Empat

2K 235 6
                                        

Jeongyeon berjalan keluar kelas bersama Dahyun setelah bel pulang berbunyi, seperti biasa dia dan Nayeon sama sama acuh tapi berbeda dengan Nayeon yg hatinya bergemuru takut Jeongyeon marah padanya.

Nayeon sempat melirik Jeongyeon yg berjalan melewatinya.

Line

"Bisa kita bertemu sebentar"

"Maaf tidak bisa"

"Aku merindukan mu"

"Aku ada latihan"

"Jeong berbaliklah"
Read

Chat itu hanya dibaca Jeongyeon. Nayeon yg berjalan dibelakang Jeongyeon dapat melihat Jeonyeon yg begitu acuh padanya.

Nayeon tidak bisa menghentikan kekasihnya yg telah pergi bersama Dahyun dan Chaeyoung menuju halte Bus.

"Kau marah"

.
.
.
.

Skor pertandingan semi final baseball kali ini tertinggal jauh. Mood Jeongyeon benar benar hancur hari ini.

"Ada apa dengan mu Jeongyeon, aku meminta mu untuk fokus" bentak pelatih

"Maaf"

"Apa kau tidak menyayangi tim mu yg berjuang setengah mati untuk masuk final"

"Maaf pelatih" ucap Jeongyeon menunduk

Pelatihnya meninggalkan ruangan ganti dengan sangat emosi tidak bisa menerima kekalahan mereka yg gagal melaju difinal yg sudah mereka nantikan setahun yg lalu.

"Sudahlah semua bukan salah mu" ucap Chaeyoung

Semua anggota pun setuju mereka kelelahan dengan latihan yg begitu ketat dan meskipun belum masuk final tapi mereka sudah berhasil masuk semi final suatu pencapaian luar biasa untuk tim baseball baru seperti mereka.

Jeongyeon berjalan keluar ruang ganti menuju lokernya. Nayeon sudah berdiri disana sambil tersenyum. Jeongyeon berjalan menuju lokernya tanpa menghiraukan Nayeon yg masih setia di sampingnya

"Kau marah" Nayeon menahan tangan Jeongyeon yg hendak melangkah

"Tidak, aku lelah pulanglah"

"Kita harus bicara"

"Disaat aku emosi jangan mendekatiku"

Jeongyeon berlalu pergi tanpa tau gadisnya sedang menangis dibelakangnya.
Nayeon mau tak mau keluar dari gedung itu dia tak mau memperkeruh masalahnya dengan Jeongyeon.

"Kau menangis?" seseorang berdiri tepat didepannya memberikan selembar tisu

"Dyo?"

Orang yg disebut namanya itu tengah tersenyum. Senyumnya kali ini berbeda terasa begitu manis yg mampu menenangkan hati Nayeon.

"Se..sedang apa kau disini?" Nayeon gugup

"Ini pertandingan antar sekolah kita yg sudah pasti aku menontonnya"

"Kau belum menjawab pertanyaan ku?" Tanya Dyo

"Tidak aku tidak menangis"

"Baiklah mau ku traktir es krim"

"Tidak terimakasih" Nayeon membungkuk dan ingin melangkah pergi

"Aku tau hati mu sedang tidak baik tapi aku tidak tau kenapa, niat ku hanya membuat hati mu lebih baik"

Nayeon diam tidak ada jawaban yg keluar tapi dia juga tidak melanjutkan langkahnya.

"Diam artinya iya, kajja" Dyo menariknya sedikit berlari meninggalkan area parkir.

Stay By My Side (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang