Aku ingin bertanya, padamu.
Ini serius, bukan sebuah canda.
Apakah ada suatu perbedaan
Yang benar-benar dapat merekatkan?
Aku ragu, takut keliru.
Maaf, aku memang penakut, ya?
Harusnya, dengan mengetahui bahwa
Kau ada di sisiku saja, sudah membuatku kuat
Tapi keraguanku lebih kuat dari pada itu
Saat kau adalah rembulan
Dan aku mentari
Kita memang sama-sama bersinar di langit
Tapi, bukankah kita tak pernah bisa bertemu
Dalam waktu yang satu
Jika pun kita sama-sama gemuruh ombak
Dalam satu lautan bebas
Pasang dan surut bersama
Tapi kita berlainan arah
Bukankah kita tak pernah ada dalam satu titik temu
Aku harus bagaimana?
Ketika ombak yang berada di lautku
Bukan lagi tentangmu
Saat bintang yang kuamati di langit malam
Bukan lagi kamu
Aku harus bagaimana?
Satu tanya ini, tak kutemui jawabnya. Aku harus bagaimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-Bait Prosa yang Diam-Diam Didendangkan Untukmu
PoetryIni adalah bait-bait prosa yang dituliskan dengan segenggam rindu dan sebaris doa, semoga kamu menemukannya. Karena ini semua kutulis tanpa seizinmu. Biar saja kau tak tahu, bahwa kau adalah tokoh dari setiap kata-kataku. #6 rank - Prosa