Jarak ini memang kejam
Ia selalu berhasil ciptakan rindu nan menikam
Tapi kita memang tak bisa berbuat apa-apa
Apa daya? Tangan ini tak sampai untuk menjangkaumu
Menyingkap dan melipat jarak
Atau bibir ini pun tak sanggup
Beradu argumen dan tawar menawar dengan semesta
Untuk menghapus semua angka
Tentang jarak yang berhasil lukiskan rindu
Selalu menagih sebuah temu
Jarak ini
Tak bisa dikalkulasi, dikurangi atau dibagi
Untuk menjadikannya lebih sedikit
Tidak bisa. Bahkan ahli matematika pun tak berdaya
Aku hanya iri, jujur saja
Angin malam yang dapat melelapkanmu
Melepas lelah dalam pangkuan rembulan
Dan juga angin pagi yang segarkan dahagamu
Sedangkan aku?
Hanya berharap pada setiap lembar awan putih
Yang berjalan santai di langit biru
Terkadang ia harus berlari cepat karena tiupan angin
"Kamu harus baik-baik saja,
Denganku maupun tanpaku."
Harapku, cuma itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-Bait Prosa yang Diam-Diam Didendangkan Untukmu
PoesíaIni adalah bait-bait prosa yang dituliskan dengan segenggam rindu dan sebaris doa, semoga kamu menemukannya. Karena ini semua kutulis tanpa seizinmu. Biar saja kau tak tahu, bahwa kau adalah tokoh dari setiap kata-kataku. #6 rank - Prosa