Author Pov
Rosé terlihat terus memperhatikan langkah dua orang yang tengah mengganggu fikirannya sekarang.
"siapa sebenarnya pria itu? Lalu siapa wanita yang kini berjalan di sampingnya?" batin Rosé
Yu Bi yang menyadari tingkah aneh Rosé, mulai menghentikan langkahnya.
"ada apa? Kau mengenal mereka?"
Rosé yang juga langkahnya terhenti, menatap dalam kakak nya itu.
"pria itu, pria yang memberiku secarik kertas yang kemudian ku beri padamu unnie, untuk diberikan pada Lisa"
Yu Bi mengerutkan keningnya, bola matanya membesar.
"berarti, pria itu yang mengancam Lisa?"
Rosé terkejut dengan apa yang dikatakan Yu Bi.
"mengancam? Maksudmu?"
"aku membaca isi pesan di kertas itu. Apa dia yang membuat Lisa terluka? Kalau begitu kita harus menghentikannya"
Yu Bi mulai melangkahkan kaki mencari Mino yang sedang berjalan beriringan bersama Jisoo"unnie, ini terlalu gegabah" Rosé mencoba mengejar Yu Bi dan menahan tangannya
Yu Bi terhenti dan menatap Rosé
"apa sebaiknya kita cari tahu lebih dulu, apa benar pria itu yang melukai Lisa? Jika benarpun, kita harus cari tahu apa masalahnya dengan Lisa. Jika kita gegabah seperti ini, kita tak akan mendapatkan apapun"
Yu Bi terdiam dengan tetap menatap Rosé, tak ada kata yang keluar dari bibir Yu Bi seakan meng-iyakan pernyataan Rosé
**
"kau gila ingin menemuiku di tempat seramai ini? Bagaimana jika Jennie melihat kita?" ujar Jisoo dengan terus berjalan cepat, tanpa melihat ke arah Mino yang juga berjalan tepat dibelakangnya
"tidak usah terlalu berlebihan, aku hanya merindukanmu"
Jisoo menghentikan langkahnya, menatap Mino tajam.
"Mino, apa yang baru saja kau katakan? Kau gila!"
Mino menatap Jisoo dengan seringai jahatnya, mengelus pipi Jisoo dengan sedikit kasar
"kenapa? Aku bahkan pernah menikmati tubuhmu. Kenapa kau sangat terkejut hanya karena aku mengatakan rindu"
PLAKKKK
Jisoo menampar Mino cukup kencang, membuat Mino mengusap pelan pipinya.
Masih dengan seringainya itu, Mino mencengkram wajah Jisoo dengan kasar"kau dan adikmu yang polos itu, tak akan bisa melepaskan ku dengan mudah"
"oh dan ingat, semua rahasiamu ada padaku. Kau tak ingin Jennie mengetahui semuanya sekarang bukan? Kau bahkan belum mendapatkan apapun yang kau inginkan. Bersabarlah disana, sampai aku puas bermain-main, dan kau mendapatkan apa yang kau ingin. Lalu kita membuatnya menderita seperti apa yang pernah kau katakan" Mino melepaskan cengkramannya, lalu menarik paksa tangan Jisoo
**
Lisa Pov
Aku duduk dan bersandar di atas tempat tidurku, malam ini nampak berbeda dari biasanya, bukan lagi sepi yang menemani, tetapi ada seseorang yang memiliki waktuku tengah merebahkan kepalanya di atas pahaku, menghabiskan sisa malam ini bersama, banyak sekali hal yang ku ceritakan padanya, begitupun dia yang banyak menceritakan kehidupannya padaku.
Membuat kita menjadi semakin dekat.Aku tersenyum mendengarkan apapun yang ia ceritakan, tanganku tak berhenti mengelus rambut dan pipinya yang begitu menggemaskan.
Sedangkan ia terus saja berbicara, sesekali menunjukan ekspresi wajah kesal, sedih, malu, sesuai dengan cerita yang ia jelaskan padaku.
YOU ARE READING
My first and last
RomanceDia bahkan tak menyadari, betapa berharganya ia untuk ku. -Lisa