Lisa Pov
Sinar matahari masuk menembus kaca jendela kamarku, sesaat setelah ku buka tirai kamar yang berhadapan langsung dengan tempat tidurku.
Pagi yang indah.
Aku menatap sebentar ke arah luar, menikmati suasana pagi yang mulai ku sukai setelah aku mengenalnya.Aku tak pernah menyukai pagi, tetapi ia yang merubahku.
Aku tak pernah merasakan begitu hangat, tetapi ia yang memberiku.
Aku tak pernah merasa begitu bersyukur, tetapi ia menjadi alasan pertamaku.Aku menatap gadis yang masih begitu nyaman dalam tidurnya, yang kini tengah terbaring di tempat tidurku.
Tuhan.. Terimakasih untuk ini.
Entah harus bagaimana lagi ku ucapkan rasa syukur ku karena kehadirannya.Aku berjalan mendekat ke arahnya, mengelus lembut wajahnya, dan aku mendaratkan ciuman di keningnya.
"sayang, bangunlah"
Ia menggeliat, membuka sedikit matanya dan tersenyum manis ke arahku.
"bukankah ini hari libur sayang? Ayolah, kita bermalas-malasan saja hari ini" ia merengek
"ya sudahlah jika itu keinginanmu. Padahal aku ingin mengajakmu berjalan-jalan dan memakan beberapa makanan lezat diluar sana"
"benarkah?" matanya mulai terbuka sempurna, tersenyum lebar ke arahku
"jika kau tak mau, aku tak akan memaksa"
Jennie bangkit dari tidurnya, ia duduk tepat di hadapanku.
"tentu saja aku mau. Sejak kapan kita merencanakan ini, tetapi selalu saja gagal"
Aku tersenyum ke arahnya, mencubit pelan pipi chubby nya itu.
"baiklah. Cepat mandi"
"bukan begitu caramu menyuruhku sayang"
Aku mengernyitkan dahiku, menatapnya bingung.
"lalu?"
"give me a morning kiss" ucapnya manja
Aku tersenyum ke arahnya, tak percaya dengan apa yang baru saja ku dengar.
Mengapa ia membuatku begitu gila.Belum habis ketidak percayaanku dengan ucapannya itu, kini ia membuatku semakin terkejut dengan tingkahnya.
Ia mendekatkan wajahnya ke arahku, mengecup lembut bibirku."kau terlalu lama berfikir" ucap Jennie sesaat setelah melepaskan kecupannya
Ketika ia mulai akan beranjak, aku menariknya kembali pada posisinya yang semula.
Aku mengecup lembut bibir tipisnya itu, dan sedikit mendorong tubuhnya untuk tertidur di bawahku.Dengan posisinya yang berada dibawahku, membuatku semakin gila, bukan hanya mengimbangi permainanku, ia juga menggigit bibirku dan mendominasi permainan ini dengan memainkan lidahnya di sekitar mulutku.
Menjadikan suasana pagi ini berubah menjadi panas."sayang" ucap Jennie sesaat setelah melepaskan ciumannya
Aku mengernyitkan dahiku. Apa yang dia fikirkan sampai-sampai ia menghentikan ini begitu saja? Ah menyebalkan sekali!
"kalau terus begini, aku tak akan mandi" ucap Jennie datar, dan sedikit mendorong tubuhku
"aku sering merasakannya. Kau meninggalkanku disaat kita sedang seperti ini. Sekarang kau tau kan bagaimana rasanya?" kali ini Jennie beranjak dan melangkahkan kakinya
"yaa!!" aku berteriak ke arahnya
Seolah tak menghiraukanku, Jennie terus saja melangkahkan kakinya ke kamar mandi, senyumnya yang terlihat begitu puas dapat ku lihat sekilas.
YOU ARE READING
My first and last
RomanceDia bahkan tak menyadari, betapa berharganya ia untuk ku. -Lisa