Dua Belas

1.8K 216 40
                                    

Wanna One-Beautiful

Jeongyeon menghela nafasnya beberapa kali dengan kasar. Tatapannya kosong terarah kelapangan basket.

Sudah dua hari Nayeon tak kunjung memberi kabar. Semua chat yg ia kirimkan diabaikan begitu saja padahal dia masih melihat Nayeon mengirim gambar di akun instagramnya, bahkan bertegur sapa dengan fansnya lewat live di instagram.

"Aku mau ke belakang sekolah" teriak Jeongyeon pada dua orang sahabatnya yg asik bermain

Langkah Jeongyeon pelan dengan terus melihat seluruh chat yg ia kirim. Tidak ada satupun chat yg ia kirimkan dibaca Nayeon. Perasaanya sudah tidak bisa digambarkan terlebih ditinggal dengan kekasihnya membuat rindunya sudah tidak terbendung lagi.

Langkahnya terhenti ketika melihat Mina duduk ditempatnya biasa, duduk memandang taman bunga. Mina tidak sadar dengan kedatangan Jeongyeon. Jeongyeon tersenyum melihat Mina dari jarak dekat, dia menarik headset yg bergantung di telinga Mina dan ikut mendengarkan apa yg Mina dengarkan.

Jeongyeon tersenyum kearah Mina membuat Mina diam mematung melihat kedua bola mata yg selalu biasa membuatnya jatuh kedalamnya.

"Kau suka menyendiri atau kau malas mendengar suara adik ku" ucap Jeongyeon bercanda

"Tidak aku hanya ingin sendiri"

Jeongyeon mengangguk paham dan mulai tersenyum lagi kearah Mina.

"Jadi aku mengganggu mu?"

"Tidak Oppa, tidak papa" ucap Mina gugup

"Mina bisa panggil aku dengan nama ku saja"

"Jeo-ng-yeon" ucap Mina terbata bata

"Ah aku lebih suka itu" ucap Jeongyeon mengelus kepala Mina

Tak lama ponsel Jeongyeon berbunyi. Nama Bunny yg muncul di ponsel.

"Mina aku pergi dulu, maaf mengganggu mu dan terimakasih untuk sup mu waktu itu, nikmatilah waktu mu" Jeongyeon melambaikan tangannya pada Mina sebelum ia hampir menghilang di lorong.

Jeongyeon menganggat panggilan kekasihnya.

"Lama sekali, kau dimana?"

"Harusnya aku yg bertanya" ucap Jeongyeon datar

"Ohhh kau sedang marahnya" ucap Nayeon

"Hmm Kenapa?"

"Kau merindukan ku ya, sampai mengirimi ku pesan sebanyak itu setiap hari"

"Jika tidak ada yg penting aku matikan" ucap Jeongyeon kesal pada kekasihnya yg terus menggodanya

"Hahaha kau benar benar marah? Aku jadi ingin melihat wajah mu saat kesal"

"Kau tidak akan tau rasanya menunggu kabar orang yg sama sekali tidak memikirkan mu"

"Aku memikirikan mu"

"Aku akan masuk kelas, aku matikan telponnya"

"Jeongyeon ķau benar benar marah? Mianhae"

"Hmm"

Jeongyeon mematikan panggilannya sepihak. Julukan bodoh yg sering nayeon layangkan padanya karna sikapnya yg memang bodoh, nyatanya dia merindukan Nayeon tapi karna keras kepalanya dia mampu memepis rindunya itu.

.
.
.
.

"Dia menyuruhku datang kesini padahal jelas jelas tempat ini tutup" kesal Jeongyeon setelah datang ke taman fantasy yg Nayeon suruh.

Stay By My Side (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang