Jeongyeon menuruni tangga rumahnya diikuti adiknya Jihyo dibelakangnya. Mereka segera duduk dimeja makan.
"Mau appa antar kesekolah?"
"Tidak" kompak keduanya
"Wae? Sudah lama sekali appa tidak mengantar kalian"
"Aku lebih suka naik Bus appa" ucap Jeongyeon sambil mengoleskan selai ke rotinya
"Hmm aku lebih suka bersama Oppa naik Bus jadi aku jajan lebih banyak karna Oppa akan membayarkan Bus ku"
"Yak selama ini kau memanfaatkan Oppa mu Jihyo, mulai hari ini kau berangkat bersama appa"
"Sudahlah jangan bertengkar di meja makan" ucap ibu Jeongyeon
"Eomma bekal ku mana aku berangkat sekarang"
Ibu Jeongyeon memberikan kotak bekal berwarna biru laut. Jeongyeon langsung berjalan cepat setelah berpamitan pada kedua orang tuanya meninggalkan Jihyo yg terus memanggilnya.
"Kau sengaja kan meninggalkan ku Oppa"
Jeongyeon langsung menatap tajam adiknya yg memasang wajah cute yg mampu meluluhkan hati Jeongyeon dengan cepat
"Yak berhenti menatap ku seperti itu" Jeongyeon segera menaiki bus yg berhenti didepan halte tempat mereka menunggu.
Bus itu sudah berjalan meninggalkan halte, Jihyo yg duduk disamping Jeongyeon memperhatikan bekal yg membuat Jeongyeon sibuk membaginya.
"Apa Chaeyoung jarang sarapan?"
"Iyaa dia selalu berhasil membuat ku khawatir"
"Apa dikotak untuk Nayeon Unnie?"
"Tidak dia yg diplastik"
"Kau sama sekali tega dengan kekasih mu Oppa"
"Aku hanya tidak mau terlalu mencolok"
"Apa kau tidak lelah menyembunyikan ini semua Oppa?" Jihyo menyandarkan kepalanya di bahu Jeongyeon
"Tidak, selagi Nayeon nyaman dan membuatnya bahagia"
"Kau tidak pernah memikirkan perasaan mu, aku hanya takut kau terluka"
Jeongyeon tersenyum mendengarkan kekhawatiran adiknya yg sungguh tidak biasa ia dengar.
"Kau tau Nayeon seperti apa kan? Malah aku yg takut menakutinya"
"Kau tau Oppa aku selalu sedih melihat mu memandanginya dari jauh bahkan kalian seperti orang asing saat di tempat ramai"
"Inilah resiko bersama seorang aktris"
.
.
.
.Jeongyeon dan Jihyo berpisah dihalte. Jeongyeon menunggu Chaeyoung lewat dengan sepedanya.
Suara bel sepeda milik Chaeyoung mengembangkan senyum Jeongyeon yg masih setia berdiri di halte Bus tadi.
"Sudah lama menunggu ku?" Ucap Chaeyoung sambil tersenyum
"Sudah beberapa menit"
"Naiklah"
Jeongyeon duduk di jok belakang sepeda Chaeyoung. Hal yg selalu mereka lakukan sejak awal masuk SMA, ini juga yg menjadi alasan Jeongyeon tidak ingin di antar oleh ayahnya.
Angin pagi menyapa wajah Jeongyeon ditemani pepohan rindang halaman sekolah yg cukup luas sebelum menuju gedung utama sekolah membuatnya selalu menikmati setiap detik pagi yg memberikannya kenyamanan.
"Wah sepertinya gadis mu sudah sampai" Chaeyoung tersenyum pada Jeongyeon sebelum memarkirkan sepedanya
Nayeon turun dengan dibukakan pintu oleh supirnya dan seorang gadis yg pasti ia adalah kakak sekaligus manager Nayeon. Mereka seperti membicarakan seseuatu sebelum sang kakak masuk kembali kedalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay By My Side (End)
Fanfiction"Bukan kah cinta tak harus memiliki. Bukan kah cinta dalam diam jauh lebih baik. Kebahagian akan datang pada ku jika kau pun bahagia meski bukan karna ku" semua kata kata itu hanya omong kosong aku bahkan buruk tanpa mu, aku ingin memiliki mu selam...