Ternyata Dia Bukan Zulla

525 24 4
                                    

Sidang yang menentukan Nasib Zulla Di pesantren Nurul Qodim sudah dimulai sejak tadi. Ini merupakan sidang terbesar Nurul Qodim.

Santriawan dan santriawati telah duduk ditempat yang sudah disediakan, didepan mereka Zulla dan Ustadz Zamzam tengah berdiri menghadap seluruh staf dan pengajar yang memegang peran peran penting di Nurul qodim yang duduk dengan arah berlawanan.

"Berdasarkan tuduhan dan bukti yang diberikan ukhty Zulaikha, kepada ukhty Zulla dan Akhy Zamzam bahwa mereka telah melanggar peraturan besar Ponpes Nurul Qodim dengan melakukan hubungan terlarang yaitu pacaran..."ucap ustdz Ilyas yang berperan sebagai keamanan pesantren menyampaikan pelanggaran yang dilakukan Zulla dan Ustdz Zamzam.

Suasana begitu hening tidak ada satu orangpun yang berani mengeluarkan suara.

Zulla dan ustadz Zamzam terlihat sangat tenang, mereka sudah Ikhlas jika salah satu dari mereka dikeluarkan dari sini, beda dengan Zahra yang terlihat gelisah karena saksi yang dia bawa kurang dari permintaan kiyai Ahkam, hanya Azmi dan dinar sudah menyatakan siap memberikan kesaksian untuknya.

" Siapapun yang melanggar peraturan ini harus dikeluarkan dari pondok pesantren , namun apabila kasus ini terjadi antara pengajar dan siswa maka hanya salah satu dari mereka yang harus dikeluarkan dari sini" ustadz Ilyas menjauhkan mic dari biibirnya dan mengambil nafas panjang, kemudian kembli melanjutkan perkataannya.

"Tuduhan yang selanjutnya yaitu, ukhty Zulla selalu menjadi siswi yang mendapat perlakukan istimewa dari ustdz Zamzam, bahkan ia sampai rela tangannya dipegang dan berduadaan ditempat sepi seperti dibelakng pesantren.

Dan Atas permintaan kiyai Ahkam Zulaikha Harus membawa tiga orang saksi untuk memperkuat tuduhan yang diberikannya kepada Zulla dan Ustadz ZamAm, jika Zulaikha tidak memenuhi syarat itu maka dialah yang akan dikeluarkan dari pondok pesantren Nurul Qodim, dengan kesalahan menuduh tanpa bukti yang kuat atau bisa juga disebut memfitnah.. Untuk ukhty Zahra silahkan maju kedepan dan berdiri diantara ukhty Zulla dan akhy Zamzam" ustadz Ilyas melanjutkan perkataannya.

Zahra terilihat semakin gelisah. Ia melirik barisan santriawan mencari sosok Azmi yang akan menjadi saksi hari ini.

Azmi tersenyum dan mengangguk saat Zahra yang dikiranya Zulaikha As-syifa melihat kearahnya. Seolah mengatakan semuanya akan baik baik aja, karena melihat kegelisahan Zahra sejak tadi.

"Ukhty Zulaikha silahkan maju kedepan" panggil ustdz Ilyas untuk keduakalinya. Azmi kembali mengangguk dan dibalas senyum manis dengan sedikit keraguan oleh Zahra.

Zahra beranjak dari duduknya kemudian melangkah kedepan dan berhenti di diantara Zulla dan Ustad Zamzam.

" ukhty Zulaikha apakah Antum sudah mempunyai tiga orang saksi hari ini ?" Tanya ustdz Ilyas, yang dibalas anggukan oleh Zahra.

"Baiklah untuk para saksi silahkan kedepan"

Zulla penasaran siapa yang akan bersaksi atas kesalahannya. Dia ingin sekali menengok kebelakang untuk mengetahui siapa ketiga orang itu.

"Saya pak ustdz" Azmi mengangkat tangannya. Dia melirik hafidz yang duduk disampingnya namun hafidz memalingkan wajahnya kesal, karena sejak kemarin azmi tak mendengarkan sarannya untuk tidak ikut campur masalah ini.

"Saya juga pak ustadz" sambung dinar tersenyum karena ia merasa Azmi ada dipihaknya.

"Baiklah silahkan kedepan" pinta ustadz Ilyas.

Dinar dan Azmipun maju bersamaan. Sedangkan Zulla memejamkan matanya tak sanggup melihat siapa yang akan membuanya dikeluarkan dari sini.

"Silahkan sebutkan nama kalian" pinta ustdz Ilyas saat Dinar dan Azmi telah berdiri sejajar dengan Zulla, ustdz Zamzam dan Zahra.

Zulaikha As_SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang