Tak Kenal Maka Ta'aruf

716 27 0
                                    


Disebuah kamar azmi sedang melamun memikirkan seseorang yang menulis katakata di dua kertas putih yang ditemukannya tanpa sengaja.

Zulaikha As _syifa.
Nampaknya azmi sangat penasaran dengan gadis itu.
"Zulaikha As-syifa siapa sebenarnya kamu, kenapa aku merasa bahwa kamu itu berbeda tak seperti gadis2   lain? " ucap azmi dalam hati seraya membaca ulang tulisan tulisan itu.

-------------------------------------------
Azmi Al Abshor..
Disaat gadis gadis itu berteriak memanggilmu..
aku lebih memilih diam..
Disaat gadia gadis itu berlomba untuk mendapatkanmu..
Aku  lebih memilih  mundur..
Dan disaat gadis gadis itu melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan perhatianmu...
Aku juga memilih diam dan menepi.. Dengan sejuta harapan yang kusimpan  sendiri dihati..

Azmi Al Abshor,
Jangan Gunakan kedua matamu untuk melihat cinta,  tapi lihatlah cinta dengan hatimu, agar kau bisa melihatku disini,  yang selalu setia menanti.

#Zulaikha As_syifa.
________________________________
Azmi tersenyum dia semakin yakin Zulla itu beda. Zula yang lebih memilih mundur dan memendam perasaannya sendiri, Tidak seperti mereka yang terlalu mengumbar perasaannya pada azmi, mereka yang melakukan berbagai upaya untuk mendapat perhatian azmi. Bukannya azmi tidak suka tapi dia lebih suka pada perempuan yang menyebunyikan perasaannya.

"Opo iki? "  Hafidz  merebut kertas yang sedang dipegangi azmi.

"Ciieee surat surat dari zulaikha As_Syifa" ucap hafid setelah membaca nama penulisnya.

"Ikh hafidz balikin! " ucap azmi.  Tangannya berusaha merebut kembali kertas itu,  namun tangan hafidz sangat cepat untuk menghindar.

"Ett ndak bisaaa wkwkw.." ..

"Hafidz  kembalikan kertas  itu"..

"Hmmm..  Enaknya ane apakan ya kertas ini,  kasih ke bang Aip dulu apa langsung kasih ke pak kiyai ya..? " ucap hafidz sambil mengipas2kan kertas itu. Azmi menatapnya sinis,  matanya fokus pada dua kertas itu,  seprti pemanah yang sedang membidik sasarannya.

TAPPPP...  Tangan azmi bergerk cepat  hendak mengambil kertas itu. Namun lagi lagi hafidz lebih cepat untuk menghindar "Ettt...  Ndak kenaa..  Ndak kenaa.. " ucap hafidz penuh kemenangan, setengah berjoged.

"Saya mohon tolong kembalikan kertas  itu yaaa.. " Azmi memohon.

"Tidak semudah itu kawan, ane akan kasih kertas ini sama bang Aip, yaa itung2 balasan karena antum sudah ninggalin ane tadi " jawab hafidz mengancam.dia Mengungkit masalah tadi sore karena azmi telah meninggalkan kan dirinya diantara para gadis  itu.

"Oke okee, soal tadi aku minta maaf. Sekarang cepet balikin kertasnya" ucap azmi.

"Oohhhh tidak semudah itu kawan" ucap hafidz  dengan sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Baiklah aku menyerah,  aku akan melakukan apapun untuk mu,  tapi aku mohon jangan kasih kertas itu pada siapapun".. Ucap azmi pasrah.

"Gampang aja sih" ucap hafidz,  kemudian menyandarkan dirinya pada lemari.

"Sekarang antum jelasin siapa sebenarnya si ZA itu? Apa dia pacar antum? Kalo benar, berati antum telah melanggar peraturan pondok pesantren ini dan  itu tandanya antum sudah siap untuk dikeluarkan dari pesantren ini, karena ane akan melaporkan hal ini sama bang Aip selaku lurah santri putra disini" ucap hafidz. Azmi yakin dia hanya menggertak, yaa seperti itulah sikap hafidz,  ia gampang menyimpulkn sesuatu.

"Gus.. gus ...baru aja masalah poto itu selesai, sekarang sampean sudah mau cari masalah lagi, antum mau dikeluarin dari pondok ? katanya istiqomah tanpa batas buat ndak pacaran, tapii ternyata itu cuman omong kosong toh " lanjut hafidz.

Zulaikha As_SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang