Arthit's POV
Kami pun menyelesaikan makan malam kami cukup cepat entah karena kami berdua kelaparan atau memang tidak ada bahan untuk kami bahas atau bicarakan. Setelah selesai makan aku dan Kongpob masih duduk di Cafe ini sambil mendengarkan alunan musik yang diputar dan menikmati suasana pantai di malam hari.
Desiran ombak terasa memberikan suasana yang menyenangkan... hembusan angin begitu menyejukan... suasana seperti ini sangat cocok bagi seseorang yang membutuhkan ketenangan karena menurutku semua itu dapat memperbaiki suasana hati seseorang... seperti halnya orang yang duduk tepat didepanku...
Aku merasa setiap kali mata kami bertemu Kongpob selalu memalingkan pandangnya, aku mengerti kenapa Kongpob bersikap seperti itu... tapi aku sangat berharap bahwa dia pun akan merasakan apa yang aku rasakan saat ini...
Karena hal itu pun aku memberanikan diriku untuk bertanya padanya, aku tahu dan aku dapat melihat dan merasakan ada begitu banyak pertanyaan yang ingin Kongpob katakan padaku..
" Kongpob..." panggilku padanya
Lalu Kongpob pun menatapku
" Apa ada yang ingin kamu tanyakan padaku? " tanyaku sedikit ragu padanya
Yang awalnya kami saling menatap tiba-tiba Kongpob pun mengalihkan pandangannya
" Apa maksudmu P'? " tanyanya balik tanpa melihat ke arahku
" emmm... Aku merasa kamu ingin bertanya sesuatu padaku... itu saja... " kataku ragu-ragu padanya
Aku dapat mendengar Kongpob menghela napas cukup keras dan aku pun melihatnya dari sudut mataku.
" Apa besar P'Arthit tidak tahu apa yang ingin aku tanyakan... atau mungkin P'Arthit pura-pura tidak tahu " jawabnya sedikit gemetar
Aku pun terdiam sejenak
" Ok... aku mungkin tahu tapi jika kamu tidak bertanya padaku... aku tidak tahu harus mulai dari mana... " jawabku sedikit kesal dan malu
Kongpob pun menatapku sekali lagi tapi kali ini dia tidak memalingkan wajahnya saat mata kami bertemu, namun kali ini aku lah yang menghindari pandangnya.
" P'Arthit khrub... " panggilnya padaku
" Apa P'Arthit benar-benar ingin kita berpisah ? " tanyanya lirih padaku
Aku tahu Kongpob akan menanyakan ini tapi walaupun begitu aku tetap saja aku sedikit terkejut karena Kongpob langsung bertanya ke inti permasalahan.
"Emmm... untuk pertanyaanmu itu... sebenarnya aku tidak terlalu yakin apa aku ingin berpisah denganmu atau tidak... " jawabku
" Apa maksudmu P' ? " tanya Kongpob bingung
" Saat itu aku sangat emosi... terlalu banyak yang aku pikirkan... dan lagi pikiran-pikiran yang buruk selalu muncul dalam benakku... " kataku ragu merasa bersalah padanya
Kongpob pun hanya menatapku bingung
" Maksud P'Arthit? " tanyanya lagi padaku
Aku dapat melihat Kongpob tampak bingung dan tidak mengerti.
" Ok... Ok... aku tahu aku salah... " kataku spontan padanya
" Maafkan aku Kongpob... karena menjadi egois padamu dan tidak mau berterus terang padamu... aku sebenarnya tidak ingin berpisah darimu tapi saat itu aku pikir kamu pasti akan menolak untuk kita berpisah tapi aku sangat terkejut ketika kamu bilang " Baiklah ", aku pun kelihangan kata-kata saat kamu mengembalikan gear milikku padaku " jelasku padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
SOTUS ( Story Of True love between US ) : My Purpose is Only You
Hayran KurguIni merupakan cerita fiksi belaka berdasarkan serial boys love thailand yaitu SOTUS The Series. Hampir dua tahun aku dan Kongpob memutuskan untuk berpisah... Namun luka itu masih tetap membekas dan tidak kunjung mengering... Ini adalah keputusan ya...