Rosé Pov
"LISAAAAA" aku berteriak, berharap suaraku dapat segera menggema dan terdengar jelas oleh Lisa
Pintu kamar Lisa terbuka, terlihat Lisa di ambang pintu dengan kedua bola mata yang begitu membulat, dan aura kekesalan yang begitu kuat
"kau" Lisa menggeram
Aku menelan kasar ludahku, Lisa begitu terlihat menyeramkan.
Apa aku sudah mengganggunya? Memang apa yang sedang ia lakukan?"kau kira rumahku tak memiliki pintu? Apa sulitnya mengetuk dulu?" Lisa melangkahkan kakinya mendekatiku
Langkah kakinya yang semakin mendekat, membuat kakiku melangkah mundur dengan sendirinya.
Ada apa dengannya? Menyeramkan sekali!"arhhhh" Lisa menjatuhkan badannya di sofa.
"yaaa! Menyebalkan!" kini ku lihat Lisa merengek seperti anak kecil.
Aku benar-benar tak mengerti, apa yang sedang ia kerjakan sampai-sampai ia begitu frustasi karena kedatanganku.
"kau dan kakak mu itu, ingin ku tendang jauh dari planet ini!" Lisa terus saja merengek
Aku masih berdiri di tempatku, menatap bingung gadis aneh di hadapanku ini.
Sudahlah, Lisa memang sering terlihat tidak jelas. Aku malas menanggapi rengekan yang tak beralasan itu.
Klikk
Mataku seketika tertuju pada pintu kamar Lisa yang terbuka
Jennie?
Apa aku tak salah?
apa yang sedang di lakukan gadis tak tahu malu itu di kamar Lisa?Gadis itu tersenyum sendu ke arahku,
Cihh. Menjijikan!
Kau memang pandai bersandiwara"kau membuatku muak Lisa!" bentak ku, sesaat setelah ku palingkan wajahku ke arah Lisa
"kau masih menerima gadis tak tahu malu ini? Sungguh. Kau benar-benar membuatku muak"
Tak ada sepatah katapun yang terlontar dari mulut Lisa
"sebodoh apa dirimu itu Lisa?!"
Lisa tetap saja membisu, sepertinya ia menerima semua hardikan ku padanya.
Ku rasakan sentuhan di tanganku "Rosé, tolong hentikan. Ini semua bukan kesalahan Lisa, aku yang memintanya membawaku kesini"
Aku mendelik kesal, mengibaskan tanganku darinya
"bukan saja tak tahu malu, kau juga ternyata tak punya harga diri"
"hentikan" Lisa membuka suara, kemudian melangkahkan kakinya mendekatiku
"wanita macam apa yang dengan mudah mengumbar kemesraan bersama orang lain, dan ahh sekarang tengah bermalam di rumah orang yang berbeda. Sebegitu rendahnya kah harga dirimu itu?!"
"Chaeng! Ku bilang hentikan!" ku dengar nada suara Lisa meninggi
Lisa yang sejak tadi hanya bungkam, kini terlihat begitu geram dengan apa yang telah ku ucapkan.
"aku mengerti kekecewaanmu pada Jennie, dan juga padaku. Tapi jangan lukai harga dirimu dengan mengatakan hal-hal sampah seperti itu"
Lisa berjalan mendekati Jennie yang kini sudah menunduk, aku sedikit menyesal tentang kata-kataku tadi.
Lisa benar, aku boleh kecewa, tapi aku tak pantas mengatakan hal-hal yang bahkan aku tak tahu betul bagaimana perasaan Jennie sebenarnya.Aku yakin, Lisa memiliki lebih banyak alasan kenapa ia masih mempertahankan Jennie. Lisa bukan orang bodoh, ia tak mungkin memilih sesuatu tanpa ia meyakini itu.
YOU ARE READING
My first and last
RomanceDia bahkan tak menyadari, betapa berharganya ia untuk ku. -Lisa