Jeongyeon menggenggam tangan Nayeon menuju area bermain indoor. Tidak terlalu ramai pengunjung membuat keduanya tetap nyaman bergandengan tangan.
"Kau ingin bermain apa dulu?" Tanya Jeongyeon
"Tidak kita tidak akan bermain, kita akan berlomba disetiap permainan yg kalah harus menuruti permintaan yg menang" kata Nayeon dari balik maskernya
"Siapa takut"
Mereka memulainya dengan bermain basket. Jeongyeon mulai memasukkan koin untuknya dan Nayeon. Dengan bersungguh sungguh Nayeon sekuat tenaga ingin mengalahkan kekasihnya walaupun ia tau yg ia hadapi adalah seorang atlet.
"Terimalah kenyataan bunny" ucap Jeongyeon bangga memenangkan game pertama
"Ini belum berakhir ayo naik motor itu" tunjuk Nayeon
Jeongyeon hanya tersenyum melihat muka kesal Nayeon yg sudah berjalan lebih dulu darinya
"Kau yakin mengajak ku balapan?"
Nayeon mengangguk serius. Jeongyeon kali ini tidak serius dengan permainan itu dia malah melihat Nayeon disampingnya yg tengah serius menatap layar didepannya sambil terus menggerakkan motor itu mengikuti jalanan yg ada dilayar. Jeongyeon sesekali tersenyum melihat Nayeon, jika dia diminta jujur dia akan mengatakan betapa dia merindukan kebersamaannya bersama Nayeon.
"Yes aku menang" teriak Nayeon
"Jeong kau lihat aku menangkan" Nayeon menjulurkan lidahnya pada Jeongyeon
"Hanya kali ini" ucap Jeongyeon sambil mengacak rambut Nayeon
"Yak kau menghancurkan poni ku"
Jeongyeon tertawa kecil melihat Nayeon cemberut
"Ayo kita main yg lain dan akan ku pastikan aku pemenangnya"
Jeongyeon menuju mesin pecapit boneka yg ada disana.
"Jelas aku akan kalah"
Jeongyeon tidak menjawab dia fokus mengarahkan mesin itu keboneka kelinci berwarna putih.
"Ambillah" ucap Jeongyeon kali ini dia tersenyum yg membuat jantung Nayeon berdetak kencang.
Nayeon memegang dadanya berusaha meredakan detakan itu.
"Boneka ini lucu sama seperti mu" ucap Jeongyeon mencubit pipi Nayeon
"Yak berhenti tersenyum"
"Wae?"
"Kau membuat jantung ku tidak normal" Nayeon seperti berbisik
Jeongyeon mendekat menarik Nayeon dalam pelukannya.
"Jeong?"
"Aku ingin merasakan detakkan yg aku picu"
Nayeon hanya diam membiarkan Jeongyeon memeluknya tidak juga membalasnya.
"Aku sudah menangkan, berarti aku boleh meminta apapun?"
Nayeon hanya mengangguk menjawab pertanyaan itu dalam pelukan Jeongyeon
"Katakan pada ku apa permintaan mu?"
Nayeon melepaskan pelukan Jeongyeon menatap kedua mata bermata coklat milik Jeongyeon seakan bertanya maksud dari pertanyaan itu
"Permintaan ku katakan pada ku apa permintaan mu? Apa ada yg salah?"
Nayeon tersenyum setelah mengerti maksud Jeongyeon. Sebuah pertanyaan sederhana yg mampu membuat suasana hati Nayeon begitu bahagia.
"Aku ingin melihat matahari senja bersama mu"
"Kajja" Jeongyeon berteriak kencang ditempat itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay By My Side (End)
Fanfiction"Bukan kah cinta tak harus memiliki. Bukan kah cinta dalam diam jauh lebih baik. Kebahagian akan datang pada ku jika kau pun bahagia meski bukan karna ku" semua kata kata itu hanya omong kosong aku bahkan buruk tanpa mu, aku ingin memiliki mu selam...