Tears.20

2K 187 34
                                    

Jungkook dan sinb langsung pulang kerumah setelah dari bandara. Sinb tak lagi marah pada jungkook. Tentu saja setelah diserbu dengan bujukan manis ala jungkook. Terlebih lagi sinb memang tak bisa marah lama pada jungkook. Benar-benar tak bisa.



"Kau ingin makan apa makan malam nanti?."tanya jungkook membuat sinb meletakkan jarinya didagu seolah berfikir tentang apa yang kiranya ingin ia makan sebagai santapan makan malamnya dengan jungkook.




"Mmmm. . . Terserah oppa saja. Semua yang oppa masak pasti aku suka."ujar sinb membuat jungkook tersenyum.



Jungkook sudah hampir meraih knop pintu rumahnya. Namun panggilan seseorang membuatnya berhenti. Ia sontak melebarkan matanya begitu melihat orang didepannya. Sementara sinb berdiri dengan bingung.





"Nuna. ."ujar jungkook pelan namun masih dapat didengar oleh sinb. Membuat sinb bertanya-tanya siapa wanita yang kini berdiri tak jauh dari dirinya dan jungkook sambil melemparkan senyuman manis. Ya cukup manis.



"Hai jungkook." Sapa wanita itu.


"Nu-nuna. .kapan kau datang ke korea?." Tanya jungkook seakan masih tak percaya jika wanita didepannya ini benar-benar nyata.



"Kemarin. Maaf baru bisa datang menemuimu sekarang. Dia. .???? " wanita itu yang tak lain adalah lee jieun wanita yang begitu dekat dengan jungkook dulu. Ia menggantungkan kalimatnya sambil menatap eunbi bingung. Begitu merasa asing dengan gadis manis yang berada disamping jungkook itu.



"Ahh. . Ini sinb. Adik tiriku. Nuna pasti sudah tahu jika ibu menikah lagi dan. .



"Mm jungkook. . Boleh aku masuk sekarang? Diluar sini panas sekali." Ujar jieun memotong kalimat jungkook. Lagipula ia sudah tau apa yang akan dikatakan pemuda jeon itu.
Ia juga tak tega jika harus melihat jungkook kembali mengingat hal menyakitkan tentang ibunya yang sudah meninggal.














_________________



Sudah hampir sejam jungkook dan jieun menghabiskan waktu mereka dengan pembicaraan yang sesekali diiringi dengan tawa keduanya. Bahkan kehadiran sinb tak lagi dihiraukan keduanya.



Sinb melirik jam dinding yang kini menunjukan pukul tujuh malam. Ketahuilah sinb sangat lapar sekarang. Padahal tadi jungkook berjanji akan memasakannya makanan enak. Tapi yang ada kini pemuda itu malah asyik dengan wanita yang sama sekali sinb tak kenal itu.




"Oppa. . ." Panggil sinb. Namun jungkook seakan tuli. Sama sekali tidak mendengar panggilannya. Membuat sinb mengehala napas kasar.



"Aaa sinb. . Aku akan menemani jieun nuna makan malam. Kau tidak apa-apa kan dirumah sendiri? Hanya sebentar." Ujar jungkook membuat sinb menatapnya tak percaya.



"Oppa...



"Sudah jam 7 malam. Sebaiknya kita pergi sekarang." Ujar jungkook pada jieun lalu menarik tangan wanita lee itu pergi.



"Dah sinb." Ujar jieun sambil melambaikan tangannya pada sinb.



"Aku juga lapar. . Dia berjanji akan memasakkanku makanan. Tapi dia malah pergi dengan orang lain." Lirih sinb.












Jungwoo melihat kesekeliling lalu kembali menatap sinb.



"Kau datang sendiri? Malam-malam begini?." Tanya jungwoo setelah memastikan jika sinb memang datang seorang diri keapartemennya.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tears[Hwang Eunbi|| Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang