Siapkan sesuatu yang bisa kalian gigit 😂
***
"YAK! HYUNG! LEPASKAN AKU!"
Soyeon tersentak. Dia terbangun karena sebuah teriakan yang menggema di telinganya. Gadis itu mulai mengusap matanya yang masih saja terasa berat. Maniknya membulat saat melihat Jimin yang terus saja meronta dari tarikan Seokjin.
"Sudah bangun?" Seokjin bertanya tanpa menghiraukan erangan Jimin. "Mandilah dulu. Aku harus menghakimi anak ini."
"Lepaskan Jimin," ucap Soyeon dengan datar membuat Seokjin menelan salivanya dengan pelan. "Aku bilang, lepaskan."
"Soyeon, tolong aku..."
Baru saja Soyeon berdiri, Jimin kembali berteriak karena Seokjin menariknya keluar dari kamar dan langsung mengunci pintu kamar Soyeon. Jimin jelas terkejut. Pria itu kembali terkejut karena Soyeon memukul pintu kamarnya.
"KIM SEOKJIN!! BUKA PINTUNYA!!"
Seokjin tidak menghiraukannya. Dia menggulung kedua lengan bajunya, membuat Jimin beringsut mundur. Seokjin menampilkan seringainya.
"Oke, Park Jimin. Bisa jelaskan padaku, bagaimana bisa kau berada di dalam kamar sepupuku, Jung Soyeon?"
***
Pletak!
"Ssh..."
Pletak!
"Kepalaku mulai nyeri, Hyung..."
Pletak!
Seokjin terus saja menjitak kepala Jimin. Jungkook yang melihatnya hanya bisa meringis. Dia lupa jika Jimin menginap dan esoknya Seokjin akan berkunjung ke rumahnya. Dia juga lupa memberitahu Jimin tentang kedatangan Seokjin.
Bugh!
Seokjin meringis. Kepalanya mulai berdenyut. Saat membalikkan tubuhnya, Seokjin sudah ditodong dengan sebuah tongkat baseball. Perlahan, kedua tangannya terangkat dan mengeluarkan kekehannya.
"Ehehe... Soyeon..."
Soyeon semakin memajukan tongkatnya. "Menjauh dari Jimin."
"Tapi--"
"CEPAT!"
Seokjin memilih mundur karena Soyeon terus saja menodong dirinya dengan tongkat baseball. Soyeon sangat berterima kasih pada Somi yang sudah membuka pintu kamarnya dan memberikannya tongkat kesayangannya.
Bugh!
"Ini karena kau menyeret Jimin keluar dari kamarku."
Bugh!
"Ini karena kau menyakiti Jimin dengan menjitaknya."
Bugh!
"Dan ini karena kau mengganggu tidurku."
Seokjin sampai jatuh sambil memegang punggungnya. Saking kesalnya, Soyeon menendang sepupunya yang hampir saja bersujud. Jungkook pun membawa Seokjin agar menjauh dari Soyeon. Karena perasaan Soyeon mulai memburuk.
"Kau melupakan keberadaanku, ya?" sarkas Somi. "Kau menyembunyikan tongkat Soyeon dalam lemari kakakku. Benar-benar payah."
Seokjin hanya bisa mendengus. Punggungnya masih terasa sakit. Jungkook hanya bisa mengelus punggung pria berbahu lebar itu.
"Sakit?"
Jimin menggeleng. "Aku tidak apa-apa."
"Bisakah kau bertanya tanpa kekerasan?" cecar Soyeon yang membuat Seokjin bungkam. "Jika kau bertanya bagaimana Jimin ada di kamarku, aku yang memintanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Lil Harley [✔]
أدب الهواةCover by hobiholy Sosok Harley Quinn? Di Seoul juga ada, bung! Seorang gadis berambut pirang berkuncir dua, ujung rambut yang dikuncirnya memiliki warna biru di sisi kiri dan warna merah di sisi kanan. Dandanannya layaknya badut. Kelakuannya cukup s...