Tears.10

1.7K 211 35
                                    

     ●●□●●□●●□●●□●●□●●□●●□●●□●●









Sepertinya sekarang jaehyun harus mengakui hobinya yang baru.
Memperhatikan seorang gadis diam-diam adalah hobi barunya. Dia mengakui itu.

Terlebih dilihat dari sudut manapun gadis itu benar-benar cantik. Membuat jaehyun tidak bisa mengontrol matanya.

"Hei bocah. Kalau suka bilang saja. Jangan berdiri disini seperti orang bodoh."

Jaehyun dengan cepat nenengok kearah samping. Mendapati pria yang tidak bisa dikatakan tua namun juga tidak bisa dikatakan muda.

"Aku tidak menyukainya." Ucap jaehyun.

"Benarkah? Kalau begitu untukku saja."

"Yakkk ayah ini sudah tidak muda lagi. Berikan aku kesempatan juga." Ucap jaehyun.

"Ternyata kau benar menyukainya.

Langsung katakan saja. Gadis itu terlalu cantik, takutnya kau kehilangan kesempatan." Ucap ayah jaehyun.

Jaehyun menatap ayahnya yang melangkah menjauh. Lalu kembali menatap gadis yang sukses membuatnya tertarik. Hwang Sinb.

"Apa aku sudah bisa pulang? Sift ku sudah habis." Ucap sinb. Bahkan jaehyun tidak sadar sejak kapan sinb sudah berada didepannya.

"Ka. .kau sudah mau pulang ya. Ahh bagaimana jika aku an. .antar." ucap jaehyun.

"Tidak perlu. Takutnya jungkook oppa sudah ada dirumah." Balas sinb.

"Kalau begitu aku pulang dulu. Aku datang lagi besok."

"Iya. Hati-hati." Ucap jaehyun. Sinb hanya mengangguk.

Jaehyun memegangi dadanya. Pemuda jung itu harus mengakui berada didekat sinb memang tidak baik untung jantungnya. Sungguh.








Sinb memasuki rumahnya dan bersyukur jungkook belum pulang.

Gadis itu merebahkan tubuhnya disofa lalu mengecek ponselnya. Sama sekali tidak ada notifikasi. Padahal ia sangat berharap setidaknya ada pesan masuk dari jungwoo. Biasanya ponselnya tidak pernah sesepi ini. Jungwoo akan memenuhi pesan masuknya sekedar bertanya apa sudah sampai rumah?  sudah makan? Mau jalan-jalan?. Tapi itu dulu sebelum hubungannya dan jungwoo seperti sekarang.

Sinb membuka galeri ponselnya melihat foto dirinya dan jungwoo yang diambil beberapa minggu yang lalu.

"Aku merindukanmu." Lirih sinb.

"Sedang apa?." Sinb hampir saja membuang ponselnya saking terkejutnya dengan kehadiran jungkook yang tiba-tiba.

"Ahh O. .oppa. kau sudah pulang?." Jungkook mengangguk.

"Lihat apa yang aku bawakan untukmu." Ucap jungkook seraya menyodorkan sesuatu pada sinb.

"Wahh Pizza!! Aku sangat suka pizza. Terima kasih oppa." Ucap sinb girang. Langsung saja gadis itu menyantap makanan kesukaannya tersebut.

"Oppa tidak perlu memasak. Ini cukup untuk malam ini." Ucap sinb dengan mulut penuh.  Membuat jungkook mengelus sayang surai milik adik tirinya itu.

"Baiklah. Habiskan saja semuanya. Oppa sudah makan tadi." Sinb mengangguk lucu.

Jungkook terus memperhatikan sinb yang sedang makan. Tatapannya berubah dingin dan tajam yang tidak disadari oleh sinb.

"Aku membencimu hwang sinb. Sangat membencimu. Gadis sok polos sepertimu memang seharusnya dibenci." Batin jungkook.

Tears[Hwang Eunbi|| Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang