.
.
.
.
.
"Kupikir kau sudah mengganti nomor ponselmu. Ternyata belum." Ujar jaehyun.
"Langsung ke intinya saja. Kenapa kau menyuruhku kesini?." Ketus jungkook. Sebenarnya ia benar-benar malas untuk bertemu dengan jaehyun. Entahlah. Setiap kali jungkook melihat pemuda jung itu, jungkook seakan ingin melayangkan tinjuannya pada jaehyun.
"Kau mungkin akan tertawa jika aku bilang bahwa aku ingin minta maaf. Aku sadar jika kematian ibuku bukanlah karenamu. Ibuku hanya menyelamatkanmu waktu itu agar kau tidak tertabrak mobil. Tapi..justru ibuku yang tertabrak. Aku mengetahuinya sejak awal. Tapi menyalahkanmu karena hal itu. Hingga persahabatan kita hancur. Hingga saat ini. Padahal dulu kita sangat dekat." Ujar jaehyun membuat jungkook menatapnya.
"Itu masa lalu. Kau tidak perlu membahasnya lagi." Balas jungkook
"Tapi aku akan tetap minta maaf. Dan soal sinb, aku sangat menyukainya. Sangat. Saat ia bilang akan berhenti bekerja ditoko ayahku karenamu. Aku jadi takut tidak akan bertemu lagi dengannya. Aku sangat menyukainya hingga membuatku gila dan berakhir melakukan hal bodoh pada gadis itu. Aku benar-benar menyesal. Sungguh." Ujar jaehyun. Pemuda itu menundukan kepalanya. Tak sadar jika jungkook kini menatapnya sendu.
"Ahh aku rasa aku juga harus mengatakan ini padamu. Aku akan ke Amerika besok. Dan bersekolah disana. Mungkin kau tidak akan peduli tapi, entahlah, aku juga tidak tahu kenapa aku mengatakannya padamu." Ujar jaehyun.
"Maaf jika aku membuang-buang waktumu. Aku akan pergi sekarang." Sambung jaehyun. Jungkook hanya bisa menghela napas melihat jaehyun yang kini melangkah jauh darinya.
______________
"Jadi jungkook belum datang?." Tanya sinb. Hoseok teman kerja jungkook menganggukkan kepalanya.
"Biasanya dia tidak pernah terlambat." Ujar hoseok.
Sinb mengehela napas pelan. Ia benar-benar tidak tahu dimana jungkook saat ini. Sinb berfikir mungkin jungkook masih marah padanya. Sebab pemuda itu tidak menunggu sinb saat pulang sekolah tadi. Membuat sinb akhirnya pulang dengan jungwoo.
"Sinb!." Sinb berbalik dengan cepat saat merasa namanya dipanggil.
"Oppa!! Yak! Oppa kemana saja?". Tanya sinb pada jungkook.
"Apa yang kau lakukan disini?." Tanya Jungkook balik.
"Tentu saja mencarimu. Oppa tidak ada dirumah dan juga ditempat kerja." Jawab sinb. Jungkook menghela napas.
"Sebaiknya kau pulang. Aku harus bekerja." Ujar jungkook.
"Oppa kau masih marah padaku?." Tanya sinb. Sebab sedaritadi hanya bicara ketus padanya.
"Pulang Hwang Sinb." Ujar jungkook dingin membuat sinb menghentakkan kakinya kesal. Percuma saja ia mencari jungkook, yang ia dapat justru sikap ketus dan dingin pemuda itu.
Sinb kemudian pergi dari setelah melayangkan tatapan penuh kekesalannya pada jungkook. Yang membuat pemuda jeon itu diam-diam tersenyum geli.
Jungkook baru tahu jika membuat sinb kesal ternyata sangat menyenangkan.Sinb belum berhenti menggerutu dan menyumpah serapahi jungkook. Bahkan hal itu masih berlanjut tatkala gadis itu sudah sampai dirumahnya.
"Dia pikir hanya dia yang bisa marah. Aku juga bisa." Kesal sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears[Hwang Eunbi|| Jeon Jungkook]
FanficIni cerita tentang jungkook dan sinb. Yang awalnya ada rasa tidak peduli berganti menjadi rasa takut kehilangan. main cast. 1 Hwang Eunbi 2 Jeon Jungkook