Tears.13

1.9K 203 13
                                    

🎀🎀🎀🎀🎀

Sinb memasuki apartemen jungwoo seraya melihat isi apartemen tersebut yang sama sekali tidak berubah. Bahkan fotonya dan jungwoo pun masih terpajang manis didinding yang bernuansa putih gading itu.

 Bahkan fotonya dan jungwoo pun masih terpajang manis didinding yang bernuansa putih gading itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Kau langsung kekamar saja. Aku mau memasak dulu." Ucap jungwoo.

"Perlu bantuan." Tawar sinb. Membuat jungwoo menggeleng.

"Aku tidak ingin kau merusak dapurku lagi." Ucap jungwoo.

"Yyakk!!." Sinb baru akan memukul jungwoo namun pemuda kim itu dengan cepat berlari menuju dapur. Meninggalkan sinb yang kini menyumpah serapahinya.

Sinb yang baru memasuki kamar tiba-tiba teringat sesuatu. Hari ini ia harus kerja. Tapi alasan apa yang akan ia berikan pada jungwoo. Apa sebaiknya ia jujur saja pada jungwoo, tapi ia tidak yakin jungwoo akan membiarkannya begitu saja. Dirinya mengenal jungwoo dengan baik.

Sinb berpikir sejenak, memutar otaknya mencari alasan yang tepat  untuk ia berikan pada pemuda kim itu.

Baiklah, mungkin jujur adalah sesuatu yang sangat perlu ia lakukan saat ini. Ia juga tidak mungkin terus menerus menyembunyikannya dari jungwoo. Jungwoo adalah sahabatnya.

Yah. Benar. Jujur. Kau harus jujur hwang sinb.

Bertepatan dengan sinb yang membuka pintu kamar, jungwoo juga sudah ada didepan pintu dengan tangan yang mengangkat keatas berniat ingin mengetuk pintu. Namun pintu ternyata lebih dulu terbuka.

"Aku baru akan mengetuk. Ayo makan." Ajak jungwoo. Sinb mengangguk seraya mengikuti jungwoo menuju ruang makan.

"Jungwoo ada yang ingin kukatakan." Ujar sinb. Membuat jungwoo menahan suapannya dan menatap gadis itu.

"Apa?."

"Sebenarnya aku kerja paruh waktu." Ucap sinb lagi.

"Aku tahu. Doyoung yang memberitahuku." Sinb sedikit membulatkan matanya. Jungwoo sudah tahu? Sejak kapan? Dalam hati gadis itu menyalahkan doyoung dan mulut ember pria itu.

"Sebaiknya kau tidak usah kerja hwang." Ujar jungwoo sambil kembali memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Tapi aku suka saat bekerja. Kau tidak tahu bagaimana senangnya aku saat mendapat gaji pertamaku dengan usahaku sendiri." Ucap sinb kemudian menundukkan kepalanya.

Jungwoo meraih gelas yang sudah diisi air lalu meminumnya singkat. Pemuda kim itu kemudian terlihat menghela napas.

"Baiklah aku tidak akan melarangmu." Ujar jungwoo.

Sinb dengan cepat mendongakan kepalanya menatap jungwoo yang juga menatapnya.

"Kau serius?." Tanya sinb.

Tears[Hwang Eunbi|| Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang