Allahu akbar Allahu akbar..
Allahu akbar Allahu akbar..
Lantunan suara azdan yang indah nan merdu kembali bergema disebuah pondok pesantren bernama Darul qodim.
waktu shalat asar telah tiba, semua santriawan dan santriawati berhamburan memenuhi mesjid untuk melaksanakan panggilan adzan." Fah, kalo Azmi yang azan sih, aku solatnya jadi tambah semangattt " ucap salah seorang dari empat santriawati saat berada dihalaman masjid.
"cobaaaa aja kalo setiap waktu solat Azmi yang azan, pasti aku gak akan mengeluh lagi jika harus jalan dari asrama kemesjid" lanjutnya, memang letak asrama putri dan masjid cukup jauh, mereka harus melewati lapangan dulu untuk bisa sampai di masjid.
"Gak bisa begitulah din, kan sudah ada jadwalnya " kata gadis yang disapa fah itu
"yuppsss.. Betul itu sudah ada jadwalnya, lagian kalo Azmi terus yang adzan, nanti ustad Azam gak azan-azan dong... Hmmm padahalkan aku sudah merindukan suara indah ustadz ganteng itu" sambung gadis yang memakai mukena merah jambu mengusap lembut pipi dengan senyum yang merekah.
"semoga pak kiyai, ustad Azam atau ustadz yang lain gak ada yaa, biar solatnya Azmi yang imamin, udah lama jugakan Azmi gak ngimamin kita solat" ucap gadis yang disebut Din, karena jika para guru sedang rapat atau ada keperluan lain, Azmi selalu di tunjuk menjadi imam shalat menggantikan mereka.
"Huss.. Gak boleh begitu, solat harus karna Allah jangan karna cowo-cowok ganteng, gimana sih kalian cowo terus yang dipikirin ! " ucap santriawati ketiga, menggantung omongannya.
"mmm.. tapii benar juga sih Azmi udh lama gak imamin solat, mudah mudahan pak.kiyai gak ada deh, lumayankan bisa denger suaranya Azmi wkwkw " lanjutnya, membuat ketiga sahabatnya itu meneriakinya.
"Huu bilang aja kalo kamu juga ngarep denger suaranya azmi, lagian kalo bukan saat dia azan atau jadi imam kapan lagi kita denger suaranya dia, tau sendirikan peraturan di pondok ini gak boleh ngobrol sama lawan jenis, dan mana mungkin azmi mau mengobrol dengan kita, diakan sekarang udah jadi idola para wanita di sosial media, udah gitu dia ganteng, terus pinter, suaranya bagus, sedangakan kita, wajah paspasan, gak punya kelebihan apa-apa lagi, apalah daya kita yang hanya bisa menatapnya dari jauh, iyakan Zu ? " cerocos Dinar menyilangkan kedua tangannya diatas dada.. Namun si pemilik nama Zu itu hanya mennggapinya dengan senyuman, karena dia sedikit pendiam daripada teman-temannya.
"Kalian salah aku tidak hanya menatapnya dari kejauhan, tetapi setiap waktu aku selalu menyapanya, memeluknya dan merindukannya" ucap Zulla dalam hati tanpa berhenti berjalan.
"Ayok kita percepat jalanya takutnya gak kebagian shaf paling depan" ajak Zulla pada ketiga temannya. "Iya Zu" ucap dinar menanggapi. Lalu keempat sahabat itu mempercepat langkah mereka. Dinar, Fatia dan Fahira berlari untuk berlomba siapa yang lebih dulu sampai masjid. Zulla menggelengkan kepala seraya tersenyum, ia selalu berdoa semoga Allah menjaga persahabatan mereka.
#skipp
Suasana kelas XII biologi akhwat sangat ramai, guru pelajaran pertama tidak ada, murid-murid sudah tidak sabar menunggu bel pergantian pelajaran berbunyi, karena di jam kedua adalah pelajaran seni sholawat, pelajaran favorit yang sangat dinantikan para akhwat, bukan pelajarannya sih, lebih tepatnya guru pelajarannya yang difavoritkan."Zu hari ini ustadz Azam masuk gak ya" tanya fatiya, memainkan gelang pink yang dipakainya.
"Kurang tahu deh Fa" jawab Zulla asik dengan buku harian warna merah kesayangannya.
"Ya siapa tau aja kamu tau, secarakan kamu murid andalannya ustadz Azam" ucap Fatiya masih memainkan gelangnya.
"Zu kenapa ya ustadz Azam kalo sama kamu sikapnya beda" sambungnya kini beralih menatap Zulla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zulaikha As_Syifa
SpiritualGus Muhammad Ulul azmi askandar al abshor, kamu tahu bagaimana pungguk merindukan rembulan ? Ya seperti itulah aku yang mengagumimu dari kejauhan, Mencintaimu diam-diam dan memperhatikanmu tanpa ingin ketahuan. menyedihkan bukan ? Tapi tenang ak...