This End?

5 1 0
                                    

Senyum itu terkembang. Menatap si gapil yang memang selalu bikin onar. Tidak heran karena itu memang tabiatnya. Tapi rasanya masih sulit untuk mengatakan tidak masalah.

"Jadi kita maunya bagaimana?" tanya pria bertubuh besar itu. Wajahnya terlihat dua kali lebih serius dari biasanya.

Sedangkan teman biaranya hanya bisa terdiam. Diikuti dengan kedua lainnya yang entah kenapa seolah meminta penjelasan oleh si objek.

"To be honest, gue kan emang nggak punya masalah sama dia. Tapi saran gue mending omongin baik-baik." Kesimpulan akhir. Tapi bukan beneran akhir. "Kalian percaya kalau gue justru merasa tertekan dengan hubungan seperti ini?"

Sejujurnya, sejak semuanya berubah, batinnya menolak. Ia memang sudah memutuskan untuk tidak memihak namun hidup itu pilihan kan? Jadi ya sudahlah.

31 DAYS WRITING CHALLENGE 2018Where stories live. Discover now