DLH#16

4.9K 404 4
                                    

Brak!

Jungkook tersedak. Dia terkejut karena pintu rumahnya dibuka dengan kasar, sampai menghasilkan dentuman yang menggema di rumahnya. Buru-buru, Jungkook mengambil segelas air yang Somi siapkan untuknya.

"JUNG SOYEON!!!"

"MAAF!" Soyeon meringis sambil mengatupkan kedua tangannya. "Astaga, kukira rumah sudah dikunci."

"Sekarang, harga pintu kayu mahal," gerutu Jungkook.

Soyeon meringis. "Maaf."

Jungkook melirik ke jam tangannya. "Sudah jam tujuh. Kau kemana saja?"

"Tugas kelompok," ujar Soyeon. "Mendadak, tapi sudah selesai."

"Baguslah," ucap Jungkook. "Makanannya sudah kuhangatkan. Kalau kau mencari Somi, dia ada di atap."

"Boleh kubawa ke atap, kan?"

"Terserah."

Soyeon melempar tasnya sembarangan. Gadis itu bersenandung ria sambil berjalan menuju dapur. Mendadak, kedua tungkainya berhenti karena melihat seorang pria yang dikenalnya itu sedang meminum teh dengan tenang.

Bagaimana bisa dia ada di sini?!

Soyeon memutar tubuhnya secara mendadak. Rasa terkejutnya kembali menyerang saat wajahnya menghatam sesuatu. Sontak, Soyeon meninju sesuatu yang menghalangi wajahnya.

"Jung, kenapa kau tidak bilang, sih?!" Soyeon meledak saat itu juga. "Kau sengaja menjebakku?"

Jungkook meringis sambil mengusap dadanya. "Yeon, sakit!"

Soyeon yang wajahnya mulai padam, berlari menuju kamar. Jungkook menganga di tempat. Matanya memincing ke arah pria yang ada di dapurnya. "Hyung! Kejar! Astaga!"

Dengan langkah seribu, Soyeon pun memasuki kamarnya. Baru saja dirinya akan menutup pintu kamarnya, sesuatu menghalangi pintunya untuk tertutup.

Kaki putih yang mulus.

"Auw."

Soyeon meringis saat itu juga.

"D-Daddy! What are you doing?!"

"Open the door, now," titah Jimin yang membuat Soyeon mengerang.

"I'm hungry, Daddy. Dari keluar kelas tadi, aku belum memakan apapun," cicit Soyeon tanpa ada niat untuk membuka pintu kamarnya.

"Aku membeli bibimbab untukmu."

"Engh, kenapa kau bisa tahu makanan kesukaanku?!"

***

"Buka mulutmu, ah..."

Soyeon membuka mulutnya tanpa mengalihkan fokusnya pada buku novel yang dibelinya sebelum pulang ke rumah. Jimin menyuapinya dengan sesendok bibimbap yang masih terasa hangat di lidahnya.

"Sudah..."

Jimin memberinya segelas air. "Jangan lupa sikat gigi."

"Iya, iya."

Soyeon meminumnya sambil memainkan ponselnya. Tak lama, Jimin mendengar suara decakan yang Soyeon hasilkan. Gadis itu meletakkan ponselnya dengan kasar dan langsung memeluk Jimin.

"Kenapa lagi?"

"Dia mencoba mendekatiku lagi."

"Taeyong?" tebak Jimin. "Kudengar dia sepupu Taehyung."

"Temanmu yang kadar mesumnya tidak tertolong lagi itu?"

Jimin menatap Soyeon dengan heran. "Darimana kau tahu?"

Daddy's Lil Harley [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang