Sejak sajak-sajak: Kita, menjadi kata-kata
Kata-kata terangkai ciptakan"kita"
Satu kata penuh makna dan cerita
Terlantun di setiap lembar senja
Tapi, adakah benar kata kita itu?
Padahal kita tahu, waktu bisa saja
Dengan leluasa menghapus kata "kita"
Atau jua memperkokohnya hingga sedalam samudra
Namun kita, selalu saja menjadi budak waktu
Terus berotasi pada kenangan-kenangan
Yang akan terpatri, atau malah terlupakan
Kasih, kita tak tahu, sampai di detik mana
Sela-sela jemari kita saling terisi
Oleh jemari-jemari kita masing-masing yang bertautan
Atau pula, mata kita saling lekat memandang senja yang sama
Atau jua, senyum kita yang saling bersahutan
Dengan hati yang selalu bertegur sapa tanpa kehilangan kata-kata
Kita tak pernah tahu, kapan kata kita menemui ujung?
Dimana semua harus berakhir tanpa meminta izin kita berdua
Bukan ku tak mencintaimu, tapi memang kita tak saling memiliki
Nyatanya
Karena diri kita pun milik Semesta, sedangkan kita
Makhluk kecil yang bermesra di bawah langit-Nya
Kita bukan milik kita, walau kita selalu berucap satu kata "kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-Bait Prosa yang Diam-Diam Didendangkan Untukmu
PoesíaIni adalah bait-bait prosa yang dituliskan dengan segenggam rindu dan sebaris doa, semoga kamu menemukannya. Karena ini semua kutulis tanpa seizinmu. Biar saja kau tak tahu, bahwa kau adalah tokoh dari setiap kata-kataku. #6 rank - Prosa