18.38 PM
Fynia telah selesai membersihkan dirinya, dia menuju dapur untuk mengchek makanan. Dia merasa perutnya butuh diisi oleh camilan.
Dia mendapatkan satu satunya camilan yang ia dan teman temannya sukai, kebetulan sekali.
Saat tengah menyemil dengan santai ponsel Fynia berdering, terdapat nama 'Aldo' disana.
Dengan sigap dia langsung menekan layar untuk mejawab.
Fynia:
Iya,kenapa?Aldo:
Kirimkan alamat rumahmu lewat smsFynia:
Ah baiklah,kau sudah tib--Titt..titt..titt
Fynia tidak sempat bertanya apa kah Aldo, Zyan, dan Janshen sudah tiba, karena panggilan itu langsung mati.
Dia segera mengirimkan alamat lengkapnya kepada Aldo lewat sms.
Setelah itu ia sungguh penasaran, apakah benar mereka sudah tiba?
Jika belum kenapa Aldo memintanya untuk mengirimkan alamat lengkapnya lewat sms.
Fynia mencoba untuk tenang karena sikap penasarannya membuat ia tidak fokus dalam mengerjakan ujian susulannya lewat ponsel.
"ahhh, kenapa sih Fyn?" ketusnya yang tidak fokus dengan layar ponselnya.
Dia mencoba mengatur nafas, ia ingin menelpon Aldo untuk menanyakan pertanyaan yang membuat ia penasaran.
Saat ia mau menekan tombol untuk menelpon Aldo tiba tiba bel rumahnya berbunyi.
Ting..tongg
Dia segera membukanya dengan handuk yang masih terbungkus sempurna di kepalanya itu.
Saat membuka pintu, Fynia seakan terkejut atas apa yang dia lihat. Kejutan baginya saat ia melihat wajah sang sahabat Zyan yang berdiri didepan pintu rumahnya dengan raut wajah yang sangat bahagia.
Betapa senangnya Fynia saat melihat Zyan yang tersenyum bahagia saat melihat raut wajah Fynia yang sangat terkejut atas kehadirannya yang tiba tiba.
Mereka saling memberikan pelukan hangat dicuaca yang dingin ini, mungkin kelihatannya sangat berlebihan, tetapi percayalah ini semua sangat mengasikkan.
Ditengah pelukkan yang erat nan hangat itu, Aldo sengaja berdehem karna mencairkan suasana yang dingin ini.
Mereka tersadar saat mendengar deheman yang disengaja oleh Aldo, mereka mereggangkan pelukan erat itu.
"dingin yah disini," Aldo sengaja menyindir Fynia yang dari tadi sibuk dengan kegiatan lepas kangennya dengan Zyan, padahal dipikir pikir baru dua minggu mereka berpisah.
Fynia benar benar tidak menyadari sindiran yang dikatakan oleh Aldo, karena sibuk mengobrol berdua dengan Zyan didepan pintu.
"Auh auh sakittt, dinginn pulaa" Kali ini sindiran dari Janshen yang juga muak dengan kegiatan yang dilihat didepannya itu.
Sumpah demi apa, Janshen mengutuk dirinya sendiri dalam hati. Sindiran yang dikatakannya benar benar tidak mengubah keadaan yang didepannya.
Aldo dan Janshen benar benar kesal dengan Fynia dan Zyan, mereka sibuk sendiri dengan kegiatan yang mereka lakukan, sampai sampai Fynia lupa bahwa Aldo dan Janshen sedang kedinginan diluar yang menunggu mereka.
Dengan keadaan yang sangat kesal Aldo menerobos masuk kedalam rumah Fynia dan menabrak mereka berdua yang sedang berbincang didepan pintu.
Dengan hal yang dilakukan Aldo Fynia baru menyadarinya dan terlihat heran melihat Aldo yang meringis kedinginan.
Apa yang dilakukan Aldo membuat Janshen mengikuti hal yang dilakukan oleh Aldo.
Fynia kembali terheran melihat Janshen yang menyusul Aldo yang sudah bersantai disofa panjang ruang tengah rumah Fynia.
"Ada apa dengan kalian? Kenapa terlihat seolah olah kalian kesal?" tanya Fynia heran kepada Aldo dan Janshen.
Terlihat Aldo dan Janshen yang makin kesal dengan pertanyaan yang dikatakan dari mulut Fynia Jasmeen Carpenter itu.
Terlihat Aldo yang memhembus nafas kasar dan disusuli oleh Janshen yang juga menghembuskan nafas kasarnya itu.
Fynia dan Zyan hanya terkekeh kecil melihat dua orang laki laki yang tingkahnya seperti anak kecil yang tidak diizini orang tuanya bermain diluar rumah.
Setelah mengangkati koper, Fynia dan Zyan berada didapur untuk memasak makan malam mereka, sedangkan Aldo dan Janshen yang sedang enak enakan menonton siaran televisi Swiss, mereka bilang mereka sangat ingin melihat siaran televisi diSwiss.
Saat makan bersama entah bagaimana rasanya Fynia merasa keadaan disini terlalu canggung, mereka makan dengan suasana hening. Biasanya tidak untuk Zyan, Fynia tau betul bagaimana karakteristik seorang Zyan yang kalau makan selalu bising.
"ehemm" deheman Aldo memecahkan keheningan.
Janshen melihat aneh seorang Aldo, begitu juga Zyan seperti ada kode kode yang di sampaikan Janshen dan Zyan kepada Aldo.
Fynia hanya berpura pura tidak menyadarinya.
Suasana kebali hening kembali, karena Fynia terlalu sebel dengan suasana ini dia langsung memecahkan keheningan dengan melempar pelan sendok yang ada digenggamannya.
Seketika Aldo,Janshen, dan Zyan terkejut dengan detaran sendok yang Fynia lemapr kepiringnya.
Mereka menatap heran kepada Fynia begitu juga Fynia yang menatap mereka dengan tatapan kesel.
"kalian ini kenapa sih?" tanya Fynia kesel.
Mereka langsung mengalihkan pandangan ke makanan mereka.
"Zyan?" panggil Fynia.
Zyan menoleh ketatapan Fynia, dengan tatapan setengah menghindar.
"ada apa sih? Kalian nyembunyikan sesuatu ya?" tanya Fynia yang makin kesal dengan mereka bertiga.
"enggak!" Jawab mereka bertigaa serentak.
Hal itu membuat Fynia makin curiga.
"sebenernyaa..." -Zyan.
Saat Zyan megucapkan kata itu Aldo dan Janshen mengode dengan gelengan, bertanda 'jangan' atau 'tidak'.
"ahh bodo amat lah, terserah kalian" ketus Fynia kesal.
Tentu saja dia kesal dengan suasana canggung seperti ini, harusnya mereka bersenang senang karna berkumpul kembali kenapa akhirnya malah seperti ini. Fynia tetap berpikir positif, mungkin saja efek kelelahan karena perjalanan yang cukup jauh. Mungkin.
-ToBeContinue-
Up lagi akhirnyaa,lagii sibuk banget jadi ga update". Sorry guys.
Oya,seperti biasa maaf karna typo yah.Dont forget to vote yahh, thank youu
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUSTASI
Teen FictionSeorang gadis yang ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi, dan itu membuat dia semakin frustasi dan mencoba melakukan hal hal negatif seperti bunuh diri dan semacamnya yang menyakiti dirinya sendiri. *** Penasaran sama cerita lengkapnya? i...