Lima Belas

1.9K 214 48
                                    

Seseorang tengah duduk dilantai, bersandar pada tempat tidurnya. Tatapannya lurus kedepan beberapa kali ia memegangi bibirnya.

Suara ketukan pintu tidak ia hiraukan. Dia lebih menenggalamkan wajahnya didalam lututnya. Menangis? Ya dia tengah menangis menyesali apa yg ia perbuat.

"Kau bodoh" Dia memukul kepalanya berulang kali

"Oppa?" Jihyo mendekatinya menghentikan pukulan itu

"Ada apa Oppa? Kenapa Oppa seperti ini?"

Jeongyeon menatap adiknya dengan mata yg sudah memerah dipenuhi air mata.

"Aku mengkhianati Nayeon dan Chaeyoung bahkan aku menyakiti Mina"

"Maksud Oppa?" Jihyo dibuat bingung dengan kalimat yg kakaknya ucapkan

"Aku mencium Mina"

Jihyo diam, di melepaskan genggaman tangannya pada kakaknya itu.

"Kau mencium Mina?"

"Setelah menciumnya aku meninggalkannya, kau taukan betapa bodohnya aku" Baju Jeongyeon yg basah kuyup ditambah jaket ia kenakan tidak ada.

Tak lama ponsel Jihyo berbunyi menampilkan nama Mina di layarnya

"Ada apa Mina?"

"Apa Jeongyeon ada? Apa dia baik baik saja aku mengkhawatirkannnya"

"Dia ada kau tenang saja dia sepertinya lelah"

"Baiklah, terimakasih Jihyo"

Jihyo mematikan panggilan itu dan kembali beralih kearah kakak yg masih terdiam dengan air mata di kelopak matanya yg enggan turun dan jatuh dari tempatnya.

"Oppa ceritakan pada Nayeon unnie dan Chaeyoung besok" Jihyo memeluk Jeongyeon menyalurkan ketenangan yg dibutuhkan oleh Jeongyeon

Flasback on

"Aku memcintai mu Yoo Jeongyeon"

Jeongyeon tersadar dengan apa yg ia lakukan.

"Maaf tidak bisa mengatar mu pulang"

Jeongyeon segera berlari menembus derasnya hujan. Wajah Nayeon terus terbayang dibenaknya bergantian dengan ciumannya dengan Mina. Rasa bersalah itu terus menemaninya berlari di tengah hujan.

.
.
.
.

Jeongyeon memilih untuk duduk di bawah pohon tempat Nayeon biasa duduk melihatnya. Tidak seperti biasanya setiap pagi ia akan menunggu Chaeyoung di halte, dia hanya meletakkan kotak bekalnya diatas meja Chaeyoung sebelum ketempat itu, bahkan ia menuliskan satu kata diatas sebuah note berwarna biru. "Mianhae".

Dia menungguh gadisnya untuk datang menemuinya ditempat itu, mengakui semua kesalahannya.

Tatapannya lurus kedepan sambil menyandarkan punggungnya di batang pohon itu. Jeongyeon menoleh kita namanya di panggil. Gadis itu tengah tersenyum sangat manis disana.

"Terimakasih jaket mu" ucapnya.

Para siswa lain yg melihat interaksi mereka berteriak histeris dan ada juga yg berteriak menggoda keduanya.

Mina masih setia dengan senyuman yg ia lengkungkan untuk Jeongyeon. Mina menggenggam tangan Jeongyeon.

"Terimakasih untuk kemarin, terimakasih untuk perasaan itu" ucap Mina

Jeongyeon hanya bisa tersenyum tipis, nyalinya tiba tiba hilang untuk mengatakan yg sejujurnya pada Mina, melihat senyum dan ketulusan yg Mina beri.

"Kau harus kembali kekelas sebelum bel masuk" ucap Jeongyeon pelan

Sayup sayup mulai terdengar saat mereka melangkah bergandengan tangan menuju kelas Mina. Jeongyeon mengantar Mina tetap didepan kelasnya.

Stay By My Side (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang