-12-

1.8K 177 25
                                    

Lisa Pov

Dengan nafas yang masih terengah-engah aku menghentikan langkahku tepat di depan gerbang sekolah.
Aku melihat Jennie, mata kami bahkan bertemu.
Jennie menatapku, begitupun aku yang terus memperhatikannya.

Kecewa dengan apa yang ku lihat sekarang, Jennie benar-benar berbohong.
Aku tak tahu alasan dibalik kebohongannya itu.
Sudah jelas ku katakan padanya, aku dapat memaafkan apapun selain dari kebohongan, benarkan?

Unnie? Unnie apa yang kau maksud Jenn? Pria ini kah unnie yang kau maksud? Sejak kapan unnie-mu berubah menjadi seorang pria?

"Lisa" Jennie memanggil namaku, setelah ia berbohong padaku, dan ia masih bisa untuk menyebut namaku?

Dengan sesak yang memenuhi dadaku, aku memilih untuk pergi, aku tak suka kebohongan, kau tau persis itu Jenn!
Aku bisa memaafkanmu untuk hal apapun, tetapi tidak untuk hal ini Jenn!

"Lisaaa"

"ahh sakit"

Langkahku terhenti, mendengar erangan Jennie membuat emosiku meradang
Aku menoleh ke arahnya, dan tak dapat lagi ku tahan gejolak amarah ini ketika ku dapati tangan Jennie yang di tarik kasar oleh pria yang aku bahkan tak tahu siapa itu.

Aku mendekat ke arah mereka, ku tepiskan tangan kotor pria yang berani menyentuh wanitaku ini dengan sedikit kasar, membuatnya mendongkakan kepalanya ke arahku, menatapku, dan

"kau?" aku terkejut dengan apa yang sedang ku lihat sekarang

Pria ini? Pria yang menghabisiku tanpa ampun di malam itu.
Malam yang seharusnya menjadi malam yang indah untuk ku dan Jennie.

"bukankah sudah ku katakan, selesaikan masalahmu denganku, tidak dengannya" nada suaraku mulai meninggi, aku benci melihatnya memperlakukan Jennie dengan kasar

Pria itu tersenyum padaku, tapi senyum itu sungguh menjijikan.
Senyum yang seakan menyembunyikan beribu niat busuk didalamnya.

"sayang, siapa wanita ini?" tanyanya pada Jennie

"berhenti memanggilnya begitu, perhatikan kepada siapa kau berbicara. Kau fikir mulut kotormu itu berhak memanggilnya begitu?!"

Aku berjalan mendekati pria itu, menarik Jennie lembut untuk berdiri tepat di belakangku.
Aku menjadi benteng untuk kekasihku, aku benci melihat siapapun bersikap kasar padanya

Sesaat ku lupakan semua kekecewaanku pada Jennie, bukan berarti aku menerima kebohongannya, tapi aku lebih ingin menjaga sesuatu yang lebih penting

"sayang, kenapa kau diam saja? Katakan sesuatu padanya. Beri tahu siapa aku" pria itu terus saja berbicara pada Jennie dengan omong kosongnya itu

Ada apa denganmu Jenn?
Kenapa kau hanya diam saja?
Katakanlah sesuatu, ku mohon.
Katakan bahwa ia bukanlah orang yang penting untukmu.
Katakanlah jika aku adalah kekasihmu, jangan biarkan senyum iblis itu semakin tertawa bahagia, ku mohon katakan Jenn

"Lisa"

nada apa itu? Kenapa hatiku menjadi tak enak mendengar Jennie memanggilku dengan nada seperti itu

"dia adalah Mino, kekasihku" ku rasakan Jennie menggenggam tanganku, mulai terdengar isakan tangis darinya

Hatiku..
Entah..
Aku tak dapat menjelaskan perasaan seperti apa yang kini bersarang di dadaku. Mendengar Jennie mengatakan itu, membuat duniaku seperti runtuh.

Senyuman iblis yang ku benci, kini semakin tergambar jelas dibibir pria itu.
Aku bahkan tak memiliki kekuatan untuk membalikan badanku melihat Jennie.
Aku tak memiliki kekuatan untuk membalas genggaman tangan yang ku rasa semakin erat ditanganku
Aku tak memiliki kekuatan untuk menenangkan Jennie dari tangisannya, seperti yang biasa ku lakukan

My first and lastWhere stories live. Discover now