Empat Belas

1.8K 207 75
                                    

Ketukan pintu pada kamar Nayeon membuatnya terbangun dari tidurnya, dengan sangat berat matanya terbuka membiasakan cahaya yg masuk pada retina matanya.

Seseorang tengah membawa nampan yg berisi bubur dan susu hangat. Orang itu duduk tepat disamping Nayeon yg masih berbaring di kasurnya.

"Bangunlah dulu untuk makan" suaranya lembut menyapa telinga Nayeon

Nayeon memposisikan dirinya bersandar di dinding tempat tidurnya. Tatapannya ia tundukkan memandang selimut yg ada dibawahnya.

"Kau masih tak ingin melihat ku? Kenapa? Apa aku terlalu menyakiti mu kemarin?" tanya Jeongyeon bertubi tubi

"Bukan kah kau harus latihan dihari minggu" kali ini Nayeon memandang kearah jendelannya mengalihkan pembicaraan mereka

Jeongyeon yg kesal dengan sikap Nayeon yg seolah menghindarinya itu dengan kasar menarik wajah Nayeon menghadapnya.

"Lihat aku saat bicara" tegas Jeongyeon

Nayeon langsung menepis tangan Jeongyeon yg berada dikedua pipinya

"Jika ingin mengajak ku bertengkar lebih baik pergi" bentak Nayeon

"Aku mengkhawatirkan mu dari semalam,  aku mencoba menghubungi mu kau sama sekali tidak menghiraukan ku, aku harus apa jika sikap mu selalu begini, kapan kau akan dewasa dan berhenti bersikap seperti anak anak seperti ini, aku minta maaf dengan semua sikap bodoh ku tapi jangan seperti ini jangan diam kan aku, beritahu aku aku harus apa"

"Pulang" Nayeon langsung menutup dirinya lagi dibalik selimutnya

Jeongyeon memejamkan matanya menahan emosinya takut dia akan meluap luapblagi dan bisa membuat hubungannya tambah memburuk dengan Nayeon.

"Maaf" Jeongyeon melangkahkan kakinya keluar dari kamar Nayeon.

.
.
.
.

Jeongyeon duduk dipinggir lapangan dengan tatapan kosong kedepan.

"Apa yg sedang kau pikirkan?" Ucap Chaeyoung duduk disampingnya

"Tidak ada"

"Kau percaya menurut ku jika seseorang sedang melamun dan berkata dia tidak memikirkan apapun berarti dia sedang berbohong karna orang yg sedang malamun pasti sedang memikirkan sesuatu"

Jeongyeon tersenyum tipis memandangibrerumputan dibawahnya.

"Kau seperti peramal" candanya

"Ceritakan pada ku apa yg mengganggu mu" Chaeyoung menatap Jeongyeon dari samping

"Kemarin Nayeon diganggu dengan beberapa anggota gengster jika kemarin aku terlambat entah apa yg akan terjadi, aku tidak mengerti dia mendiami ku, aku tau aku salah telah membentaknya kemarin"

"Kau tau sikap buruk mu itu tidak pernah hilang dari dulu, emosi mu yg sangat sulit kau kontrol, jika ini terus terjadi sangat berbahaya pada hubungan mu"

"Aku harus apa?"

"Jika kau merasa emosinya sedang tidak baik dan harus berhadapan dengan Nayeon kau harus ingat betapa sayangnya Nayeon pada mu, ingat ketika Nayeon melakukan sesuatu yg manis untuk mu. Mungkin teori tidak semuda prakteknya tapi cobalah dulu"

"Ah aku tak menyangka kau dewasa sekali Chaeng" Jeongyeon memeluk Chaeyoung sangat erat

"Yak lepaskan aku tidak bisa bernapas" Jeongyeon langsung mendorong Chaeyoung hinggga Chaeyoung terbaring, dengan cepat Jeongyeon berlari kebelakang Dahyun

"Yak kembali kau Yoo Jeongyeon"

Kejar kejaran tak dapat lagi dihindari hingga membuat Dahyun pusing melihat kedua sahabatnya itu.

Stay By My Side (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang