"Sekarang, ya..."
Soyeon menghela napas. Berkali-kali dia kembali ke mansion, tanggapan ayah dan kakaknya selalu sama. Datar. Soyeon selalu bingung, kenapa ayah dan kakaknya tidak pernah menanggapinya.
"Yeon! Jimin Hyung yang akan mengantarmu. Aku dan Somi harus ke Busan sekarang."
Karena tidak mendengar balasan apapun dari dalam, Jungkook pun mengetuk pintu kamar Soyeon. "Yeon? Kau baik-baik saja?"
Soyeon menoleh dengan lemas. "Aku seperti ingin menyerah saja, Jung. Aku lelah..."
Jungkook pun duduk di bibir ranjang. "Kau pasti berhasil membuka hati mereka, Yeon. Maaf, aku tidak bisa membantu banyak."
Soyeon menghela napas. "Sudahlah. Aku tidak mau membahasnya lagi."
"Jadi, Jimin yang mengantarku?"
***
"Jungkook atau Somi yang mengantarmu kemari?"
"Tidak keduanya, Seokjin."
"Lalu siapa?"
"Jimin..."
"APA?!"
Soyeon menjauhkan ponselnya. Jimin yang melihatnya pun menaikkan alisnya. "Kenapa?"
"Sepertinya Jungkook tidak memberitahu Seokjin jika kau yang mengantarku," jawab Soyeon sambil menggaruk pelipisnya. "Jungkook pergi ke Busan. Apa dia tidak memberitahumu?"
...
...
...
...
"Tidak." Soyeon langsung mengetuk kepalanya dengan ponselnya. "Aku menunggumu. Ibuku juga ikut."
"Sampai ketemu di sana."
Soyeon menghela napas sambil menyimpan ponselnya. Jimin menginjak pedal rem dengan pelan karena baru saja melihat lampu rambu berubah menjadi merah. Soyeon tersentak saat Jimin mengelus punggung tangannya.
"Kau kenapa, Yeon?"
Soyeon menyipit. "Heol, ubah saja terus nama panggilanku sesuka hatimu."
Jimin terkekeh. "Nama apapun juga cocok untukmu."
"Hm.." Soyeon menunduk saat dia merasakan punggung tangannya sedikit basah. Jimin menciumnya. "Ya tuhan..."
Jimin mengeluarkan tawanya sembari menginjak pedal gas. "Dari penggila menjadi pemalu, drastis sekali."
Jimin mengaduh saat Soyeon memberinya serangan beruntun pada bagian bahunya. "Akh! Soyeon, ampun!"
"Kau semakin... menyebalkan!"
"Tapi kau mencintai pria menyebalkan ini, kan?"
Mobil pun berhenti. Soyeon menggunakan kesempatan ini dengan mengacak rambut lebat Jimin dengan kedua tangannya dengan kecepatan tinggi. Dia sangat kesal karena pria itu terus saja mengejeknya. Alih-alih melawan, Jimin hanya bisa tertawa.
"Oke, hentikan." Jimin menarik kedua tangan Soyeon. Tubuh gadis itu melambung ke depan dan bibir mereka bertemu. "Kau membuatku gemas."
"Hanya sebentar?" keluh Soyeon. "Aku mau lebih."
Jimin memutar matanya sembari berpikir. "Jika kau mau lebih... lakukan lebih dulu."
Soyeon pun meraup bibir Jimin. Tapi tetap saja, perlahan-lahan Jimin yang memimpin. Jimin menarik pinggang Soyeon, membuat gadis itu duduk dalam pangkuannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/164761760-288-k733677.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Lil Harley [✔]
Fiksi PenggemarCover by hobiholy Sosok Harley Quinn? Di Seoul juga ada, bung! Seorang gadis berambut pirang berkuncir dua, ujung rambut yang dikuncirnya memiliki warna biru di sisi kiri dan warna merah di sisi kanan. Dandanannya layaknya badut. Kelakuannya cukup s...