Semesta mengizinkan waktu untuk mendewasakan kita
Merangkai kisah aku dan kamu tanpa suara
Hingga kisah panjang antara kita berdua tak pernah bisa
Saling terdengar oleh kita
Belum lagi, jarak selalu memberi jeda
Untuk setiap kisah yang kutawar
Agar menjadi sebuah kisah nan indah
Tapi nyatanya, kita sama-sama kelu
Sama-sama pilu
Berbagi rindu yang beku
Waktu begitu cepat menyingkat cerita
Tangan-tangannya pun tak kuasa lagi
Satukan kita
Aku diam saja, entah harus apa
Hingga siluet wajahmu kuterima
Tanpa angin yang sampaikan berita
Hatiku beku kala itu
Saat kau menemukan sebagian dari diri
Yang dapat ciptakan senyummu di pipi
Nyatanya, bukan aku
Kisah yang telah dirangkai waktu
Saat umur gigi kita masihlah susu
Hingga kita saling dewasa
Didewasakan dan dipelihara oleh jarak
Beserta waktu
Dengan jarak yang tercipta oleh sang langit
Maupun jarak yang kuciptakan sendiri
Kita hanyalah bagai dua orang asing
Yang tak pernah bisa menyanyi bersama
Mengalunkan irama yang senada
Biar saja, jika kita saling berbagi
Sebuah kisah yang tak kita mengerti
Entah hingga di detik mana
Akan mengalun indah atau harus diakhiri

KAMU SEDANG MEMBACA
Bait-Bait Prosa yang Diam-Diam Didendangkan Untukmu
PoetryIni adalah bait-bait prosa yang dituliskan dengan segenggam rindu dan sebaris doa, semoga kamu menemukannya. Karena ini semua kutulis tanpa seizinmu. Biar saja kau tak tahu, bahwa kau adalah tokoh dari setiap kata-kataku. #6 rank - Prosa