Tidak ada cara lain

1K 55 27
                                    

"Kenapa kalian tidak ikut pelajaran pertama dan malah berduaan diruang eskul?" Bentak pak sardi pada Zulla dan Danis. Mereka berdua kini sedang dalam ruang BK, karena  terpantau cctv tidak ikut mata pelajaran pertama.

"Kami telat pak tadi dijalan ada  masalah"  ucap Zulla membela diri. Sedangkan Danis terlihat santai, ia sibuk memainkan handphone membalas chat dari teman-temannya.

"Saya gak mau tahu, kalian berdua saya hukum bersihkan toilet dan buat makalah penelitian tentang proses terbit dan tenggelamnya matahari serta tidak boleh copy paste dari internet" jelas pak sardi guru BK yang terkenal sangat tegas dan teliti.

"Dan pemberitahuan buat kamu anak baru, peraturan disekolah ini kalo tidak ikut jam pelajaran hukumannya adalah membuat karya ilmiah dan jika tiga kali berturut-turun kamu bisa di skorsing atau dikeluarkan dari sekolah ini, faham kamu?" Lanjutnya melihat kerah Zulla. Kemudian dibalas anggukan oleh Zulla.

"Oke.. Sekarang kalian boleh keluar dan lakukan apa yang saya perintahkan tadi"

"Baik pak" ucap Zulla. Setelah itu mereka pergi meninggalkan ruang BK.

****

Zulla mengusap keringat untuk yang kesekian kalinya, sesekali ia melihat kearah Danis yang sedang digandrungi para cewe yang berebut memberikan minum dan ingin mengambil alih tugas Danis mengepel lantai depan toilet. Sementara Danis hanya menganggapnya acuh tak acuh.

"Danis kamu cape ya, gimana kalo aku aja yang gantiin lo" 

"Biar gue aja yang gantiin, lo pasti hauskan ini gue bawain minum buat lo"

"Gue juga bawain minum es kopi kesukaan lo"

Kurang lebih seperti itulah yang Zulla dengar dari perkataan para cewe penggemar Danis.

Danis menyerahkan pelan itu pada salah satu dari mereka, yang langsung diperebutkan oleh mereka yang ingin mendapatkan perhatian dari Danis, namun sayangnya Danis hanya memanfaatkan mereka.

"Hai Zu" ucap seorang gadis berambut sebahu, membuat Zulla mengalihkan padangannya Dari Danis.

"H-hai" ucap Zulla tersenyum.

"Gue Febry" gadis itu mengulurkan tangannya.

Zulla mengelepkan tangan pada rok abu-abunya lalu membalas uluran tangan gadis bernama Febry itu.

"Saya Zulla"

"Gue tahu, Oh iya ini gue bawakan minum, Lo pasti hauskan?" Febry menyodorkan sebotol minuman dingin berperisa jeruk. Memang sejak kejadian kemarin Zulla menjadi topik pembicaraan atas ulahnya pada Danis, terlebih poto dan video yang dikirim Fania di grup sekolah membuat Zulla semakin terkenal. Wajar saja jika gadis bernama febry ini mengetahui namanya.

"Ini ambil, belum gue minum dan gak gue kasih racun kok" ucap Febry karena Zulla terlihat ragu dan banyak berpikir.

"Eh, terimakasih febry" Zulla mengambil miuman itu dari tangan febry yang tersenyum manis pada Zulla.

"Saya minum ya"

Zulla berjongkok meletakan sebelah lutut pada lantai lalu meminumnya. Hal itu mendapat perhatian banyak orang termasuk Danis.  Entah kenapa tiba-tiba Memorinya kembali pada masa lalu, tatapan sendu dan penuh kesedihan itu kembali terlihat diwajah Danis. Ada apa dengan masalalu Danis dan apa hubungannya dengan Zulla. Kenapa Zulla selalu membawanya pada masalalu.

Danis menghampiri Zulla diikuti oleh dayang dayang yang sejak tadi menawarkan diri untuk membantunya mengepel lantai.

"Lo lanjutkan" Ucap Danis setelah mengambil paksa kain pel dari tangan Zulla dan memberikannya pada gadis yang menawarkan es kopi tadi. Dengan wajah sumeringah gadis itu mengambil pelan itu dari tangan Danis. Hal itu membuat Zulla semakin heran.

Zulaikha As_SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang