Flashback
Nayeon tengah dihukum seniornya karna terlambat ospek dihari pertama masuk sekolah. Nayeon harus berjalan jongkok mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali. Baru 3 kali mengelilingi lapangan kakinya sudah seperti ingin patah.
"Yak jangan karna kau terkenal kau bisa datang seenaknya, lanjutkan cepat" ucap seniornya
Saat hendak melanjutkan hukumannya Nayeon berhenti melihat keributan antara senior dan seangkatannya
"Kau ingin membantah ku, kenapa seenaknya kau pergi kekantin hah" bentak seorang senior laki laki pada Juniornya
"Kenapa kau diam pabo?"
"Apa kau sudah menunjukkan diri mu sebagai seorang senior? Jika cara berbicara mu saja tidak sopan" ucap juniornya itu
"Kau berani membantah ku"
"Jika itu salah aku akan membantah mu"
Nayeon berusaha melanjutkan hukumannya tanpa memperdulikan mereka yg bertengkar.
"Kau ingin ku pukul hah" Seniornya sudah mengayunkan pukulannya namun dengan cepat Jeongyeon menangkisnya
Mereka berdua dibawa keruangan kepala sekolah untuk menyelesaikan masalah itu yg hasilnya Jeongyeon tetap mendapat hukuman berlari keliling lapangan.
Nayeon hampir selesai dengan hukumannya namun ia terjatuh karna lututnya tak mampu lagi menopang tubuhnya
"Aww" ringis Nayeon, lututnya berdarah belum lagi kakinya bagian belakangnya lecet.
Nayeon di bantu berdiri oleh Jeongyeon dibawah sebuah pohon.
"Maaf aku membuka sepatu mu" Jeongyeon melihat kaki Nayeon yg lecet
Jeongyeon dengan cepat membersihkan luka dengan air mineral yg ia beli dikantin sampai harus berkelahi dengan seniornya. Jeongyeon dengan telaten mengeringkan luka Nayeon. Nayeon ikut memperhatikan Jeongyeon yg begitu serius, jeongyeon mengeluarkan plaster bergambar animasi disney dari sakunya. Ia menutup luka pada kaki dan lutut Nayeon.
"Sudah selesai" ucap Jeongyeon tersenyum pada Nayeon. Hal pertama yg membuat jantung Nayeon berdetak kencang adalah kedua mata coklat milik Jeongyeon.
"Minumlah kau pasti lelah, ah aku baru membukanya tadi air itu masih bersih" lagi lagi Jeongyeon tersenyum dan melambaikan tangannya kembali ketengah lapangan melanjutkan hukumannya
"Pabo" ucap Nayeon sambil tersenyum melihat plaster dilututnya.
Sejak saat itu Nayeon adalah orang selalu memperhatikan Jeongyeon dari jauh. Bagi Nayeon Jeongyeon adalah seseorang yg berbeda dengan laki laki yg mengejarnya pada umumnya. Jeongyeon terkadang hanya sesekali menyapa Nayeon sebagai teman sekelas tidak ada tanda tanda Jeongyeon ingin mendekati Nayeon seperti kebanyakan laki laki disekolahnya.
Nayeon suka melihat cara Jeongyeon tersenyum, caranya tertawa lepas, caranya berbicara, dan caranya memacu jantung Nayeon.
Hal paling ia sukai adalah saat jam olahraga, dia bisa memandangi Jeongyeon sepanjang jam olahraga berlangsung. Melihat Jeongyeon bermain basket sepertinya menjadi hobi baru Nayeon.
"Yak kalian para gadis kenapa hanya diam duduk disana, kelilingi lapangan cepat" ucap guru olahraga
"Isssshh aku benci jika harus terkena matahari" ucap Sana
"Ahhh aku juga, sudah payah aku buat kulit ku putih" kali ini Momo yg mengeluh.
Mau tidak mau mereka berlari mengelilingi lapangan. Salah satu teman mereka tak sengaja menabrak Nayeon membuatnya jatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay By My Side (End)
Fanfiction"Bukan kah cinta tak harus memiliki. Bukan kah cinta dalam diam jauh lebih baik. Kebahagian akan datang pada ku jika kau pun bahagia meski bukan karna ku" semua kata kata itu hanya omong kosong aku bahkan buruk tanpa mu, aku ingin memiliki mu selam...