"Gak,gue gak mau!" Suara itu terdengar dari dalam kamar seorang gadis bernama Fynia Jasmeen Carpenter,yang sering dipanggil Fynia
"Fynia,dengerin gue dulu, buka pintunya" Ucap seorang wanita didepan pintu kamar Fynia, Clara Alonso Carpenter. Dia kakak kandung Fynia, mereka tinggal berdua dirumah yang bisa dibilang besar.
Kedua orang tua mereka sudah tiada. Papa mereka meninggal karena terkena penyakit jantung, sedangkan mama mereka meninggal karena kecelakaan. Kedua orang tua mereka meninggal hanya berselisih 8 bulan saja.
Semenjak kedua orang tua mereka meninggal Clara dan Fynia tinggal berdua saja yang ditambah dengan pembantu rumah tangga mereka,pembantu mereka berkerja dirumah mereka sudah cukup lama, bahkan mereka sudah menganggap bagian dari keluarga mereka.
Fynia sangat menyayangi kedua orang tuanya terlebih papanya. Papanya selalu memanjakan Fynia dari kecil mungkin jika papanya masih hidup hingga sekarang ini. Kedua orang tuanya tidak pernah memarahi mereka,mereka anak yang menurut. Tapi,semenjak itu Fynia bukan lah Fynia yang lalu.
"Gue capek! " Ketusnya.
Matanya tertuju pada kolong meja yang terletak disudut kamarnya, dia menemukan benda tajam, Cutter. Dia memegang benda itu, lalu menyodorkan ke pergelangan tangannya. Clara yang panik dari luar kamar berpikir untuk menelpon seseorang, dia meraih ponselnya dan mencari nama seseorang.
Fynia mulai menggesek gesek benda itu di pergelangan tangannya, matanya terpejam sambil menahan rasa sakitnya. Dia mengabaikan orang dari luar kamar yang mengetok ngetok pintunya berapa kali, bahkan mencoba mendobraknya.
Penglihatannya mulai samar dan buram, sampai akhirnya penglihatan itu menjadi gelap. Fynia tidak sadarkan diri.
Clara dan bibi yang panik, akhirnya mendapati seseorang lelaki yang berlari kearah mereka,dan tidak banyak basa basi dia langsung mendobrak pintu kamar Fynia.
Pintu itu berhasil terbuka, mereka menemukan Fynia yang berbaring dilantai dengan keadaan lemas, dan tangan yang mulai bercucuran darah.
Tanpa ragu lelaki itu menggedongnya dan membawanya menuju rumah sakit,Clara hanya bisa menangis melihat adiknya menderita semenjak kepergian orang tuanya.
Disitu juga Clara merasa bersalah, dia berpikir dialah kakak terbodoh.
****
Mereka sampai dirumah sakit terdekat,lelaki itu membawa Fynia keruangan untuk diperiksa.Janshen Hans William,dia sangat dekat dengan keluarga Fynia. Janshen menjalin hubungan dengan Fynia,sebelum papanya meninggal Fynia sudah memperkenalkan Janshen ke Papa dan Mamanya, Papa dan Mamanya sangat suka dengan sikap Janshen,mulai dari situ Fynia diizinkan berpacaran dengan Janshen. Janshen sangat setia dengan Fynia, padahal ia tadi sibuk tapi setelah ia tau kalau Clara menelpon karena Fynia, dia langsung bergegas kerumahnya.
Janshen panik dari luar ruangan itu, dia terlihat mondar mandir sedari tadi.
Sedangkan Clara ia duduk dengan lemas dan berpikir kalau semua ini salahnya, dia tidak bisa memegang ucapan papanya sebelum pergi.
Flashback
"Clara, nanti jika papa sudah tidak bisa bertemu kalian lagi tolong jaga Mama dan Fynia yah, jangan buat mereka kecewa,jika Fynia bersalah jangan memarahinya nasehati saja dia" ucap papanya sebelum papanya menghembuskan nafas terakhirnya.
FlashbackEnd
Salahnya Clara sudah cukup besar, pertama ia tidak bisa menjaga Mamanya, sampai akhirnya Mamanya kecelakaan,kedua dia tidak bisa menjaga adiknya sampai akhirnya Fynia menderita seperti ini.
Seorang Dokter keluar dari ruangan yang didalamnya ada Fynia dengan ekspresi yang sulit dijelaskan, Clara yang menyadarinya langsung bertanya.
"Dok, bagaimana keadaan adik saya?" Tanya Clara.
"Bagaimana keadaan Fynia dok? Dia baik baik saja kan? " kali ini Janshen yang bertanya.
"Fynia baik baik saja, Tapi... " Dokter itu menggantung ucapannya, dan berkata "..mungkin dia banyak sekali tekanan dalam dirinya, tolong beri dia waktu beristirahat dan jangan beraktivitas untuk sementara" Jelas dokter itu.
"Boleh kami melihatnya? " Tanya Janshen.
Dokter itu mengangguk,mereka memasuki ruangan itu, terlihat Fynia sedang berbaring tak berdaya, pergelangan tangannya di tutup dengan perban putih, didekatnya ada tabung oksigen, dihidung dan mulutnya ada alat untuk membantu ia bernafas, dan dipunggung tangannya terdapat selang infus.
/*/*/*/*/
3 hari kemudian
Keadaan Fynia sudah mulai membaik, semalem dia sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Dia sangat bosen didalam ruangan itu terus.
Pagi ini dia bersiap siap untuk kesekolah. Setelah semua siap dia berangkat menggunakan mobil.
Sesampainya disekolah dia melihat seseorang yang menatap mobilnya, Janshen.
Dia keluar dari mobil, orang orang melihatnya dengan mata acuh tak acuh.
Fynia menghampiri Janshen.
"Masuk yuk" Ajak Fynia dan tersenyum keJanshen, Janshen yang melihatnya mengangguk dan tersenyum lebar.Tangan Fynia masih dililit oleh perban,hal itu menjadi perhatian oleh murid murid lain.
Fynia terkenal disekolahnya, selain dengan wajahnya yang cantik, dia juga mempunyai kemampuan dalam bidang bernyanyi dan bermain alat musik seperti Gitar, Piano, dan yang paling keren Drum.
"Gue jadi risih diliatin terus" ucap Fynia kepada Janshen yang berada di sampingnya.
"Udah,biasa aja kali" jawab Janshen dan menoleh kearah Fynia dan tersenyum.
Mereka tidak sekelas hanya saja kelas mereka samping sampingan.
Fynia memasuki kelasnya dengan senyumnya.
Sahabat sahabatnya terkejut akan kehadiran Fynia.
"Hay guys" sapa Fynia.
"Kemana ajalo tai, gue kangen banget" ucap Wilona
Wilona Vedrya Ananta, sahabat Fynia yang paling bawel.
"Iya udah lama banget, Lo baik baik aja kan Fyn? " Tanya Natasha.
Natasha Ryder,Sahabat Fynia yang perhatian.
"Fyn,tangan lo kenapa tuh? " tanya viona.
Viona Romanoff Asheraa, sahabat Fynia yang paling kepo.
"Fyn, kenapa lo gak ngabarin kita kalok lo sakit? " tanya Zyan yang sebel.
Zyan Ruth Pandoraa, Paling jutek dan galak.
"Lo pada gosah lebay kali, gue gak apa apa kok, tangan gue? Ini hanya luka aja kok, santai aja" jelas Fynia yang setengah benar dan setengah bohong.
"Fynia! " Panggil seseorang yang buat semua orang kaget.
--To be continue--
Hai ini cerita pertama ku, aku harap kalian suka sih.
Terimakasih sudah join(:
Jangan lupa buat kasih suaranya ya ‹3
.
.
Coming Soon
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUSTASI
Novela JuvenilSeorang gadis yang ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi, dan itu membuat dia semakin frustasi dan mencoba melakukan hal hal negatif seperti bunuh diri dan semacamnya yang menyakiti dirinya sendiri. *** Penasaran sama cerita lengkapnya? i...