sendiri" ucap Clara.

"Nanti kalau terjadi sesuatu gimana?" tanya Aldo ke Clara.

Clara menggeleng dan berkata.
"Semua akan baik baik saja" ucap Clara meyakinkan Aldo.

"Sebaiknya kalian berdua istirahat dulu ditempat kalian,situasi seperti ini biarkan Fynia berpikir dulu" ucap Clara.

Mereka berdua hanya pasrah apa yang dibilang Clara, dengan berat hati mereka pun pergi.

***
Janshen menemukan Fynia yang duduk sendiri di pinggir kolam berenang apartemen mereka, dia terlihat menunduk ditempat itu,Janshen dengan sigap menghampirinya.

Diduduk disamping Fynia, Fynia yang menyadarinya memilih bangkit dari tempatnya,saat ia ingin melangkahkan kakinya,tangan Fynia ditarik oleh Janshen.

"Lepasin Jans" ucap Fynia tak berdaya.

"Duduk lah dulu,gue tau perasaan lo" ucap Janshen menyuruh Fynia.

Fynia pun duduk disamping Janshen, dia tengah terisak disamping Janshen.

"Kenapa hidup gue selalu begini?" ucap Fynia diselah tangisnya.

"Huss, lo gak boleh gitu lo harus terima bagaimana keadaannya" ucap Janshen.

"Dan kenapa lo ngelakuin hal itu ke gue Jans? " tanya Fynia keJanshen.

"Karena gue sayang sama lo Fyn" jawab Janshen.

"Apa itu cara lo sayang kegue? Dengan lo campak campakkan gue seperti bola,seperti itu? " ucap Fynia.

"Maaf tapi gue bener bener sayang sama lo Fyn" ucap Janshen.

"Kalo lo sayang sama gue gak begini caranya Jans, gue frustasi dengan keadaan gue dan lo menambah beban pikiran gue Jans" ucap Fynia.

Janshen hanya diam, sebenernya dia menyadari Aldo yang melihat mereka berdua, Janshen pun langsung menarik Fynia kedalam pelukannya sambil mencium kening Fynia, didalam pelukan itu tubuh Fynia menolak tapi Janshen tetap menahan tubuhnya.

Aldo yang melihatnya langsung pergi dari tempat itu.

"Lo gak berhak memeluk gue lagi, karena lo udah bukan siapa siapa gue" ucap Fynia lalu pergi meninggalkan Janshen.

Sebenernya Janshen mendengar kata kata Fynia itu sedikit sesak baginya, tapi dibalik semua itu dia merasa puas dengan apa yang dia lakuin ke Fynia, memeluk dan menciumnya didepan Aldo.

Janshen masuk kedalam apartemennya yang didalamnya ada Aldo. Aldo menyadarinya tetapi dia mengabaikannya.

Janshen berdehem didepan Aldo, Aldo yang melihatnya pun tersenyum miring.

Sebenernya saat Janshen memeluk Fynia dia sudah tau bahwa Janshen memaksa Fynia untuk memanas manasin Aldo. Tapi,siapa sangka seorang Aldo yang pintar dan tampan bisa dibohongin.

"Dari mana lo? " tanya Aldo basa basi.

"Ketemu Fynia, dia menelpon gue katanya dia ingin kehangatan dari gue" ucap Janshen dengan percaya diri.

"Oh begitu, kehangatan paksaan gitu?" sindir Aldo.

"Maksud lo? " tanya Janshen.

"Lo kira gue bodoh Jans? Dari dulu rencana lo buat manas manasin gue segitu doang, dengan kebohongan yang tidak masuk akal? Masuk akal sih sebenernya tapi lo yang bodoh atau gue yang pinter ya? " ucap Aldo membuat Janshen panas.

"Kalo gue bodoh jadi apa kabar lo yang pergi menghilang karena mendengar kabar nikahnya Fynia Jasmeen Carpenter dengan Janshen Hans William? Gue cukup pintar untuk merencanakan itu dengan pergi kekeluarga Carpenter untuk minta restu karena ingin menikahi Fynia, dan bicara sama Papa dan Mama untuk rencana pernikahan kami" ucap Janshen lalu pergi kedalam kamarnya.

Aldo terdiam dengan perkataan Janshen barusan, dia cukup panas tapi bisa dikendalikan.

Ponselnya bergetar,Clara mengirim pesan ke Aldo.

Clara:
Do, Fynia pingin ketemu sama lo, tapi jangan tau Janshen.

Aldo yang membacanya langsung sigap bersiap ke tempat Clara dan Fynia.

Setelah sampai ditempat mereka, Aldo langsung masuk kedalam.

Dia melihat Fynia menangis yang ditenangi oleh Clara disana. Aldo langsung menghampirinya.

-To Be Continue-

Terima kasih support kalian
Jangan lupa buat kasih suaranya ya tekan bintang dipojok kiri bawah
Thanks for reading.
.
.
Coming soon

FRUSTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang