Solawat Syifa Untuk Zulla

564 21 0
                                    

Lihat Aku Dengan Hatimu.
Part 7
#Sholawat syifa untuk Zulla

"Cantik, tapi sayang tangan itu sudah tersentuh lelaki yang belum tentu jadi mukhrimnya" ucap azmi  pelan. Perlahan azmi membuka satu persatu kancing kokonya, kemudian pelan pelan menyelimutkannya pada zulla. Zulla mersakan tiba tiba tubuhnya menjadi sedikit hangat.  Perlahan ia membuka matanya  Meskipun itu sulit tapi tetap ia berusaha  membukanya. Ternyaa Azmi sedang berdiri dihadapannya. Ini bukan hayalan, zulla  benar benar melihat azmi iyaa Azmi Askandar, seseorang yang selalu ia sebut dalam doa-doanya. Telah menyelimuti dan menyelamatkannya dari hawa dingin yang hampir membunuhnya.

" cocweet..." ucap fatiya yang melihat apa yang dilakukan azmi pada zulla.
"Zu Kamu memang selalu beruntung,  semua orang selalu menyukainmu, aku yakin setelah azmi mengetahui dirimu yang sebenarnya, dia juga akan menyukaimu  lebih dari sekedar kamu menyukainya" sambung fatiya tanpa memperdulikan hafidz yang setengah shcok mendengar perkataanya.
"Zu ? Maksud antum Zulaikha As_syifa ?".

Fatiya melirik hafidz " perduli apa kamu tentang Zulla ?"

"Zulla siapa ?? Apa zulla yang antum maksud adalah Zulaikha As_syifa ?"

"Udah tahu nanya"

"Jadi benar dia Zulaikha As_syifa. Maa syaa Allah, sungguh indah rencanamu ya Robb" hafidz menggeleng2kan kepalanya tak percaya. Sungguh luar biasa. Azmi mengenal zulla secara tidak sengaja dan kini mereka dipertemukan secara tidak sengaja pula.  semua ini bukanlah kebetulan melainkan takdir yang telah Allah tentukan untuk mereka.

"Bicara apa dia tuh, gak jelas banget" gerutu fatiya pelan.

Hafidz tersenyum bahagia melihat azmi dan zulla " akhirnya antum menemukan apa yang antum cari gus"

Fatiya kaget mendengar apa yang diucapkan hafidz barusan, ia melirik hafidz penuh tanda tanya, lalu menyilangkan kedua tangan diatas perutnya. "Maksud kamu, Azmi mencari zulla ?.

"Perduli apa antum tentang azmi ?" Hafidz membalikan pertanyaan yang tadi dilontarkan fatiya padanya.

Fatiya membelakakkan matanya dan menatap hafidz sinis. "Ii..."

"Kenapaa ? Marah ? Keselkan digituin ?" Sela hafidz, memotong perkataan fatiya.

"NYebeliin banget sih jadi orang" fatiya menjingkrakan kakinya kesal.

"Makasih loh udah dibilang ganteng" ucap hafidz sambil mengangkat alisnya. Fatiya yang melihatnya bergidik ngeri dengan ketidak sinkronan jawaban hafidz.

"Iyaa"

"Ciusssss ??"

"Iyaa, ganguan telinga"

"Apa ? Selain ganteng ane soleh juga ? Makasih bangett loh " ucap hafidz makin ngawur. Ia sengaja ingin menggoda fatiya.

"Apaaan sih gak jelas banget"

" Apa Tampan banget ? Unchhh jadi berasa pangeran, sekali lagi makasih ya"

"SAKAREPMU wae BANG" ucap fatiya tanpa ada gaya medok jawanya.

Hafidz tertawa renyah. " setahu ane atum bukan orang jawa, jadi antum ndak cocok bicara pake bahasa jawa"

"Suka suka akulah, mau bicara pake bahasa jawa ke bahasa inggris ke, bahasa belanda ke, bukan urusanmu !" Sentak fatiya kesal.

"Lagian ngapain sih ngurusin urusan orang lain, urus aja urusanmu sendiri" lanjut fatiya

"Yaa suka suka ane juga dong, mau ngurusin siapapun , kan bukan urusanmu ?" Tembal Hafidz semakin melebarkan senyumnya, melihat tingkah fatiya yang mirip anak kecil sedang merajuk.

Zulaikha As_SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang