Jungkook sudah tak tahu lagi harus mencari sinb kemana. Sudah hampir dua jam dia mencari gadis itu, tapi sampai saat ini sinb juga belum ia temukan.
Ia hanya bisa berharap setelah ia sampai rumah nanti sinb sudah ada disana dan mengatakan bahwa gadis itu baik-baik saja.Jungkook yang baru saja sampai rumah mengernyitkan dahinya. Melihat rumahnya seperti kedatangan tamu. Membuatnya merasa lega. Berarti sinb ada dirumah." Pikirnya.
"Yak!! Kau dari mana saja? Kau tidak tahu apa yang terjadi pada adikmu?." Marah seorang ahjussi padanya saat setelah memasuki rumahnya.
Jungkook yang tidak mengerti pun memutar matanya mencari keberadaan sinb. Rasa khawatir kini kembali menyelimutinya.
"Dia ada dikamarnya bersama istriku. Seharusnya kau tidak membiarkan dia pulang seorang diri!!!." Sang ahjussi itu kembali memarahi jungkook dengan penuh emosi.
Sedangkan jungkook dengan kecepatan yang dimiliki pemuda itu berlari kearah kamar sinb.
Matanya membulat saat setelah sukses memasuki kamar adik tirinya itu.
Sinb menangis ketakutan dengan seorang ahjuma yang kini tengah memeluknya. Mencoba menenangkan gadis itu.
"Op--oppa. ." Sinb dengan cepat menghampur kepelukan jungkook. Membuat jungkook dapat merasakan tubuh sinb yang bergetar hebat. Karena khawatir, jungkook akhirnya memeluk sinb dengan erat. Benar benar membungkus tubuh gadis itu. Seakan menyakinkan sinb bahwa gadis itu aman bersamanya.
"Apa yang terjadi ahjumma?." Tanya jungkook.
"Adikmu hampir diperkosa jung. Untung saja ada aku dan suamiku. Yang juga melewati gang sempit itu. Kalau tidak, aku tak tahu akan bagaimana nasib adikmu ini." Jelas sang ahjumma yang tak lain tetangga jungkook. Sekaligus orang yang menolong sinb.
Jungkook melepaskan pelukannya. Memperhatikan keadaan sinb saat ini. Terdapat tanda merah kebiruan diarea leher sinb. Jungkook tahu jelas apa maksud dari tanda itu.
Matanya kini beralih pada lengan baju sinb yang robek.
"Op-oppa aku takut. Kumohon jangan tingalkan." Lirih sinb dengan tangisan yang belum juga redah.
"Siapa yang melakukannya sinb-ah?." Tanya jungkook. Sinb menggelengkan kepalanya.
"Sinb beritahu aku siapa melakukan ini padamu?." Jungkook kembali bertanya.
"Sebaiknya kau tanya suamiku saja. Dia sempat melihat wajah pelakunya. Jangan tanyakan apa-apa dulu pada sinb." Ucap sang ahjumma. Jungkook mengangguk paham.
Pemuda itu kemudian mengusap air mata sinb dengan lembut. Kembali Membaringkan tubuh lemah sinb dengan menyelimutinya dengan selimut.
"Kau aman sekarang sinb-ah. Sekarang kau tidur hm." Ucap jungkook kelewat lembut lalu mengecup kening adik tirinya itu.
"Ahjumma kumohon tetap temani sinb disini. Aku harus mengurus sesuatu." Ucap jungkook. Sang ahjumma hanya mengangguk kemudian melirik sinb yang kini sudah mulai tertidur.
____________
Jungkook melajukan motornya dengan keceptan penuh. Tujuannya saat ini sudah jelas kerumah jaehyun. Pemuda itu sangat yakin jaehyunlah yang melakukan perbuatan keji itu pada sinb.
"Aku tidak melihat jelas wajahnya karena gelap. Tapi pria itu terlihat tampan dan tingginya hampir sama denganmu. Ah iya lesung pipi. Pria itu memiliki lesung pipi." Jungkook kembali mengingat penuturuan tentang ciri-ciri orang itu dari sang ahjussi yang menolong sinb. Sudah sangat jelas orang yang dimaksud adalah jaehyun. Jaehyun memiliki semua ciri-ciri itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears[Hwang Eunbi|| Jeon Jungkook]
FanfictionIni cerita tentang jungkook dan sinb. Yang awalnya ada rasa tidak peduli berganti menjadi rasa takut kehilangan. main cast. 1 Hwang Eunbi 2 Jeon Jungkook