DLH#19

4.8K 382 12
                                    

"Sayang..."

Waktu sudah pagi, tapi matahari belum terlihat. Soyeon masih tertidur dan Jimin berusaha membangunkannya. Pria itu hanya menghela napas dan meraba dahi Soyeon yang berkerut.

"Aku hanya takut dia repot sendiri saat aku ke kamar mandi nanti," gumamnya sebelum mengusap bibir Soyeon yang terbuka.

Baru saja Jimin mendudukkan dirinya, tangannya terasa di tahan. "J-jangan pergi..."

Jimin tertegun. Soyeon mengigau. Matanya saja masih tertutup, tapi tangannya mencengkeram tangan Jimin dengan kuat.

"Sst... sayang, aku di sini."

Soyeon membuka matanya. Sekali mengerjap dan mengalirlah cairan bening dari matanya. Jimin menarik Soyeon ke dalam pelukannya.

"Aku di sini. Aku tidak akan meninggalkanmu. Tenanglah."

Dalam hati, Jimin benar-benar tidak akan meninggalkan Soyeon.

***

Jimin menelan air liurnya dengan pelan. Seokjin sudah berada di depannya sambil menenteng goddie bag. Ini kali keduanya Seokjin memergokinya.

"Benar-benar dilakukan semalam, ya?" goda Seokjin yang membuat Jimin mendelik. "Aku sudah baik hati membawakan pakaianmu."

"Iya, iya. Terima kasih."

Jimin terkejut saat Soyeon sudah berada di ujung pintu. Namun, gadis itu masih sulit berjalan dan akan jatuh kalau saja Jimin tidak menahannya. Jimin hanya bisa menggelengkan kepala.

"Kau mau kemana?"

"Aku ingin berbicara pada Seokjin."

"Kenapa tidak memanggilku?"

"Aku menunggumu," keluh Soyeon yang membuat Jimin kembali menggelengkan kepalanya.

Jimin langsung menggendong Soyeon ala bridal dan mendudukkannya di sofa yang posisinya berada di depan Seokjin. Jimin mengelus rambut Soyeon yang masih basah.

"Hyung, Soyeon ingin bicara padamu."

Seokjin berdehem. Baru saja Jimin akan pergi ke dapur, tangannya kembali ditahan oleh Soyeon. Membuat Seokjin tersenyum.

"Aku ke dapur dulu. Tenang saja."

Brak!

"Sial! Hyung, tolong aku!"

"Kutinggal dulu, ya?" Soyeon mengangguk dan Jimin sedikit berlari masuk ke dalam dapur.

"Ya tuhan, Jung! Tikus!"

"Tikus sialan! Dia mengotori sarapanku!"

Bugh!

"Jung!"

Seokjin hanya bisa menghela napas mendengarnya. Soyeon yang bingung pun menggoyangkan kakinya. Keributan di dapur pun mulai menjadi.

"Seokjin."

"Kenapa?"

"Thank's."

Seokjin tersenyum. "Apapun untukmu, Yeon. Kau sudah kuanggap seperti Hana."

Soyeon tersentak. "Tapi Hana sudah..."

"Aku tahu," ucap Seokjin. "Tapi kau adalah Jung Soyeon, kan? Tenang saja. Aku tidak menganggapmu Kim Hana seutuhnya."

"Aku menganggapmu sebagai Jung Soyeon seorang adikku."

Soyeon menunduk. Napasnya mulai panjang. Seokjin yang sadar pun mendekatinya. "Hei, kenapa?"

Daddy's Lil Harley [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang