Track 11

977 81 6
                                    

Arthit's POV



Ku baringkan Kongpob di atas tempat tidurku... Dan mencoba memeriksa keadaan tubuhnya... sebenarnya apa yang terjadi... Ternyata Kongpob hanya demam...

Aku pun membantu melepas pakaiannya... Menyeka badannya dengan air dan mengganti pakaiannya agar terasa nyaman lalu aku pun mencari obat yang bisa menurunkan demamnya dan meminumkannya kepada Kongpob...

"Kongpob... bangunlah.. minum obat ini dulu... Setelah itu kamu bisa melanjutkan tidurmu... " Seruku padanya sambil membatu Kongpob untuk bangun

" P'... Arthit... " Ucapnya lemah namun sebelum Kongpob melanjutkan kata-katanya... Aku langsung menghentikannya

" Nanti saja kita bicara... Saat ini minumlah obat ini lebih dulu... " kataku

Kongpob pun mengikuti kata-kataku... meminum obat dan kembali tertidur...

Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya... Hanya saja aku melihat kecemasan di wajahnya yang tengah tertidur.. sepertinya Kongpob sedang mimpi buruk... Aku pun menyentuh keningnya dan memijatnya perlahan untuk membuatnya merasa tenang dan tanpa terduga hal itu berhasil... Kerutan disekitar keningnya secara perlahan menghilang dan Kongpob pun tidur dengan nyenyak...

Aku pun memutuskan untuk pergi mandi dan membiarkan Kongpob tidur dengan nyaman... Setelah selesai mandi aku pun membaringkan tubuhku disampingnya dan pergi tidur...


Keesokan harinya saat aku bangun... Kulihat jam pada handphone milikku dan melihat orang yang tertidur di sampingku..  tampaknya demamnya sudah turun karena wajahnya tidak seputar sebelumnya... Aku pun menyentuh keningnya untuk mengecek suhu tubuhnya namun aku memang tidak dapat lengah jika berhadapan dengan seseorang yang bernama Kongpob... Tiba-tiba Kongpob terbangun dan menariknya kedekatnya dan memeluk ku dengan erat... Aku pun terkejut dan menatapnya bingung...

"Apa yang kau lakukan... Lepaskan... " Kataku sedikit terkejut dan kesal

"Tidak... Aku tidak mau... Aku sangat merindukanmu.. " bisik Kongpob padaku

Aku sungguh tidak menduganya suara lembutnya membuat aku merasa malu dan telingaku pun memerah tanpa aku sadari dan sepertinya hal itu sangat dinikmati oleh Kongpob...

"Eu... Aku tahu... Sekarang lepaskan... Bukankah kau sedang sakit... Aku tidak ingin kau menulariku dengan penyakit mu... " Ucapku padanya dan mencoba melepaskan pelukannya

Namun usahaku tampaknya sia-sia karena walaupun sedang sakit tenaga Kongpob lebih besar dari dugaan ku..

" Seperti nya kau sudah baik-baik saja... " Ejekku padanya

" P'... Bisakah kita seperti ini sementara... Aku sudah sangat merindukanmu... Tenang aku hanya ingin memelukmu saja... Aku tidak akan melakukan hal yang membuatmu tidak nyaman " ucap Kongpob dan mempererat pelukannya yang sebelumnya sedikit melonggar karena gerakan ku

Untuk beberapa saat kami pun berpelukan... Lalu saat Kongpob akan melepaskan pelukannya tiba-tiba Kongpob mencium pipi kanan ku... Aku pun berteriak padanya

"Apa yang kau lakukan... Kau sudah berjanji tapi dalam sekejap saja kau sudah mengingkarinya... " sindirku padanya walaupun aku tidak terlalu membenci apa yang Kongpob lakukan hanya saja kenapa aku selalu kalah jika berhubungan dengan anak ini

Kongpob pun hanya tersenyum

"Maaf..  P'... Aku merasa aku tidak salah.. " ucapnya santai

"Apa maksudmu.. " kataku sedikit bingung

SOTUS ( Story Of True love between US ) : My Purpose is Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang