-1-

8.2K 392 17
                                    


Jennnie Pov.

Hari ini adalah hari pertamaku menginjakan kaki di sekolah baruku.

Yaa, rasanya sulit sekali untukku, aku adalah orang yang tak terlalu pandai bergaul, aku menyukai keheningan, aku menyukai ketika aku memiliki waktu ku sendiri.

Tak perduli sesulit apapun keinginanku untuk tidak berada di sini, aku tetap harus melakukannya.

 “fiuhh” aku menghela nafasku panjang, berat sekali rasanya untuk ku lanjutkan langkah kaki ku ini.

BRUKKK

 

Tiba-tiba saja aku merasakan seseorang telah menabrak bahu ku dengan sangat kencang hingga aku hampir saja terjatuh.

Sontak aku melihat kearahnya, dan ia pun melihatku dengan tatapan bersalahnya.

 “maafkan aku. Aku benar-benar sangat terburu-buru, kau tidak apa-apa?” ucapnya begitu saja masih dengan tatapan bersalahnya

“ahh, iya tidak apa-apa, aku baik-baik saja” jawabku dengan tersenyum padanya.

Aku tak tahu kenapa, setelah ucapanku tadi ia nampak terdiam dengan matanya yang tak bisa lepas dariku. Ia nampak tersenyum, dengan nafasnya yang sudah mulai beraturan dibandingkan dengan saat ia menabraku tadi yang terlihat sangat terengah-engah.

Lisa Pov.

“Siapa gadis ini? Ada apa dengan wajahnya? Mengapa ia terlihat sangat manis. Gadis ini sedang tersenyum padaku sekarang, mengapa rasanya jantung ini berdetak berkali-kali lipat lebih cepat dari biasanya? Aishhh ada apa denganku?” batin Lisa.

“Bukannya kau sedang terburu-buru? Kenapa sekarang diam saja?” Tanya nya dengan tatapan penuh tanya, sehingga membuyarkan lamunanku.

“ahh itu, sudah tidak apa-apa, itu bisa ku urus nanti. Kau bersekolah disini?” tanya ku

“iya, aku baru saja pindah. Ini hari pertamaku” jawabnya.

Entah mengapa, rasanya apapun yang ia ucapkan tetap membuatnya sangat manis. Caranya berbicara, tatapan matanya, gerakan bibirnya, semuanya adalah perpaduan yang sangat sempurna. Aku tidak sedang berlebihan, tetapi itulah kenyataannya, gadis ini mampu menarik perhatianku hanya dalam hitungan detik.

“Lisa”  ucapku begitu saja, dengan mengulurkan tanganku kearahnya.

“Jennie” jawabnya. Kali ini ia tersenyum berkali-kali lipat lebih manis dari sebelumnya.

Ahhh tuhann…. Siapa gadis ini? Ingin rasanya aku menghentikan waktuku disini, hanya untuk menatapnya lebih lama. Aku menyukai senyumannya, aku menyukai tatapannya, ahhh aku menyukainya!

“Jennie, nama yang cantik seperti pemiliknya” ucapku dengan tersenyum padanya, ia nampak tertunduk malu.

TREEETTT….


Bel sekolah membuatnya sedikit terkejut, ia melihatku sambil sedikit tertawa.

“Lisa, sepertinya aku harus masuk. Tidak mungkin aku telat pada hari pertamaku disini” ia tertawa kecil, dan itu sangat manis.

“apa masalahnya jika telat?” tanyaku menggodanya

“aku dimarahi” jawabnya dengan sedikit tertawa

“siapa yang akan berani memarahimu? Katakan padaku”

“kau akan melakukan apa jika aku dimarahi?”

“aku? Yaaa, aku jelas akan diam saja. Kan kau yang dimarahi” aku tertawa, wajah kesalnya terlihat menggemaskan.

“baiklah, aku lebih baik masuk daripada aku benar-benar dimarahi dan tidak ada yang membelaku” jawabnya dengan melewatiku, aku tau itu hanya jawaban bercanda. Dan sekali lagi ia tersenyum padaku dengan sangat manis.

“Jennie!” teriakku padanya

Ia menghentikan langkahnya dan berbalik kearahku tanpa menjawab.

“jika kita bertemu lagi, kau harus pergi denganku. Jangan menolak, aku tak menerima penolakan” aku mengatakan itu tanpa meminta persetujuannya.

**

Author pov

Keadaan kelas begitu gemuruh, nampaknya guru tidak bisa masuk pada jam pertama pelajaran karena sedang ada rapat, dan itu membuat keadaan kelas menjadi sangat bising.
Terlihat Lisa memilih untuk membaca bukunya dengan earphone yang menempel pada telinganya, ia nampak tak tertarik untuk bergabung bersama teman-temannya yang sedang sibuk menghabiskan waktu kosong dengan bermain dan bercanda.
Lisa nampak serius dengan buku-bukunya sambil sesekali menikmati lagu yang sedang ia dengar dengan menggerakan kepalanya perlahan.
Tanpa ia sadari sikutnya menjatuhkan beberapa buku miliknya yang lain kelantai, dan ketika ia akan mengambilnya, ia melihat sepasang kaki sedang berdiri tepat depannya. Tanpa fikir panjang Lisa mendongkak kan kepalanya, kemudian ia terhenti sesaat dan sempat mematung dalam beberapa waktu.

"sepertinya aku mengenalmu" ucap orang yang kini berada dihadapannya sambil memberikan buku itu kepada Lisa

Lisa nampak mematung. Entah apa yang ia fikirkan, tetapi ia hanya diam untuk beberapa waktu.

"kenapa tatapan mu selalu seperti itu padaku? Seolah-olah aku adalah hal yang tak pernah kau lihat sebelumnya. Apakah aku terlihat begitu aneh?" ucap orang itu dengan sedikit tersenyum kepada Lisa

"ahhh, tidak. Hanya saja, kau mencuri waktu ku" jawab Lisa tersenyum

"mencuri waktumu?"

"iyaa, waktu ku selalu berhenti ketika aku melihatmu"

Gadis itu tertawa kecil, dan menunduk. Sepertinya ia terlihat sangat malu karena ucapan Lisa.

Lisa Pov

Aku tak mengerti dengan hari ini, sepertinya ini hari keberuntunganku, belum habis aku memikirkannya sejak aku bertemu dengannya tadi pagi, dan kini ia sudah berada dihadapanku saja.
Membuat jantungku semakin tak karuan. Semakin berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia yang tadi pagi telah berhasil mencuri waktuku, kini kembali mencuri waktuku lagi, dengan senyuman itu, dengan tawa itu, ahh ia begitu manis.

"sepertinya tuhan telah menjawab doaku" ucapku dengan sedikit menggodanya

"doamu?" tanyanya tak mengerti

"iya, tuhan rupanya memang ingin melihat kau pergi bersamaku" jawabku dengan tersenyun padanya

"per.." belum selesai ia mengatakan sesuatu, aku sudah memotong perkataannya

"bukankah sudah kubilang, aku tak menerima penolakan? Bersiaplah pulang sekolah nanti, Jennie" jawabku sambil kembali memasang earphone ku.

Ia nampak kebingungan, aku hanya tersenyum dan kembali berkutat dengan buku ku.

**


My first and lastWhere stories live. Discover now