Teman Lama

529 25 2
                                    

"Lo Zulla Asyifa-kan?" Tanya seorang gadis saat  diparkiran sekolah.

"I-iya" jawab Zulla heran. Ternyata ada yang mengenalnya di sekolah ini.

Gadis itu mendekat lalu melepas kacamatanya. "Lo masih ingat guekan Zu? ini gue. Fania"

"Kamu Nia??"

"Iya gue Nia"

"Nia Anaknnya pak haji tatang?" Tanya Zulla pura-pura tidak mengenalnya.

"Iya"

"Teman masa kecil saya?" Kini giliran Zulla yang menunjuk dirinya sendiri. Sebnarnya ia sudah tahu, namun ide ingin membuatnya kesal tiba-tiba muncul dipikirannya.

"Iyaa Zu"

"Yang rumahnya dekat warungnya pak budi tukang bubur kacang itu?"

"Iyaa"

"Yang dulu suka sama a Dafakan?"  Zulla tersenyum. Sedangkan Nia memakai kacamatanya kembali.

"Iya Zu, iyaaa semua jawaban pertanyaan lo jawabannya iya. Gue Fania Nia, Anaknya pak Haji Tatang, teman masa kecil lo yang rumahnya dekat warung pak budi dan dulu naksir berat sama kakak lo Dafa. Puas kan lo " ucap kesal dengan Zulla yang so pura-pura tidak mengenalnya.

"Akhirnya saya bisa bikin kamu kesal juga" ucap Zulla melebarkan senyumnya.
"Terserah lo aja deh, eh.. BTW kalo dilihat dari penampilan, ciri-ciri lo sama persis dengan anak baru yang jadi gosip hangat setelah jam istirahat tadi" ucap Fania menperhatikan Zulla dengan seksama.

"Maksud kamu?"

"Katanya pas jam istirahat ada anak baru, penampilannya kaya lo gini dan dia nampar si Angry dilapangan basket, apa itu lo?"

" Si angry?"

" tadi saya emang nampar seseorang, tapi kata kepala sekolah namanya Danis" ucap Zulla heran.

"Jadi ternyata beneran lo yang dibicarakan anak satu sekloah tadi??, lo tau gak Zu, itu keren banget" ucap nia semakin bersemangat. 

"Dan yang lebih keren lagi lo adalah teman masa kecil gue, yupzz ini sempurna, dan akan lebih sempurna lagi kalo kita poto  berdua, lalu setelah itu gue upload biar semua orang tahu kalo lo itu teman gue" Nia mengeluarkan handphone dari saku seragamnya lalu mengajak Zulla berpose.

Zulla semakin heran, tak mengerti apa yang dimaksud teman kecilnya itu.

"Lo ikut gue" ucap seseorang yang tiba-tiba menarik tangan Zulla, menjauh dari Nia.

"My god, itukan si mr Angry" ucap Nia setelah melihat orang yang menarik tangan Zulla adalah Danis.

  "ini  harus gue Videoin"

^^^

Plak..

Satu tamparan mendarat dipipi Danis membuat ia melepaskan pegangan tangannya.

"Saya sudah bilang jangan pernah sentuh saya" ucap Zulla sangat marah. Bagaimana tidak tangan yang selama ini ia jaga untuk tidak bersentuhan dengan lawan jenis, tiba-tiba lelaki ini dengan gampang memegang dan menarik tangannya.

Danis sangat marah, dengan mata merah dan rahangnya yang mengeras ia melangkah mendekati Zulla. Sedangkan Zulla melangkah mundur mencoba menjauh, ia sangat ketakutan. Sejak kecil ia belum pernah dimarahi, ibunya selalu berkata lembut dan selama di pondok dia tidak pernah dimarahi ustadzah begitupun bagian keamanan pondok. 

gadis itu menoleh kebelakang saat ada yang menghalangi langkahnya. Sial. Ternyata dia sudah berada di tembok ujung parkiran. Zulla terjebak dan tidak bisa menghindar lagi.

Zulaikha As_SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang